Anak adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada seseorang. Rasanya tidak lengkap bahwa tanpa kehadiran seorang anak di dalan suatu keluarga.Â
Ada yang beranggapan bahwa semakin banyak anak semakin banyak rezeki, dan ada juga yang beranggapan bahwa memiliki anak hanya menambah beban saja.Â
Contohnya wanita di negara Jepang, sebagian dari mereka tidak ingin memiliki anak dikarenakan hanya menambah beban saja. Hal ini terbukti bahwa angka kematian di Jepang lebih tinggi dari pada angka kelahiran. Beda dengan halnya dengan negara Indonesia, pertumbuhan penduduk selalu meningkat setiap tahunnya.Â
Sehingga Indonesia berada di urutan no. 4 dalam hal penduduk paling padat di dunia. Oleh karena itu pemerintah Indonesia menginstrusikan bahwa memiliki dua anak saja lebih baik, atau yang sering kita kenal dengan sebutan Keluarga Berencana (KB).
Berbeda dengan masyarakat tradisional yang ada di wilayah Indonesia. Mereka beranggapan seorang anak itu nilainya sangat tinggi. Sehingga masyarakat tersebut bisa memiliki lebih dari 4 anak bahkan bisa sampai memiliki 10 anak. Faktor ini lah yang menyebabkan pertumbuhan kelahiran di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahunnya.
Dengan perkembangan zaman yang semakin canggih. Masyarakat kurang memakai prinsip seperti ini lagi, walaupun masih ada saja yang mempercayainya. Masyarakat yang tinggal di daerah kota, bagi mereka memiliki 2 anak saja cukup. Karena mereka sudah memikirkan tentang kebutuhan anak-anaknya, baik itu pendidikan atau kebutuhan lainnya. Bagi masyarakat tradisional mereka kurang begitu mementingkan pendidikan karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sudah kewalahan.Â
Hal ini lah yang menyebabkan peran orang tua kurang terhadap anak-anaknya. Padahal peran orang tua itu sangatlah penting dalam mengurusi dan mengawasi anak-anaknya.
Tugas orang tua itu adalah mengajari serta membimbing seorang anak agar bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik sesuai dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat. Apabila hal itu tidak laksanakan maka akan terjadi perilaku menyimpang dari seorang anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan tersebut disebabkan oleh :
      Pergaulan bebas
      Broken homeÂ
      Kurang perhatian orang tua
      Wawasan Agama yang kurang
      Tontonan yang tidak layak ditonton
      Dan lain sebagainya.
Apabila penyimpangan ini terjadi pada salah satu anak, maka peran orang tua kurang efektif terhadap seorang anak tersebut. Karena orang tua adalah faktor penyebabnya. Karena orang tua kurang berkomunikasi dan melakukan pengawasan terhadap anaknya. Mereka sibuk mementingkan urusannya sendiri, karena itu seorang anak mencari tempat curhat terhadap masalah apa yang sedang dihadapinya dan mencari jati dirinya tanpa bimbingan orang tua.
       Meluangkan waktu untuk anak
       Mengawasi dan memperhatikan anakÂ
       Memberikan nasihat dan wawasan   terhadap anak agar tidak menyimpang
      Menjadi teman sekaligus teman curhatnya agar bisa lebih dekat dengan sang anak
      Membimbing seorang anak ke arah yang lebih baikÂ
      Dan lain sebaginya.
Selain beberapa hal tersebut pendidikan juga sangatlah penting untuk anak pada zaman yang sekarang ini. Selain pendidikan dari orang tua, anak juga harus mendapatkan pendidikan formal. Agar anak tersebut bisa memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang sangat luas dan berprilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Semoga bermanfaat :)