Ketika I Nerazzurri mencoba mendobrak pertahanan lawan, skema serangan mereka membentuk formasi 3-3-4.
Skema ini melibatkan kedua wingback naik bersamaan daripada satu per satu, dengan tekanan diarahkan kepada sayap dimana bola berada.
Sosok gelandang tengah berupa Nicolo Barella, Christian Eriksen dan Marcelo Brozovic lalu memainkan peran penting dengan menjaga kedisiplinan di tengah sembari membuka ruang dan atau memberikan umpan kunci.
Tekanan kepada satu sayap kemudian membebaskan lebih banyak ruang bagi tim Conte untuk menyerang dari sisi lain, dengan umpan strategis memindahkan bola ke sisi lain.
Bek sayap dan gelandang tengah juga penting untuk transisi pertahanan, memadatkan lapangan setelah kehilangan bola.
Tingkat kebugaran pemain seperti Hakimi dan bahkan Ashley Young sangat luar biasa, dan ini membantu tim untuk memenangkan kembali bola di area yang luas ketika mereka kehilangan penguasaan bola.
Organisasi pertahanan tim untuk selalu tetap kompak dan dekat antara garis tiga gelandang dan tiga bek secara khusus juga membantu dalam transisi pertahanan yang cepat.
KESIMPULAN
Antonio Conte tetap mempertahankan semua prinsip utama permainannya dari tugas manajerial sebelumnya, tetapi telah menyesuaikan gaya permainannya agar sesuai dengan personel tim.
Namun ketergantungan pada bek sayap yang rajin, serangan balik, dan gerakan cerdas saat bermain dari belakang tetap ada selama dua musimnya di Inter sejauh ini.