Mohon tunggu...
Wiloejeng Laras Aryani
Wiloejeng Laras Aryani Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa universitas negeri semarang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pekerja Migran di Tengah Arus Globalissasi : Kaya Devisa Rawan Derita

26 Mei 2025   20:47 Diperbarui: 28 Mei 2025   07:37 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Integrasi antara migrasi tradisional dan ekonomi digital memungkinkan Indonesia memanfaatkan demographic dividend secara optimal. Generasi muda dapat memilih bekerja secara digital untuk pasar internasional sambil tetap berkontribusi pada pembangunan ekonomi domestik. Sementara itu, PMI yang sudah berpengalaman dapat mentransfer keahlian dan jaringan internasional mereka untuk mengembangkan usaha di tanah air.

Kebijakan migrasi masa depan perlu berorientasi holistik, tidak hanya pada keuntungan ekonomi jangka pendek, tetapi juga menjamin keadilan sosial dan perlindungan hak asasi manusia bagi seluruh pihak yang terlibat. Kombinasi migrasi tradisional yang terproteksi penuh dan pemanfaatan maksimal teknologi digital akan menjadi formula optimal dalam menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja global yang semakin kompleks dan dinamis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun