Mohon tunggu...
windar deyuar
windar deyuar Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 3 orang anak

Wanita tangguh penuh semangat positif thinking.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Positif Action 3

16 Oktober 2021   13:00 Diperbarui: 16 Oktober 2021   18:19 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana caranya kita bisa mendapatkan kasih-sayang Allah SWT tersebut?

Tentu saja kita harus bisa mengikuti apa yang dimau-Nya. Bagaimana DIA bisa memberikan kasih-sayang-Nya jika kita sendiri cuek dan masa bodoh kepada-Nya. DIA tidak minta yang berat dari kita, cukuplah kita memenuhi apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. 

Namun ada teman saya yang bilang kalau dia sudah mengikuti apa mau-Nya, melakukan amal kebaikan dan meninggalkan keburukan, tetapi mengapa dia belum juga dibantu-Nya untuk sukses. Setiap kali yang diusahakan atau diikhtiarkan teman saya itu, selalu saja dia mendapatkan "kegagalan" bahkan berulang-ulang gagal sehingga hampir membuatnya putus asa.

Saya katakan pada teman itu, "Apakah usaha yang kamu lakukan sudah dengan perasaan tulus dan ikhlas?"

"Apakah usaha yang kamu lakukan tersebut jalannya sudah jelas halal dan baik?"

"Apakah hasil usaha yang kamu lakukan sudah diniatkan untuk kebahagiaan orang sekitar?"   

"Apakah sudah kamu syukuri proses yang dilalui dalam usaha tersebut?"

Jadi ……...keyakinan kita bahwa kita bisa sukses melakukan usaha apapun tergantung dari seberapa besar "kebenaran" dari jawaban pertanyaan-pertantaan di atas. Jikapun dari semua pertanyaan di atas sudah dijawab dengan benar, maka kiat terakhir adalah "sabar."

Sabar bukan berarti menyerah diam, tetapi sabar adalah merenung dan introspeksi dalam do'a.

Bermunajatlah kepada-Nya, minta pertolongan dengan kerendahan hati sebagai seorang "Hamba."

"Bagaimana maksudnya kerendahan hati seorang Hamba itu?"

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun