Mohon tunggu...
Windy Agnesia Yoza
Windy Agnesia Yoza Mohon Tunggu... Undergraduate Student | Social Media Specialist Intern at Kawan Kerja | Awardee Student Mobility to Malaysia | Library Assistant | Language Enthusiast

I'm a student interested in communication and content marketing and experience in content creation and language teaching. With over 2 years of experience in various roles in academic and community settings, I have successfully organized events that increase community engagement and provide language tutoring to non-native speakers. I am passionate about developing effective marketing strategies and empowering others through education and am committed to making a positive impact in every project I undertake.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bersinergi Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UINSA dan Warga Desa Sebalong Gelar Penyuluhan Gizi dan Kesehatan Anak

30 Juli 2025   17:09 Diperbarui: 30 Juli 2025   17:31 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersinergi cegah stunting, mahasiswa KKN dan kader Posyandu layani masyarakat Desa Sebalong (sumber: KKN 07)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar kegiatan penyuluhan stunting yang berlangsung pada Selasa, 9 Juli 2025, di Balai Desa Sebalong, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini mengusung tema "Stop Stunting Sekarang: Kenali Cara Olah Air & Makanan yang Benar" dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi bagi tumbuh kembang anak dan pengolahan air yang benar.

Penyuluhan ini dihadiri oleh ibu-ibu kader Posyandu, orang tua balita, perangkat desa, serta perwakilan Puskesmas setempat. Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa UINSA memaparkan materi seputar penyebab dan dampak stunting, serta pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi anak. Materi dikemas secara interaktif, dilengkapi dengan media visual dan simulasi pemberian makanan bergizi sederhana dari bahan pangan lokal.

"Stunting bukan sekadar masalah tinggi badan, tetapi menyangkut masa depan anak-anak kita. Anak yang stunting berisiko mengalami kesulitan belajar, rendahnya produktivitas, bahkan gangguan kesehatan kronis di masa depan," ujar salah satu narasumber dari mahasiswa KKN, Izza Fahmiyatul Ilmi, ketua koordinator desa KKN 07.

Dalam sesi pemaparan, mahasiswa menjelaskan pentingnya pengolahan air yang benar dengan cara merebus air sebelum dikonsumsi, menggunakan wadah tertutup, serta menjaga kebersihan peralatan makan dan masak, selain itu peserta juga mendapatkan edukasi tentang makanan bergizi untuk ibu hamil seperti sayur hijau, ikan, telur, serta makanan yang harus dihindari seperti makanan mentah, junk food, dan minuman berkafein tinggi.

Robi'atul Adawiyah, pemateri, menyampaikan bahwa stunting bukan hanya berdampak pada fisik anak namun juga perkembangan otaknya, yang akhirnya bisa berpengaruh pada kecerdasan dan kemampuan belajar, oleh karena itu upaya pencegahan harus dimulai sejak masa kehamilan dan dilanjutkan pada 1000 hari pertama kehidupan.

Dalam kesempatan tersebut, para peserta diajak berdiskusi aktif mengenai kebiasaan makan keluarga, peran ibu dalam menjaga asupan gizi, serta pentingnya akses terhadap layanan kesehatan. Kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN UINSA dalam mendukung agenda nasional percepatan penurunan stunting. Dengan pendekatan berbasis komunitas, para mahasiswa menggandeng kader kesehatan desa dan tokoh masyarakat untuk menjangkau lebih banyak keluarga, terutama yang memiliki balita dan ibu hamil.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa UINSA menunjukkan kontribusi nyata dalam pengabdian kepada masyarakat dan pemberdayaan desa. Mereka berharap edukasi ini dapat menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi terciptanya generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun