Wacana pemisahan Pilkada dari pemilu nasional muncul sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang timbul dari sistem pemilu serentak saat ini.Â
Memahami nilai plus dan minusnya penting untuk mengkaji kelayakan kebijakan ini.
Nilai Positif (+)
Pilkada yang Lebih Substantif.Â
Dengan pemilu daerah yang terpisah, perhatian publik dan kandidat bisa sepenuhnya tertuju pada isu-isu lokal dan kebutuhan spesifik masyarakat di daerah masing-masing.Â
Ini memungkinkan kampanye yang lebih mendalam tentang program pembangunan daerah, infrastruktur, layanan publik, dan kebijakan yang benar-benar relevan dengan konstituen lokal, bukan lagi didominasi oleh narasi atau figur nasional.
Akuntabilitas Kepala Daerah Meningkat.Â
Pemilih dapat lebih jeli menilai rekam jejak dan kapasitas calon kepala daerah tanpa terdistraksi oleh euforia politik nasional, sehingga potensi terpilihnya pemimpin yang lebih sesuai dengan aspirasi daerah meningkat.
Beban Kerja Penyelenggara Berkurang.
KPU dan Bawaslu tidak akan lagi menghadapi beban kerja yang luar biasa berat dan kompleks seperti saat pemilu serentak lima kotak suara. Ini dapat mengurangi potensi kesalahan administrasi, kelelahan petugas, dan masalah logistik yang sering terjadi.