Waspada, Potensi Banjir Tidak Hanya Ada di Jakarta!

Banjir dan Jakarta, ibarat sejoli yang tak terpisahkan. Jakarta memang sudah identik dengan banjir. Banjir sudah seperti "belahan jiwa" bagi Jakarta.

Selain banjir, sebetulnya ada "belahan jiwa" Jakarta yang lain, yaitu kemacetan. Namun "belahan jiwa" Jakarta yang satu ini tidak kita bicarakan saat ini.

Bagi Jakarta, banjir tidak harus menunggu musim hujan terlebih dahulu. Banjir bisa datang kapan saja. Hal itu dikarenakan banjir di Jakarta tidak hanya disebabkan oleh lebatnya hujan, tapi juga karena rob saat air laut pasang.    

Hanya tetap saja, banjir yang besar dan masif biasanya terjadi karena turun dan lebatnya hujan. Biasanya hal itu terjadi di musim hujan di awal-awal tahun baru seperti saat ini.

Kita ingat akhir tahun 2019 menjelang pergantian tahun baru 2020 lalu, di Jakarta turun hujan lebat sepanjang malam. Hal itu mengakibatkan banjir yang cukup besar, sejumlah wilayah mulai pemukiman hingga jalan raya tergenang air dengan ketinggian yang beragam.

Untung hujan lebat sepanjang malam seperti menjelang pergantian tahun baru 2020 lalu tidak  terjadi pada awal tahun 2021 ini. Hal itu tidak mungkin akan terjadi saat ini karena memang waktunya sudah lewat.

Akan tetapi bukan berarti hujan lebat tidak bisa dan tidak akan turun di waktu lain setelah awal tahun baru. Bukan hal yang tidak mungkin hujan lebat di Jakarta akan terjadi esok atau lusa.  Bisa saja.

Apalagi pihak BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika) seperti dilansir kompas.com (25/12/2020) pada bulan Desember tahun 2020 lalu, sudah mengingatkan bahwa pada bulan Januari-April 2021 beberapa daerah berpotensi mengalami curah hujan kategori tinggi (300-500mm/bulan). Beberapa daerah dimaksud antara lain sebagian besar Jawa, bagian barat Sumatera, sebagian Bali, bagian tengah-utara Kalimantan, dan sebagian  besar Sulawesi.  

Berdasarkan prediksi BMKG di atas, dengan demikian daerah yang berpotensi banjir disebabkan curah hujan kategori tinggi tidak hanya mengancam Jakarta (karena Jakarta ada di Pulau Jawa), tapi juga banyak daerah lainnya. Artinya daerah-daerah lain atau kota-kota lain selain Jakarta  juga patut waspada akan potensi banjir yang suatu waktu datang mengancam kapan saja.

Terjadinya banjir sesungguhnya bukan karena masalah curah hujan yang tinggi semata. Ada masalah lain yang juga memberikan kontribusi signifikan akan terjadinya banjir.  Masalah itu adalah menyangkut kebiasaan dan kebijakan.

Kebiasaan yang dimaksud di sini adalah menyangkut perilaku sehari-hari warga  masyarakat dalam membuang sampah. Kebiasaan buruk sebagian warga masyarakat yang memiliki kesadaran yang rendah dengan suka membuang sampah sembarangan, terutama ke kali-kali atau saluran air, merupakan faktor lain yang cukup signifikan terjadinya banjir.