Sebelumnya, Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menyampaikan bahwa mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah mengungkapkan keinginannya menjadi capres atau cawapres 2019 kepada Prabowo Subianto.
"Kalau nggak salah awal Maret atau akhir Februari. Kan sudah dibahas ya detail Pak Gatot sudah menyampaikan mengungkapkan keinginan beliau berpartisipasi di Pilpres 2019. Intinya mereka sudah bertemu. Intinya gini Pak Gatot sudah datang menghadap pak Prabowo dan mengungkapkan pendapatnya dan keinginan beliau," kata Andre kepada merdeka.com, Senin (19/3).
Namun di luar dugaan, klaim-klaim tersebut dibantah Gatot Nurmantyo. Ia membenarkan telah bertemu empat mata dengan Prabowo Subianto. Namun membantah telah mendaftarkan diri ke Partai Gerindra sebagai bakal calon Presiden untuk Pemilu 2019.
"Sama sekali tidak benar saya sudah mendaftar. Saya dan Prabowo cuma bertemu empat mata," kata Gatot saat berkunjung ke redaksi CNNIndonesia, Kamis (22/3).
Gatot mengaku sempat ditanya soal kesiapannya untuk bertarung di Pilpres 2019 dan bergabung dengan Partai Gerindra oleh Prabowo. Namun, Gatot enggan menjawab.
"Saya ditanya sama Pak Prabowo, mau gabung ke Gerindra nggak? Saya jawab kalau bapak juga ada di posisi saya pasti sudah tahu jawabannya. Kita kan diikat oleh aturan. Masih menjabat sebagai TNI tidak boleh berpolitik. Maka nanti jawabannya," urai Gatot.
Gatot bahkan mengklaim bahwa pertemuan juga dia lakukan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, baik dengan Prabowo, SBY, dan Megawati, Gatot hanya membicarakan masalah bangsa dan menyampaikan apresiasinya karena menjadikan TNI sebagai institusi yang terpercaya di bawah kepemimpinannya.
Jadi yang benar yang mana Jendral? Meminang atau dipinang jadi capres.
Ingat pak Gatot, dunia pilpres bukan dunia survei semata. Bapak butuh dukungan partai, baik-baiklah dengan mereka.
Bagaimana menurut Anda?