Mohon tunggu...
Windi Firmawati
Windi Firmawati Mohon Tunggu... marketing

aku suka menulis dengan topik konstruksi dan memberikan tips seputar material bangunan besi dan baja

Selanjutnya

Tutup

Home

Kolom Bangunan | Fungsi, Jenis, dan Perhitungannya

25 September 2025   14:25 Diperbarui: 25 September 2025   14:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan sebuah bangunan tanpa tulang punggung. Itulah gambaran paling tepat untuk sebuah struktur tanpa kolom bangunan yang dirancang dengan benar. Dalam dunia konstruksi, kegagalan satu kolom saja dapat memicu keruntuhan berantai yang fatal, mengubah struktur megah menjadi puing-puing dalam sekejap. Elemen ini, meskipun sering kali tersembunyi di dalam dinding, memegang peran yang sangat krusial dalam memastikan sebuah gedung berdiri kokoh dan aman untuk dihuni. Baik Anda pemilik rumah yang merencanakan renovasi, kontraktor pemula yang memilih material, maupun mahasiswa teknik sipil yang mempelajari struktur, pertanyaan yang sama sering muncul: Kolom seperti apa yang saya butuhkan? Ukuran berapa? Terbuat dari material apa? Kebingungan ini sangat wajar, mengingat banyaknya variabel yang terlibat. Keputusan yang salah tidak hanya berisiko pada pembengkakan biaya, tetapi juga, yang lebih penting, pada keselamatan jiwa.

Artikel ini akan menjadi referensi definitif Anda, mengupas tuntas segala hal tentang kolom bangunan. Kita akan mulai dari konsep paling dasar, menjelajahi setiap jenisnya, memahami prinsip perhitungannya, hingga mempelajari kesalahan fatal yang harus dihindari agar Anda dapat mengambil keputusan yang tepat dan aman.

Apa Sebenarnya Kolom Itu dan Mengapa Sangat Penting?

Secara sederhana, kolom adalah elemen struktur vertikal yang fungsi utamanya adalah menahan dan menyalurkan beban tekan. Dalam sebuah sistem struktur, kolom berperan sebagai jembatan vital. Ia bertugas mengumpulkan semua beban dari bagian atas bangunan---mulai dari atap, pelat lantai, hingga balok dan menyalurkannya secara sistematis ke bawah menuju pondasi. Pondasi kemudian mendistribusikan beban tersebut ke permukaan tanah, memastikan bangunan tetap stabil.   

Namun, fungsi kolom jauh lebih kompleks daripada sekadar tiang penyangga. Berikut adalah empat fungsi vitalnya:

  1. Menyalurkan Beban Vertikal (Atas-Bawah): Ini adalah fungsi paling mendasar, mencakup:

    • Beban Mati (Dead Load): Berat statis dari struktur bangunan itu sendiri (beton, baja, dinding, atap).   

    • Beban Hidup (Live Load): Beban dinamis yang dapat berpindah (penghuni, furnitur, peralatan).   

  2. Menahan Gaya Lateral (Samping): Bangunan juga menerima beban dari samping akibat tekanan angin dan guncangan gempa. Kolom, sebagai bagian dari sistem rangka yang kaku, bekerja sama dengan balok untuk memberikan kekakuan pada bangunan, mencegahnya bergoyang berlebihan atau roboh.   

  3. Menjaga Stabilitas dan Integritas Struktur: Kolom dan balok yang terhubung secara kaku membentuk sebuah kerangka (frame) yang menjaga bentuk dan stabilitas bangunan. Keruntuhan pada satu kolom dapat memicu kegagalan progresif atau keruntuhan berantai yang sangat berbahaya.   

  4. Elemen Arsitektural: Di luar fungsi strukturalnya, kolom dapat diekspos untuk memberikan karakter visual pada sebuah ruang atau digunakan sebagai pembagi area fungsional tanpa memerlukan dinding masif.   

Perbedaan Esensial: Kolom Utama vs. Kolom Praktis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun