Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Hati-hati SPBU Nakal dalam Suasana Mudik

11 Juni 2018   15:56 Diperbarui: 11 Juni 2018   15:58 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudik (pulang kampung) bukanlah merupakan suatu keharusan, apa lagi kewajiban bagi orang orang yang hidup diperantauaan. Apa lagi orang itu sudah berpuluh tahun dan telah pula punya anak ditempat, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Tapi entah kenapa setiap menjelang lebaran bagi ummad muslim, dan natal tahun baru bagi ummad kristiani dan imlek bagi warga turunan Tionghua, mudik layaknya seperti keharusan dan kewajiban. Sekalipun yang didatangi dikampung halaman hanyalah kerabat dan pamili dekat.

Ada yang mengatakan mudik sama dengan artinya kembali keakar budaya, dari mana dia datang. Memang mudik memberikan suasana baru bagi para perantau, untuk kembali kekampung halamannya merayakan hari lebaran bersama keluarga, kerabat dan handaitolan, yang telah lama ditinggalkan. Dan bertemu kembali setiap satu tahun sekali.

Dalam suasana mudik, yang m,enawarkan nuansa suka cita dalam perjalanan, terkadang membuat kita selalui lalai. Terutama bagi pemudik dengan mengenderai pribadi miliknya, apakah itu sepeda motor maupun mobil, kita lalai dengan situasi dan lingkungan yang kita lalui, maka terkadang mudik bukannya membawa kebahagiaan, tapi kadang mudik juga membawa duka, ketika kita lali dan terjadi tabrakan.

Maka pemerintah menganjurkan agar pemudik yang menggunakan kenderaan pribadinya, apakah itu sepeda motor, maupun kenderaan mobil agar berhatio hati dalam mengenderai kenderaannya.

Bagi pemudik yang menggunakan kenderaan pribadi, dihimbau untuk menghindari Stasiun Pompa Bahan Bakar Umum (SPBU) nakal disepanjang jalan yang dilintasi. Terutama ketika untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Karena ada berbagai cara dilakukan oleh pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mengeruk keuntungan melalui penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari berbagai jenis yang disubsidi oleh pemerintah melalui mesin pompa SPBU.

Mengeruk keuntungan dari BBM bersubsidi, tidak saja dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, melainkan dengan cara-cara ilegal. Seperti, menjual BBM bersubsidi kepada kilang-kilang industri. Padahal Perusahaan Tambang Minyak Nasional (Pertamina), telah melarang menjual minyak bersubsidi di SPBU kepada kilang kilang Industri.

Pemandangan terhadap SPBU yang melakukan penjualan BBM kepada kilang-kilang industri bisa dilihat disepanjang jalan lintas Sumatera-Jawa. Mulai Dari Aceh sampai ke Lampung. SPBU yang berada di sepanjang jalan lintas itu, menjual BBM kepada kilang-kilang industri. Semua mereka lakukan pada malam hari.

BBM dari SPBU kemudian diangkut dengan menggunakan drum, derigen, bahkan ada dengan memodifikasi truknya pakai tangki. Maka tidak usah heran, jika di SPBU sepanjang jalan lintas Sumatera-Jawa sering kehabisan pasokan BBM, terutama jenis Solar.

Persoalan SPBU menjual BBM-nya kepada kilang-kilang industri, bukan merupakan cerita baru lagi, melain sudah menjadi usang, karena praktiknya sudah bertahun tahun. Namun anehnya, pihak Pertamina terlihat seperti menutup mata terhadap praktik-praktik curang dan ilegal yang dilakukan oleh para pengusaha pemilik SPBU tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun