Mohon tunggu...
wiro naibaho
wiro naibaho Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Belajar menulis,

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Daun Pepaya berpotensi sebagai Obat DBD

20 Maret 2019   10:43 Diperbarui: 20 Maret 2019   11:47 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi; kompas.com

Beberapa media melaporkan bahwa daun pepaya (Carica papaya L.) mampu membantu penyembuhan deman berdarah (DBD) dengan menaikkan jumlah trombosit darah.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa daun pepaya menunjukkan aktivitas potensial terhadap DBD dengan meningkatkan jumlah trombosit (PLT), sel darah putih (WBC) dan neutrofil (NEUT) dalam sampel darah pasien berusia 45 tahun yang digigit nyamuk pembawa ( Kompas.com, 01/02/2019).

Detik.com (31/08/2017) juga melaporkan khasiat dari daun pepaya untuk meningkatkan jumlah trombosit sehingga ditengarai menjadi obat rumahan terbaik untuk melawan demam berdarah dan penyakit lainnya. Daun pepaya juga diidentifikasi mengandung senyawa fenolik, papain dan alkaloid yang berperan sebagai antioksidan kuat yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

Dan masih banyak lagi media-media daring lainnya yang menginformasikan khasiat daun pepaya terhadap penyembuhan DBD.

Namun sejauh ini, ternyata belum ada metode khusus untuk menangani DBD. Pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin memburuk saja. Sehingga, dokter akan menganjurkan pasien untuk minum banyak cairan dan istirahat yang cukup serta mengonsumsi obat penurun panas, untuk meredakan demam (www.alodokter.com).

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, juga menekankan hal sama dengan menegaskan "Sejauh yang saya tahu belum ada obat anti virus (DBD)," (JawaPos.com, 30/1/2019).

Selanjutnya, dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, juga menilai bahwa daun pepaya  tidak bisa menyembuhkan demam berdarah. Tetapi, hanya untuk membantu pemulihan. Sebab, daun pepaya banyak mengandung antioksidan.

Dari sekian banyak informasi tentang daun pepaya dan DBD. Hampir semua khasiat dari daun ini adalah tentang menaikkan trombosit darah. Belum ada yang mengkaji tentang pengaruhnya terhadap virus dengue (virus penyebab DBD).

Di sisi lain, ada juga media yang melaporkan bahwa minum jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD adalah "Mitos". Daun pepaya memang telah terbukti meningkatkan jumlah trombosit dalam darah, namun bukan berarti bisa menyembuhkan DBD ( okezone.com  17/10/2016).

Dalam konteks ini, kata "menyembuhkan" menurut para ahli adalah kemampuan sebagai anti-viral terhadap virus dengue.

Virus dengue memiliki lima serotipe (DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4, DENV-5) (M.S.Mustafa dkk, 2015 ).

Lalu, apakah khasiat dari daun pepaya terhadap DBD hanya sebatas menaikkan trombosit dan juga sebagai antioksidan saja?.

Dalam upaya menjawab pertanyaan ini, penulis mencoba untuk mengaitkan beberapa  laporan penelitian terkait daun pepaya, DBD, dan virus dengue.

Penelitian tentang khasiat daun pepaya terhadap DBD

Pada tahun 2012, Kala, dalam jurnal "Medicinal & Aromatic Plants"  melaporkan bahwa penggunaan ekstrak daun pepaya mampu membantu penyembuhan DBD.

 Dalam penelitian ini Kala menguraikan mulai dari awal preparasi daun pepaya hingga menjadi ekstrak.  Yakni, daun pepaya segar ( setelah getah dan tangkai dibuang) digiling atau dihaluskan kemudian diperas dan disaring. Kira-kira, untuk satu daun menghasilkan satu sendok makan ekstrak. Dua sendok makan ekstrak ini diberikan kepada pasien DBD, tiga kali dalam sehari dengan selang waktu 6 jam. Daun pepaya tidak boleh dipanaskan ataupun dimasak terlebih dahulu.

Kemudian, ekstrak yang telah disiapkan, diberikan kepada 5 pasien DBD dengan berbagai jenis umur, yang sebelumnya sudah diuji darahnnya. Dari hasil uji selama 24 jam, dilaporkan bahwa ektrak dari daun pepaya  sangat efektif menaikkan trombosit darah kelima pasien. Pertambahan jumlah trombosit  mulia dari 8000 hingga 11.000.  Dalam simpulan penelitian ini hanya melaporkan daun pepaya sangat signifikan meningkatkan kesehatan pasien.  

Senyawa kimia yang memiliki aktivitas biologis terhadap virus dengue.

Dalam laporan review penelitian Rbson Ricardo Teixeira dkk,  tahun 2014, setidaknya ada 7 golongan senyawa kimia bahan alam yang memiliki aktivitas terhadap virus dengue. Antara lain adalah polisakarida, flavonoid, alkaloid, terpenoid,  polisikik quinon, fenolik , dan miscellaneous.

Dari sekian banyak senyawa yang berpotensi menghambat pertumbuhan virus dengeu, tiga diantaranya yang memiliki daya hambat yang kuat yakni;

Quercetin dari golongan flavanoid, memiliki aktivitas penghambatan yang signifikan terhadap virus DENV-2 dengan nilai IC50  35,7 g/mL ( Keivan Zandi dkk, 2011)

Emetine dari golongan alkaloid, memiliki aktivitas anti-viral terhadap virus  DENV pada suatu konsentrasi yang sangat rendah yakni pada 0,5 mol/L. Yang berarti memiliki potensi yang sangat baik untuk membunuh virus dengue. (June Su Yin Low dkk, 2009).

Rigocherriolide A dari golongan terpenoid, menunjukkan pengaruh penghambatan terhadap aktivitas enzim polimerase dari NS5 DENV dengan nilai  IC50 3.1 0.2  mol/L (Pierre-Marie Allard, 2012).

Kandungan senyawa kimia  daun pepaya

Berkaitan dengan kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam daun pepaya. Berdasarkan hasil analisis fitokimia yang diambil di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI),  dilaporkan bahwa daun pepaya "positif" mengandung golongan senyawa  alkaloid, triterpenoid (terpenoid), steroid, flavonoid, saponin, dan tanin (Qurrota A'yun dan  Ainun Nikmati Laily, 2015). Hasil analisis ini juga sesuai dengan hasil penelitian  A. T. Prasetya tahun 2018.

Untuk  temuan senyawa dari daun pepaya.  Dari golongan alkaloid (carpinine, carpaine, pseudocarpaine, , choline, carposid) dan vitamin ( vitamin C and E,  thiamine, riboflavin, niacin, ascorbic acid, -tocophero) dilaporkan oleh Parle dan Gurdita tahun 2011.

Kemudian, Padmanaban Senthilvel pada tahun 2013 melaporkan bahwa daun pepaya mengandung senyawa quercetin, protocatechuic acid, p-coumaric acid, caffeic acid, chlorogenic acid, kaempferol, and 5,7-dimethoxycoumarin berdasarkan analisis GC-MS (Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa).

Dan selanjutnya pada tahun 2016, Agung Nugroho dkk, berhasil mengisolasi 7 senyawa flavanoid dari daun pepaya. Yakni, quercetin 3-(2G-rhamnosylrutinoside), kaempferol 3-(2G-rhamnosylrutinoside), quercetin 3-rutinoside, myricetin 3-rhamnoside, kaempferol 3-rutinoside, quercetin, dan kaempferol.

Potensi daun pepaya sebagai anti-viral terhadap virus dengue.

Berdasarkan korelasi hasil penelitian-penelitian yang diutarakan diatas, senyawa quercetin adalah salah satu senyawa yang mampu secara signifikan menghambat pertumbuhan virus dengue.  Dalam kaitannya dengan daun pepaya, senyawa tersebut terkandung dalam daun pepaya.

Kandungan quercetin dalam daun pepaya, mengindikasikan bahwa  selain untuk menaikkan trombosit dan sebagai antioksidan, disisi lain sangat memungkinkan bahwa pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya juga mampu menghambat pertumbuhan virus penyebab DBD.

Selanjutnya, kandungan golongan senyawa yang terindetifikasi dalam daun pepaya juga termasuk dalam golongan-golongan senyawa kimia yang memiliki aktivitas biologis terhadap virus dengue.

Namun sejauh ini, belum ada hasil riset sebagai bukti ilimiah terkait mekanisme hasil uji aktivitas penghambatan ekstrak daun pepaya  terhadap virus ini.

Kandungan (golongan) senyawa kimia  didalam daun pepaya, yang tentunya memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan virus dengue, mengindikasikan bahwa secara farmakologi daun ini memiliki potensi sebagai obat DBD.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun