Mohon tunggu...
William Vallence
William Vallence Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu

14 Mei 2024   11:34 Diperbarui: 14 Mei 2024   12:05 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara cahaya bulan dan bintang yang bercahaya,Terhamparlah kisah seorang ibu yang berbakti.Dengan hati yang teguh dan tangan yang gigih,Ia menapaki jalan kehidupan yang berliku.

Di pagi yang sejuk, sebelum fajar merayap,Ibu itu sudah bangun, bersiap-siap bekerja.Langkahnya mantap, langit menjadi saksi,Akan tekadnya yang teguh, tak tergoyahkan oleh badai.

Di kantor, ia menjadi pilar yang kokoh,Menyelesaikan tugas dengan penuh dedikasi.Namun di balik meja kerja yang penuh dokumen,Selalu ada bayangan wajah anak yang tercinta.

Ia adalah pahlawan tanpa tanda jasa,Yang setia merajut mimpi-mimpi anaknya.Meski lelah, ia tak pernah lelah berjuang,Untuk menyediakan segala yang terbaik bagi mereka.

Anak yang di sekolah, di antara teman dan buku,Tak pernah ia lupakan, dalam doa dan harapannya.Karena di matanya, mereka adalah segalanya,Anak-anaknya, harapan dan cinta yang abadi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun