Bagaimana caranya kita bisa mendapatkan kasih-sayang Allah SWT tersebut?
Tentu saja kita harus bisa mengikuti apa yang dimau-Nya. Bagaimana DIA bisa memberikan kasih-sayang-Nya jika kita sendiri cuek dan masa bodoh kepada-Nya. DIA tidak minta yang berat dari kita, cukuplah kita memenuhi apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.Â
Namun ada teman saya yang bilang kalau dia sudah mengikuti apa mau-Nya, melakukan amal kebaikan dan meninggalkan keburukan, tetapi mengapa dia belum juga dibantu-Nya untuk sukses. Setiap kali yang diusahakan atau diikhtiarkan teman saya itu, selalu saja dia mendapatkan "kegagalan" bahkan berulang-ulang gagal sehingga hampir membuatnya putus asa.
Saya katakan pada teman itu, "Apakah usaha yang kamu lakukan sudah dengan perasaan tulus dan ikhlas?"
"Apakah usaha yang kamu lakukan tersebut jalannya sudah jelas halal dan baik?"
"Apakah hasil usaha yang kamu lakukan sudah diniatkan untuk kebahagiaan orang sekitar?" Â Â
"Apakah sudah kamu syukuri proses yang dilalui dalam usaha tersebut?"
Jadi ……...keyakinan kita bahwa kita bisa sukses melakukan usaha apapun tergantung dari seberapa besar "kebenaran" dari jawaban pertanyaan-pertantaan di atas. Jikapun dari semua pertanyaan di atas sudah dijawab dengan benar, maka kiat terakhir adalah "sabar."
Sabar bukan berarti menyerah diam, tetapi sabar adalah merenung dan introspeksi dalam do'a.
Bermunajatlah kepada-Nya, minta pertolongan dengan kerendahan hati sebagai seorang "Hamba."
"Bagaimana maksudnya kerendahan hati seorang Hamba itu?"