Mohon tunggu...
Wisa Irena
Wisa Irena Mohon Tunggu... Mahasiswa Jurusan Televisi dan Film

Suka tenggelam dalam buku, drama, dan film. Pecinta K-pop garis keras dan pengamat kepribadian sambil rebahan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Anne With an E: Ketika Imajinasi Jadi Senjata Perlawanan

12 Mei 2025   10:05 Diperbarui: 12 Mei 2025   10:05 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anne with an E (Sumber: Instagram/@amybethmcnulty)

Imajinasi dalam serial ini bukan hanya penguat narasi, tetapi juga representasi betapa pentingnya dunia dalam kepala Anne bagi eksistensinya. Imajinasi menjadi arena simbolik tempat Anne membangun kekuatan dan mengukuhkan identitas.

Gaya Bahasa Puitis yang Mengancam Norma Konservatif

Tak hanya imajinasi, gaya bicara Anne yang sangat puitis dan berlebihan bagi sebagian orang konservatif dianggap sebagai bentuk pemberontakan. Ia kerap dianggap terlalu banyak bicara, terlalu ekspresif, atau bahkan mengganggu ketertiban di sekolah. Namun faktanya, gaya bahasa Anne justru menjadi kekuatannya untuk meruntuhkan ekspektasi konservatif terhadap perempuan.

Anne mengguncang sistem pendidikan yang kaku dan menginspirasi teman-temannya untuk berpikir out of the box. Ia menyerap bahasa dari literatur klasik seperti puisi romantik dan fiksi gothic, lalu menggunakannya untuk mengkritik dan menantang kenyataan yang membatasi. Anne tidak hanya meniru gaya para penulis besar, ia memelintirnya menjadi miliknya sendiri dan menggunakannya sebagai alat untuk melawan.

Imajinasi sebagai Alat Pembebasan

Melalui tokoh Anne, kita diajak melihat bahwa imajinasi dan bahasa bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan untuk membongkar struktur kekuasaan yang menindas. Imajinasi menjadi bentuk perlawanan yang halus tapi kuat, dan bahasa menjadi senjata untuk meruntuhkan norma yang membatasi.

Serial Anne with an E bukan hanya menyuguhkan visual yang indah dan cerita yang mengharukan, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang bagaimana anak-anak, terutama perempuan, dapat membangun dunia mereka sendiri sebagai bentuk pembebasan. Dan di situlah, kekuatan Anne bersinar paling terang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun