Mohon tunggu...
Wiwit Widayati
Wiwit Widayati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Semangat wujudkan mimpi,\r\nbelajar nulis di http://wiwietsoekandar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Assalamu'alaikum, Aku Datang...

22 Februari 2014   19:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sabtu pagi ini hujan deras sekali diluar, libur kerja. Anakku yang pertama sudah berangkat sekolah. Si kecil masih nyenyak  tidur mimpi yang indah saat kubangunkan juga tak bergeming. Setelah bikin kopi suami, enaknya ngapain ya. Ya sudah buka komputer saja. Saatnya menikmati waktu libur, berselancar dunia maya buka facebook. Banyak berita yang kudapatkan juga, like, komentar, ijin share . Hmmm apalagi bergabung dengan group Fiksiana Community, group KBM (Komunitas Bisa Menulis), group ODOJ (One Day One Juz) banyak manfaatnya. Mengisi liburan yang murah tak harus keluar rumah. Mau bahagia itu tidak mahal, tapi terletak bagaimana bersyukur menikmati hidup.

Jam 06.00 - 07.00 cukup waktu untuk didepan komputer. Tapi ternyata itu hanya teoriku apalagi kulihat suamiku juga masih tidur. " Terusin saja , lanjutkan masih banyak yang berita belum dibuka", bisikan Syetan masuk telingaku. Walaaaah pakai nyalahin syetan segala.  Ternyata sudah jam 08.00.

Tak lama suamiku bangun, dan membuka pintu depan. "Banjiir, Bu. Ya alhamdulillah, jadi adem," jawabku santai. "Lihat keluar, sudah didepan pintu".

"Astagfirullah".

Olala ternyata air sudah didepan pintu, tinggal 1 cm masuk ke dalam rumah. Segera kunaikan barang yang ada dibawah, keluar rumah. " Mbak, mbaaak  banjiiir", ku teriak ke tetangga depan karena rumahnya terasnya lebih rendah.

"Nggak usah teriak-teriak, Bu".

"Siapa tahu masih tidur", jawabku

Dan benar saja air sudah masuk ke dalam rumahnya, dan terbangun karena teriakanku yang kenceng. Nggak pakai Toa sudah terdengar sampai depan rumah.

Air sudah setinggi lutut di depan rumah, dan sudah masuk lewat pagar rumah tanpa assalamu'alaikum, akupun tak tahu. Andaikan bisa bicara air pasti akan ketuk pintu sebelum masuk rumah.

Ampuni Ya Allah , hambamu yang melalaikan waktu terlena di dunia maya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun