Air sebagai objek investasi bukan lagi diawang - awang, namun nyata adanya. Etiskah hal itu? Mari tengok pendapat para ahli ketika air pertama kali masuk ke pasar investasi yang akan membantu kita dalam refleksi Hari Air Sedunia.
Hari Air Sedunia yang diperingati pada 22 Maret menjadi pengingat bahwa air yang merupakan kebutuhan primer bagi manusia terancam untuk lenyap dan turun kualitasnya dalam beberapa puluh tahun ke depan.
Banyak orang yang tidak awas bahwa krisis air bersih membuat air dapat menjadi komoditas terbatas dan diperjualbelikan di pasar saham.
Hal ini terjadi di Amerika Serikat.
Pada minggu pertama Desember 2020, investor, petani, dan pemerintah lokal di Amerika dapat melakukan investasi dengan bertaruh pada harga air di masa depan untuk pertama kalinya.
Air diperdagangkan dalam indeks Nasdaq Veles California Water Index (NQH20), mengambil nama dari wilayah Amerika yang terkenal atas kekeringannya dan air telah menjadi "emas baru".
Baca juga: "World Water Day 2021 Ajarkan Kita Menghargai dan Menjaga Air" oleh Narwan Eska
"Perubahan iklim, kekeringan, pertumbuhan populasi, dan polusi kemungkinan akan membuat masalah kelangkaan air dan harga atasnya menjadi topik hangat untuk tahun-tahun mendatang," kata direktur pelaksana dan analis RBC Capital Markets, Deane Dray kepada Bloomberg.
"Kami mengamati serius bagaimana pasar air berjangka akan berkembang di masa depan."
Para proponen pasar saham air berpendapat pasar baru akan menjernihkan beberapa ketidakpastian seputar harga air untuk petani dan pemerintah, membantu mereka menganggarkan sumber daya untuk mendapat air secara tepat.
Para ahli di pasar keuangan juga menyoroti bahwa masuknya air dalam objek yang diperdagangkan dapat mengikuti skema pasar karbon (gas yang dihasilkan manusia dan dalam kategori merusak lingkungan).