Pelantikan untuk Perbaikan,Sebuah Catatan untuk Hijau Hitam Pekanbaru
Dalam beberapa tahun terakhir ,Pekanbaru dan Riau umumnya menjadi Cabang Sorotan,dimulai dari Dinamika Dualism kepengurusan,Kongres yang “Fantastis”,terakhir yang mengejutkan Musda “kampungan” dan asal asalan disalah satu kabupaten di Riau,yang diluar prosedur,memang menjadi dinamika yang sudah tidak mengherankan yang mengisi catatan catatan proses penempaan para kader umat kader bangsa ini.Belakangan dibalik semua kritikan itu ,Pekanbaru sebagai cabang Role Model di Riau bahkan (mungkin) Kepulauan Riau terus berbenah,setidaknya ada kewajiban kewajiban cabang seperti forum training Formal ,LK 2 ,LKK,dan SC yang masih bergerak.Dan secara empiri,langkah langkah dan kegiatan kegiatan seperti Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam yang dilantik dan sudah beraktivitas,serta barusaja Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam dengan Launcing LEMI Mart Pekanbaru,setidaknya menjadi angin segar di hangatnya situasi yang menghinggapi para kader kader di negeri bertuah ini.Kini,BPL yang sempat mengalami tantangan berart ,secara struktur dan terbatasnya jumlah instrruktur aktif, serta dinamika,lembaga itu pun resmi dilantik,Fandi Ahmad ,asal Komisariat Super,baru saja Dilantik bersama para pengurusnya setelah hampir seminggu beliau terpilih secara musyawarah dan mufakat dalam Muslem ke VII di sekre juang Paus 76 A,ada catatan catatan penting yang benar benar harus diselesaikan bidang PA cabang yang diketuai oleh Syahri Alguba Nasution,salah satunya benar benar mengawal BPL yang sempat terdampak,setelah beberapa bulan “pemimpin” yang benar benar utuh secara fisik,untuk mengawal dan jadi benteng Hijau hitam Pekanbaru.Pelantikan Fandi dan pengurusnya juga seharusnya kembali menjadi pemantik spirit perkaderan,secara empirik,bila benar benar kita berjujur jujur hanya ada beberapa kampus yang dapat disebut berkomisariat (beraktivitas dan Berlatihan Kader),selebihnya semacam “komisariat “ masih butuh sentuhan,sebut saja Unri ,UIN,dan UIR serta UNIlak (unilak ini yang progresnya semakin baik),karena diawali satu komisariat,kabar terakhir ,akan dipecah menjadi beberapa Komisariat.Aktivitas LK yang sudah diatur waktunya oleh bidang PA Cabang (aturan mengirimkan surat pemberitahuan LK sebulan sebelum LK) sebagai ikhtiar memaksimalkan pengelolaan.Meski dalam diskusi penulis dengan bidang PA,dirasa masih diperlukan sinergis semua pihak,antara cabang dan komiariat komisariat secara aktif,fokus membahas perkaderan ini.Kembali ke BPL yang baru saja dilantik,memang harus menjawab tantangan tantangan,sinergisnya dengan PA Cabang tentu diperlukan,sebut saja di Pekanbaru ,jumlah Instruktur yang dapat dihitung dengan jari,memang yang terdaftar (cukup byk) yang benar benar aktif masih terbatas,hal ini dipersulit,belum ada forum yang kembali mempertautkan silahturahim antar intruktur senior dan junior,agar pemateri pemateri Lk benar benar siap ,dan tepat dalam penyampaian materi,tepat sasaran,konsep dan sebagainya,ini perlu juga kiranya dibenahi,sempat Lokakarya perkaderan dilaksanakan oleh Badko HMI riau kepri ,akan tetapi ini kurang kuat kiranya tanpa sinergis yang intens Cabang dan BPL Pekanbaru dan komisariat-komisariat dalam mengawalnya. Perkaderan memang perlu sekali menjadi perhatian,salah satunya ,program Paska LK satu,seperti follow up ,yang sepertinya masih perlu penekanan ,dan konsistensi bersama antar Komisariat dan Cabang secara masif, tampaknya hal inilah yang masih memerlukan jawaban jawaban .Bila Dahulunya BPL PB Hmi pernah,menyemangatkan program 1000 Instruturmsemua pihak kiranya dipekanbaru,perlu memasifkan target 1 Komisariat satu Intruktur agar lebih realistis,dan terjangkau.
Satu Langkah lagi dari dibenahinya Hmi di Pekanbaru,jelas jelas sudah tampak didepan mata,hal ini tentu butuh kritik membangun,evaluasi dan peran serta komisariat,Cabang,LPP (LEMI dan Lapenmi),BPL bergerak serempak.Sekali lagi selamat atas pelantikan ,selamat merebut optimisme untuk kebaikan.