Mohon tunggu...
P. Vinsen Sarah
P. Vinsen Sarah Mohon Tunggu... Pemuka Agama - “Menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dalam penghayatan

Kalau tak bisa jadi pena, jadilah pensil untuk merangkai kisah dan jejak hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentakosta: Roh Kudus dalam Bahasa Kasih Menyatukan Kita

24 Mei 2021   10:39 Diperbarui: 24 Mei 2021   10:50 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: via komkat-kwi.org

Ini sebagai titik berangkat, memandang Gereja sebagaimana Roh Kudus memandang kita dari Bapa dan dari Yesus Kristus lalu mencintai dan mengenal keberadaan setiap kita secara utuh dalam CINTA KASIH. Seperti para Rasul orang-orang sederhana yang dipanggil dalam keberagaman disatukan Yesus tanpa diubah melalui pengurapan Roh Kudus berbicara dengan bahasa Kasih menyatukan umat untuk merajut kesatuan dari keberagaman menuju keharmonisan hidup.

Bagi Paus, kita tidak boleh terkungkung oleh "tiga musuh yang menghalangi pintu hati, yaitu narisisme, viktimisme dan pesimisme. Narsisme akan membuat orang jatuh dalam mengidolakan diri, menjadi egois dan hanya menyukai apa yang menguntungkannya. 

Viktisisme membuat orang selalu mengeluh dan berpikir negatif, merasa tidak ada orang memahami dirinya. Sedangkan orang yang pesmis melihat semua gelap". 

Bagi Paus Fransiskus, orang yang jatuh dalam tiga musuh ini, akan kehilangan HARAPAN. Maka marilah kita merasa lapar akan harapan sehingga menghargai karunia kehidupan yang ada pada kita dengan pemberdayanya Roh Kudus.

Bersama Paus Fransiskus, mari kita menerima Roh Kudus sebagai kenangan dari Allah, yang membangkitkan ingatan kita akan karunia yang kita terima. 

Semoga Roh Kudus membebaskan kita dari kungkungan egoisme dan menumbuhkan keinginan untuk melayani dan berbuat baik. Kita berdoa; datanglah Roh Kudus: Engkau yang adalah keharmonisan, satukan kami; Engkau yang selalu memberi, berilah kami semangat untuk keluar dari diri sendiri, dan Engkau yang selalu mencintai dan menolong, bantulah agar kami semua menjadi satu keluarga. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun