Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo, Mungkinkah Dipasangkan?

26 Juli 2020   12:04 Diperbarui: 26 Juli 2020   12:23 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca kemungkinan adanya pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto dan Puan Maharani, tentunya merupakan sesuatu yang menarik. Sebab alternatif kedua pasangan itu tentu ada plus minusnya.

Lebih menarik lagi, siapa nanti yang akan menjadi rival dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 ? Sementara ini nama-nama yang beredar selain Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagaimana hasil survei Y-Publica dan beberapa lembaga survei lain, tak jauh dari nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono,  dan lain-lain.

Nama-nama yang beredar itu walaupun memiliki elektabilitas cukup tinggi tentu membutuhkan partai pengusung. Anies Baswedan dan Ridwan Kamil misalnya. Keduanya tidak memiliki partai politik dan bukan anggota partai politik tertentu.

Berbeda halnya dengan Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono. Keduanya tercatat memiliki partai politik. Sandiaga Uno memiliki kedudukan sebagai wakil ketua Dewan Pembina di partai Gerindra. Sementara Agus Harimurti Yudhoyono memiliki kedudukan sebagai Ketua Umum partai Demokrat.

Bagi Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, kalau pun keduanya memiliki elektabilitas cukup tinggi tapi jika tidak ada partai politik yang mengusung tentu tidak akan bisa ikut dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden. Hal yang sama bisa terjadi pada Sandiaga Uno.

Walaupun Sandiaga Uno memiliki partai politk, yakni partai Gerindra, tapi kalau Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden dari partai Gerindra, maka Sandiaga Uno akan teranganjal. Sebab tidak mungkin sebuah partai politik mengajukan dua orang berbeda sebagai calon presiden atau calon wakil presiden untuk dua pasangan yang berbeda.  Kecuali kalau Sandiaga Uno kembali diusung sebagai cawapres Prabowo Suianto.


Tapi apakah hal itu akan terjadi lagi ? Sepertinya tidak. Sebab peta politik dan suasana politik sudah berubah, sudah berbeda, tidak lagi seperti pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.

Lain soal jika Sandiaga Uno diambil oleh partai politik lain. Apakah dijadikan sebagai calon  presiden atau calon wakil presiden. Hanya konsekuensinya akan berhadapan dengan sang ketua Umum partai Gerindra sendiri, Prabowo Subianto.

Partai politik selain PDI-P dan partai Gerindra yang memiliki suara nasional, yang mungkin bisa mengusung calon presiden atau calon wakil presiden ada tujuh partai lagi. Yaitu partai Golkar (12,31 persen), partai Nasdem (9,05 persen), PKB (9,69 persen), PKS (8,21 persen), partai Demokrat (7,77 persen), PAN (6,84 persen), dan PPP (4,52 persen).   

Mungkin saja calon lawan pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto-Puan Maharani akan diusung oleh ke-7 partai atau sebagian partai di atas. Bisa saja partai Golkar dan partai Nasdem misalnya, mengusung salah satu nama yang sering muncul dalam banyak lembaga survei. Sebab suara kedua partai itu sudah cukup memenuhi syarat minimal presidential treshold.   

Lima partai politik tersisa, yakni PKB, PKS, Demokrat, PAN, dan PPP juga masih mungkin mengusung calon lain yang berbeda sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. Sebab jika digabungkan suara nasional ke-5 partai politik itu, lebih dari cukup memenuhi syarat minimal presidential treshold.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun