Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Belajar dari Kasus Ronald Tannur, Tidak Semua Orang Perlu Menjadi Orang Tua

6 November 2024   06:30 Diperbarui: 6 November 2024   06:49 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Freepik/prostooleh

 "Tidak seorang pun tahu cara pasti membesarkan anak dengan baik, ini adalah proses belajar seumur hidup."

Dari perkembangan kasus Ronald Tannur, saya belajar bahwa tidak semua orang perlu menjadi orang tua. Ibu MW diduga melakukan suap lewat pengacara LR yang menangani kasus Ronald Tannur untuk mendapatkan vonis bebas, dikutip dari detiknews.

Fenomena ini menjadi salah satu contoh bahwa tidak mudah untuk menjadi orang tua. Secara finansial, tentu MW memiliki capital yang lebih dari cukup untuk memberikan apapun kepada sang buah hati, termasuk kebebasan dari jerat hukum atas tindak kejahatan yang dilakukan.

Menjadi orang tua adalah salah satu peran kehidupan yang paling signifikan dan penuh tantangan. Tidak ada teori yang pasti untuk menjadi orang tua yang baik harus seperti apa, sehingga penting bagi setiap orang yang memutuskan untuk menjadi orang tua menyadari bahwa itu bukanlah sebuah keputusan yang bisa diambil secara sembarangan.

Ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan, tidak hanya secara mental dan emosional, tetapi juga secara sosial dan ekonomi. Meskipun memiliki anak bisa menjadi pengalaman yang luar biasa, tidak semua orang merasa bahwa mereka harus menjadi orang tua. Mari kita perdalam lebih lagi.

Baca juga: Think and Grow Rich, Review Buku Dahsyatnya Kekuatan Pikiran

Kenapa Menjadi Orang Tua Itu Tidak Mudah?

Emosi yang matang adalah kunci untuk kehidupan yang stabil.

Apakah Anda benar-benar menginginkan menjadi orang tua? Pertanyaan ini menjadi pembuka yang perlu Anda jawab dengan jujur. Menjadi orang tua adalah salah satu tugas yang paling kompleks untuk dijalani oleh seorang individu. Tidak hanya bertanggung jawab terhadap kebutuhan fisik, seperti sandang, pangan, dan papan, namun juga kebutuhan emosional dan psikologis.

Banyak orang berpikir bahwa dengan mencukupi kebutuhan fisik, mereka sudah layak untuk melahirkan seorang individu ke dunia, nyatanya dari kasus di atas kita melihat bahwa kegagalan orang tua mendidik anak berdampak besar merugikan orang lain.

Tidak ada kata pensiun dalam menjadi orang tua, bahkan saat anak Anda tumbuh dewasa. Peran orang tua untuk hadir di setiap fase dengan tantangan dan perlakuan yang berbeda, tentu menjadi alasan bagi orang tua untuk terus belajar menyesuaikan diri, khususnya dalam memberikan keteladanan hidup atau value dalam menjalani kehidupan.

Dibutuhkan komitmen yang besar, dalam memberikan perhatian, pendidikan, waktu,  dan terpenting adalah keteladanan hidup. Namun, Anda juga perlu mengatur waktu dengan pekerjaan, rumah tangga, dan kehidupan pribadi Anda, yang bisa saja menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Dan dalam hal ini Anda memiliki waktu dan energi yang terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun