Selimut Beton (Concrete Cover) Terlalu Tipis: Tidak menggunakan "tahu beton" atau spacer menyebabkan tulangan terlalu dekat dengan permukaan. Akibatnya, tulangan mudah berkarat dan menyebabkan beton retak. Â Â
Posisi Kolom Tidak Vertikal (Miring): Pemasangan bekisting yang tidak akurat membuat kolom miring, menimbulkan momen lentur tambahan yang tidak diperhitungkan dalam desain dan berisiko patah. Â Â
Kualitas Adukan Beton yang Buruk: Perbandingan campuran yang salah atau terlalu banyak air akan menghasilkan beton dengan kekuatan di bawah standar, membuat kolom tidak mampu menahan beban rencana. Â Â
Sambungan Tulangan (Overlap) Terlalu Pendek: Panjang tumpang tindih tulangan antar lantai yang tidak sesuai standar SNI menciptakan titik lemah yang bisa terlepas saat terjadi gempa. Â Â
Sebagai rangkuman, kolom bangunan adalah elemen struktur vital yang menyalurkan beban vertikal ke pondasi sekaligus menahan gaya lateral. Terdapat perbedaan krusial antara kolom utama yang menopang struktur dan kolom praktis sebagai pengikat dinding. Pemilihan jenis, material, dan dimensinya harus selalu didasarkan pada analisis cermat yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) oleh tenaga profesional.
Jangan pernah meremehkan peran kolom bangunan. Memahami fungsinya, mengetahui cara estimasi dasarnya, dan menghindari kesalahan pemasangan adalah langkah fundamental untuk memastikan investasi terbesar Anda dapat berdiri dengan aman, kokoh, dan tahan lama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI