Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Juventus, Pirlo, dan "Takdir" Liga Champions yang Terbaca

10 Maret 2021   08:59 Diperbarui: 10 Maret 2021   19:10 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Cristiano Ronaldo dalam laga Juventus vs FC Porto pada babak 16 besar Liga Champions di Stadion Allianz, 9 Maret 2021.| Sumber: AFP/MARCO BERTORELLO via Kompas.com

"MENGAPA tidak ada pemain Juventus yang "rebahan". Mengapa mereka tidak terpikir melakukan itu?

Begitu ucap komentator merespons gol Sergio Oliveira ke gawang Juventus yang membuat FC Porto menyamakan skor 2-2 di menit ke-115 pada laga leg II babak 16 besar Liga Champions, Rabu (10/3) dini hari.

Oliveira (28 tahun) yang mengeksekusi tendangan bebas, dengan jeli mengirim bola menyusur tanah. Mengecoh "pagar hidup" Juventus yang mengira bola akan ditendang melengkung bak buah pisang.

Beberapa "pagar" seperti Cristiano Ronaldo dan Adrian Rabiot melompat. Bahkan malah memunggungi datangnya bola. Sementara Szczesny, kiper Juve tampak kaget. Dia terlambat bereaksi. Bola memang bisa disentuhnya, tapi tetap melaju ke gawangnya.

Tetapi memang, pagar hidup Juventus terlihat longgar. Hanya ada 4-5 pemain saja. Seolah meremehkan tendangan bebas Oliveira. Padahal, andai ada pemain Juventus yang "rebahan" di belakang pagar pemain, sepakan Oliveira itu rasanya tidak akan menjadi gol.

Cristiano Ronaldo gagal meloloskan Juventus ke perempat final Liga Champions. Meski Juve menang 3-2 atas Porto pada laga leg II babak 16 besar, Rabu (10/3), tetapi Porto lolos dengan keunggulan gol away/Foto: standardmedia.co.ke
Cristiano Ronaldo gagal meloloskan Juventus ke perempat final Liga Champions. Meski Juve menang 3-2 atas Porto pada laga leg II babak 16 besar, Rabu (10/3), tetapi Porto lolos dengan keunggulan gol away/Foto: standardmedia.co.ke
Cara unik seperti itu sebenarnya sudah sering dilakukan tim-tim di Eropa demi mengantisipasi gol seperti itu. Contohnya ketika Inter Milan menghadapi Barcelona di fase grup Liga Champions.

Menyoal gol itu, mantan pelatih Juventus, Fabio Capello menyebut kesalahan mengantisipasi tendangan bebas di menit krusial itu tak termaafkan. Unforgivable. Dia bahkan menuding pemain-pemain Juventus takut pada bola.

"Dulu, pemain-pemain yang saya pilih menjadi pagar hidup, mereka tidak takut pada bola. Tapi ini, mereka seolah takut. Mereka melompat dan memasang punggung mereka," ujar Capello menyindir Ronaldo dan Rabiot seperti dikutip dari Football Italia.

Meski menang, Juve tersingkir di babak 16 besar

Gol di menit ke-115 itu membuat pemain-pemain Juve panik. Ronaldo terdiam. Padahal, di masa normal, Juve sempat comeback. Dua gol Federico Chiesa di menit ke-49 dan 63, membalik ketertinggalan satu gol menjadi keunggulan 2-1. Sebelumnya, Porto unggul lewat penalti Sergio Oliveira di menit ke-19.

Skor 2-1 di masa normal itu membuat laga dilanjutkan ke masa perpanjangan waktu. Sebab, di leg pertama di markas Porto, Juve kalah 2-1. Maka, agregat pun sama kuat, 3-3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun