Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi-Ronaldo hingga Liga Super Eropa: 5 Poin Utama dari Liga Champions Pekan Ini

11 Maret 2021   19:46 Diperbarui: 19 Maret 2021   11:49 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Kemal Can Aytekin / Pixabay

5 hal yang patut diperbincangkan setelah pertandingan Champions League yang melihat Juventus dan Barcelona tersingkir.

Hasil Liga Champions 10-11 Maret waktu Indonesia:

  • Juventus 3-2 Porto (Agregat 4-4, Porto lolos ke perempatfinal dengan keunggulan gol tandang)
  • Dortmund 2-2 Sevilla (Agregat 5-4, Dortmund lolos)
  • PSG 1-1 Barcelona (Agregat 5-2, PSG lolos)
  • Liverpool 2-0 Leipzig (Agregat 4-0, Liverpool lolos)

1. Hitung mundur waktu Ronaldo dan Messi di Champions League

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi bernasib buruk di Eropa semenjak mereka tidak lagi bertemu di Liga Spanyol. Peluang untuk mempertemukan mereka di ajang kompetitif semakin sedikit, dengan tahun tersisa untuk mereka berlaga di Champions League juga tinggal dalam hitungan jari.

Barcelona terus terpuruk dalam tiga musim terakhir; terhenti di semifinal musim 18-19 di tangan Liverpool; kalah dengan skor memalukan 2-8 atas Bayern Muenchen di babak perempatfinal 19-20; dan gagal melaju ke perempatfinal di musim ini setelah takluk atas PSG. Terakhir kali Barca tersingkir di babak 16 besar terjadi pada musim 2005-06, namun nasib Juventus lebih buruk lagi dalam periode waktu yang sama.

Juventus tersingkir di babak 16 besar dalam dua musim berturut-turut. Cristiano Ronaldo yang didatangkan dengan harapan akan mengantarkan juara setelah 25 tahun hanya melangkah paling jauh ke perempatfinal selama 3 musim terakhir.

Jangan lupakan faktor umur dan kontrak. Ronaldo berumur 36 tahun dan akan memasuki tahun terakhir kontrak dengan Juventus di musim 21-22. Memang Direktur Olahraga Juve, Fabio Paratici, mengatakan klub tidak akan terburu-buru memulai perpanjangan kontrak, namun CR7 tentu melihat peluang yang terbentang di luar Eropa untuk kontrak besar terakhir dan membangun brand setelah berhenti bermain.

Baca juga: "Skandal "Barcagate", Isu Kebangkrutan, dan Peluang Lionel Messi Hengkang dari Barcelona" oleh IrfanPras

Kondisi Lionel Messi tidak lebih baik dengan kontrak bermain yang disanggupinya hanya untuk musim ini setelah perseteruan dengan presiden lama, Joseph Bartomeu. Pemain Argentina ini memang baru berumur 33 tahun sehingga masih akan ada banyak waktu bermain dan bisa saja menuntaskan karirnya di Barca jika berhasil dirayu presiden baru, Juan Laporta. Tapi tidak ada yang tahu hati Messi mengarahkan dia kemana.

Kesempatan melihat Ronaldo dan Messi main di liga yang sama sulit terlihat untuk sekarang, dengan kesempatan mereka berduel hanya di pertandingan klub Eropa dan kompetisi antar negara. Harapan untuk melihat pertarungan dua pemain terbaik dunia tinggal digantungkan kepada ambisi mereka untuk meraih trofi Liga Champions dan ketika Tuhan / keberuntungan mengizinkan klub mereka melangkah jauh.

2. Liverpool yang sulit kalah di Eropa

Benua Eropa, bukan Inggris, yang jadi rumah Liverpool musim ini. Mengapa? Ada di halaman selanjutnya.

Lanjutan dari halaman pertama....

Liverpool jelas bulan -- bulanan di liga dan sudah hampir pasti tidak akan mempertahankan gelar Premier League yang mereka raih musim lalu, namun The Reds sangat menikmati petualangan di Liga Champions.

Tampil dengan dua bek natural (Nathan Philips dan Ozan Kabak) dan mengembalikan Fabinho untuk berduet dengan Thiago di tengah, Liverpool dengan mudah menjinakkan Leipzig. Tiket ke perempat final dikunci lewat kaki Mohammad Salah dan Sadio Mane.

RB Leipzig lagi bermain lugu dan gagal menguji skuad The Reds, terlepas fakta bahwa kedua leg dimainkan di Puskas Arena. Pertanyaan selanjutnya, akankah performa di UCL dapat dibawa Liverpool ke Liga Inggris dalam upaya mereka mengamankan tiket Champions League musim depan?

3. Haaland Yang Imut Nan Berbahaya

Ketika Messi -- Ronaldo semakin berumur, bintang muda sudah mulai mengantri di belakang. Erling Braut Haaland salah satunya.

Pemain berkebangsaan Norwegia ini mencetak dua gol atas Sevilla pada Rabu dini hari waktu Indonesia (10/03), membawa jumlah golnya di kompetisi Champions League ke angka 20. Haaland menjadi pemain tercepat sepanjang sejarah Liga Champions mencetak 20 gol dalam 14 pertandingan kompetitif. Rekor sebelumnya dipegang Harry Kane yang butuh 24 pertandingan UCL untuk cetak 20 gol.

Erling Haaland juga menjadi pemain Norwegia dengan gol terbanyak di Champions League dengan 20 golnya melewati rekor 19 gol yang dimiliki Ole Gunnar Solksjaer. Performa Haaland tentu diharapkan kubu Borussia Dortmund yang hampir saja kehilangan tempat jika saja Sevilla berhasil comeback. Piala Champions jadi sasaran paling jelas bagi Black and Yellow setelah penampilan morat -- marit di Liga Jerman.

4. Perjalanan Magis Porto Terulang Lagi?

Mengalahkan Juventus dalam perpanjangan waktu menunjukkan mental tangguh Porto FC, walaupun wartawan tidak bergembira. Di bawah pimpinan pelatih Sergio Conceiao, The Dragon akhirnya lolos ke babak perempatfinal setelah terakhir kali tiba di posisi yang sama dua musim lalu.

Menang dengan skor 2-1 di rumah sendiri pada leg pertama, Porto bermain taktis dan berhasil dapatkan gol tandang. Namun bencana di depan mata setelah mereka bermain dengan 10 orang sejak Mehdi Taremi di kartu merah dan Juve samakan agregat.

Namun dewi fortuna menghampiri Porto yang bermain gagah berani dipimpin Pepe yang berhasil menjinakkan Cristiano Ronaldo dalam 299 menit terakhir pertemuan mereka. Pertandingan berlanjut tambahan waktu dan di sana, Porto menyergap lewat sepakan tendangan bebas yang ironisnya melewati pagar betis yang digawangi Ronaldo. Miguel Sergio Oliveira cetak 2 gol malam itu dan semuanya dari situasi bola mati. Porto....

sambungan dari halaman dua...

Porto memang kalah atas Liverpool yang dalam perjalanan merebut Piala Champions League 18-19, namun mereka bolehlah bermimpi. Melaju lebih jauh di 20-21, apalagi jika bisa mengulangi apa yang dicapai Jose Mourinho pada musim 03-04 dengan gelar juara diraih tentu boleh dicita -- citakan, apalagi setelah membekuk Juventus.

5. Jika tidak rusak, jangan ubah format Champions League!

Musim 20-21 akan menjadi musim terakhir format kompetisi Liga Champions sebelum berubah kembali mulai musim depan. Kesepakatan format baru masih digodok selagi desas desus bahwa  Liga Super dicanangkan mereka yang mendaku diri klub besar Eropa untuk menggantikan Liga Champions.

Jika rencana Liga Super yang akan mengambil format seperti kompetisi di Amerika Serikat (dominasi klub pendiri yang tidak memerlukan kualifikasi dengan menyisakan sedikit tempat untuk klub undangan) disetujui, maka kita akan sulit melihat klub seperti Porto membuat kejutan lagi.

Sebaliknya, rencana untuk memperbesar tempat Liga Champions selagi mendirikan kompetisi antar klub Eropa ketiga (UEFA Conference League) juga masih sulit diterima banyak stakeholder. Badan Sepakbola Eropa patut mempertimbangkan bahwa format sekarang sudah cukup baik untuk dipertahankan dan membutuhkan sedikit perbaikan dalam hal diversifikasi klub partisipan, itu jika mereka tidak tunduk pada tuntutan sepakbola modern.

Lagi pula siapa yang tidak mau melihat Manchester United, Manchester City, Arsenal, Chelsea, Liverpool, Juventus, AC Milan, Inter Milan, Barcelona, Real Madrid, PSG, dan Bayern Muenchen dipertemukan setiap minggu dalam satu kompetisi yang tidak memiliki ancaman untuk tersingkir? Mungkin hanya saya yang menolak untuk melihat kompetisi itu. Atau ada orang lain lagi?

Baca juga: "Juventus, Pirlo, dan "Takdir" Liga Champions yang Terbaca" oleh Hadi Santoso

Saya tinggalkan paragraf di atas untuk diskusi kita di bawah. Sampai bertemu lagi dalam review Champions League 20-21 selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun