Mohon tunggu...
Edbert Wiratama
Edbert Wiratama Mohon Tunggu... Konsultan - CEO

Seorang Enterpreneur sejati yang merintis bisnis sedari awal dan menikmati segala proses dengan ketekunan dan kesabaran.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kemasan Berlabel "Food Grade", Peringatan atau Sekedar Tempelan?

2 Februari 2018   16:31 Diperbarui: 2 September 2019   11:14 8414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemasan Makanan adalah bahan pelapis untuk melindungi isi produk. Kemasan makanan memiliki berbagai jenis bahan, seperti plastik dan kertas. Kemasan ini berperan menjaga kualitas produk. Makanan adalah satu hal yang sensitiv untuk kesehatan tubuh. Dengan kemasan Anda dapat meminimalisir terhalangnya bakteri yang masuk

Dewasa kini, banyak yang menyalahgunakan jenis bahan untuk mengemas makanan. Menurut mereka semua jenis kemasan sama dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis produk apa pun. Nyatanya, itu sangat berbahaya lho untuk kesehatan. Dapat kita ambil contoh, bahan plastik kemasan yang sering digunakan adalah plastik.

Plastik memiliki berbagai jenis bahan. Bahan-bahan plastik mulai dari yang ramah untuk makanan sampai yang dapat membahayakan makanan dan harus dihindari. Bahaya tersebut disebabkan oleh zat kimia yang terkandung dalam plastik. Misalnya pada makanan panas, makanan panas yang dikemas dalam plastik akan berbahaya karena plastik tersebut dapat memuai.

Kemasan makanan memiliki jenis bahan tersendiri yang aman digunakan. Produsen biasanya mengetahui kemasan makanan yang memiliki standar pengemasan food grade. Food grade sendiri adalah standardisasi dari jenis kemasan yang diperbolehkan untuk penggunaan makanan. Dengan menggunakan standar tersebut makanan panas aman dikonsumsi.

Eits, tidak hanya makanan panas kok. Bahan makanan atau makanan mentah dan makanan matang lainnya juga dapat menggunakan jenis plastik food gradeini. Selain itu, buah-buahan juga dapat dikemas dengan plastik food grade.Standardisasi tersebut dapat menjaga kualitas makanan baik dari segi kandungan, manfaat, dan terlindungnya tekstur makanan agar tidak rusak.

Produsen yang memilih kemasan makananfood gradesendiri harus melalui proses Quality Control yang ketat. Proses produksi yang teratur dan higienis pun juga menjadi pertimbangan. Biasanya produk yang terkemas food gradeini memiliki simbol tersendiri, seperti gelas garpu, gelombang radiasi, simbol serpihan salju, dan dua piring dengan air di atasnya. Jika kemasan tersebut tidak memiliki simbol-simbol di atas, perhatikan merek dagang yang dipatenkan. Selain itu, bagi produsen makanan yang ingin membeli kemasan di toko kemasan bisa meminta informasi terkait sertifikat food grade.Sertifikat tersebut juga dapat menjadi acuan Anda agar lebih percaya bahwa kemasan sudah memenuhi standardisasi.

Selain dilihat dari standar di atas, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah untuk memastikan plastik tersebut aman digunakan. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

  • Cium aroma plastik, jika begitu menyengat tinggalkan. Aroma yang terlalu menyengat dapat dipastikan plastik tersebut memiliki banyak kandungan zat kimia yang berbahaya.
  • Perhatikan permukaan plastik. Plastik yang bagus memiliki permukaan yang halus, licin, dan transparan. Hindari plastik yang memiliki warna buram.
  • Lakukan pemeriksaan dengan merendam plastik ke air panas. Plastik yang bagus biasanya tahan dengan air yang mendidih sekalipun.

Meskipun langkah-langkah tersebut bisa Anda gunakan, memilih kemasan dengan bahan food gradetetap menjadi hal utama yang baik. Tidak hanya makanan, ternyata kemasan juga berlaku pada produk lainnya, seperti peralatan masak, onderdil, dan lain-lain. Bahan kemasan produk tentu harus dibedakan dengan kemasan makanan. Kemasan produk menggunakan non food grade.Jangan sampai Anda salah menggunakan kemasan yah. Karena jika kemasan food gradedigunakan untuk onderdil tentu kurang tahan. Sebaliknya jika kemasan produk onderdil untuk makanan akan membahayakan untuk bahan-bahan makanan.

Agar hasil lebih maksimal untuk merekatkan kemasan, gunakanlah mesin kemasan. Hindari penggunaan lilin untuk mengemas makanan. Menggunakan lilin akan membuat plastik menjadi sedikit hitam mengerut. Hal tersebut dapat membuat konsumen tidak tertarik untuk membeli.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun