Mohon tunggu...
Wildan Nanda Wicaksana
Wildan Nanda Wicaksana Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai dunia balap

Menulis merupakan hak bagi setiap manusia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Alfa Romeo 179, Mobil F1 Milik Alfa Romeo yang Memiliki Potensi Tetapi Performa Kurang Konsisten

30 Mei 2022   10:57 Diperbarui: 30 Mei 2022   11:04 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alfa Romeo 179, Foto: Flickr

Meskipun Alfa Romeo berhasil merah titel juara dunia bersama Giuseppe Farina dan Juan Manuel Fangio di dua tahun pertama kejuaraan dunia Formula 1 tahun 1950 dan 1961, merek mobil terkenal asal Italia tersebut setelah dua tahun itu mereka tak pernah mencapai puncak kejayaannya lagi. 

Selama tahun 1960 dan 1970an, Alfa Romeo muncul di Formula 1 sebagai pembuat mesin, menyuplai beberapa tim kecil hingga mereka menggenjot operasional mereka untuk memproduksi mesin bagi tim Brabham milik Bernie Ecclestone di tahun 1976. 

Ini pada akhirnya menyebabkan usaha kerja keras mereka telah sepenuhnya matang dan divisi kompetisi Alfa Romeo, Autodelta fokus membangun sasis untuk tim pabrikan mereka sendiri yang masuk F1 tahun 1979 setelah mundur dari ajang balap mobil sport. 

Tahun 1980, Alfa Romeo merekrut pembalap debutan Bruno Giacomelli disamping Patrick Depailler yang baru saja sembuh dari cidera patah kedua kaki akibat kecelakaan layang gantung di tahun sebelumnya. 

Alfa Romeo menandatangi kontrak sponsor selama tiga tahun dengan sebuah perusahan rokok besar dan mereka berencana menggunakan mesin V8 turbo untuk menggantikan mesin V12 milik mereka. 

Akan tetapi adanya masalah menjaga putaran tinggi pada mesin tetap dingin membuat mesin 1260 V12 tetap digunakan hingga tahun 1982. 

Di dua balapan pertama tahun 1980 yang berada di Argentina dan Brazil, mobil ini sangatlah mengecewakan dengan Patrick Depailler meraih posisi kedua puluh tiga di sesi kualifikasi. 

Dengan rentang waktu satu bulan ke balapan ketiga di Kyalami, Alfa Romeo 179 mengalami perubahan yang signifikan dengan mengubah bentuk sidepod dan skirt, suspensi baru, sayap belakang baru dan secara keseluruhan bobot mobil itu menyusut 30 kg.

Ketika balapan di Kyalami Alfa Romeo 179 yang telah diperbarui tersebut menuai hasil dengan meraih posisi ketujuh. Patrick Depailler melakukan kerja bagus dengan membawa mobilnya meraih posisi ketiga di grid pada balapan keempat di Long Beach tetapi pada akhirnya gagal menyelesaikan balapan karena masalah kegagalan pada suspensi.

Alfa Romeo 179 menunjukkan potensinya sampai tim ini mengalami sebuah musibah. Mobil Patrick Depailler mengalami sebuah kecelakaan ketika uji coba di Hockenheim.

Dia menabrak pembatas Armco di tikungan cepat Ostkurve dan meninggal dunia di tempat. Bruno Giacomelli dengan keberaniannya membalap di Hockenheim seminggu kemudian, finis di urutan kelima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun