Mohon tunggu...
Wildan Maulana Kutub
Wildan Maulana Kutub Mohon Tunggu... Freelancer - Instagram: @Wldn_mlna

Wildan Maulana Kutub atau biasa dikenal Wildan M k ini, lahir di Ciamis pada tanggal 11 Agustus 2000. Saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Saat ini dia aktif menulis kutipan di Sosial Media @perspektif_cafein dan telah menerbitkan buku pertama yang berjudul Habis Terbit Tenggelam. Sekarang penulis berdomisili di Tangerang Selatan. Untuk menghubunginya bisa melalui akun instagram yang dikelolanya @perspektif_cafein

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berperilaku Cerdas di Tengah KetidakPastian

6 April 2020   14:54 Diperbarui: 6 April 2020   15:06 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok: sciencealert.com

Indonesia adalah negara yang besar dengan populasi manusia ke-4 terbanyak didunia, dengan penduduk mencapai angka 270 juta jiwa, indonesia juga memiliki segudang historis yang terbilang sangat kelam.

Sejarah Indonesia terdiri dari banyak tahapan/periode. Secara garis besar, sejarah Indonesia terdiri dari periode prasejarah, periode kuno/klasik, periode pertengahan, periode kolonialisme, periode awal kemerdekaan, dan periode modern. (Wikipedia)

Bukan hanya sekedar sejarah saja, negara tercinta ini pernah merasakan bermacam-macam paitnya krisis ekonomi, mulai dari krisis moneter di asia tahun 1998 bahkan hingga krisis global ditahun 2008.

bermacam-macam peristiwa kelam telah lalu, tentu saja bangsa ini sudah banyak sekali belajar dalam menghadapi situasi yang terbilang sangat rumit itu. pendiri negara kita Sukarno pun pernah berkata "Jas Merah, Jangan sesekali- kali meninggalkan Sejarah"
Tentu saja kita sebagai masyarakat indonesia takan pernah melupakan sejarah bangsa kita sendiri dan mengambil hikmah disetiap peristiwa yang terjadi.

"Orang yang tidak dapat mengambil pelajaran dari masa tiga ribu tahun, hidup tanpa menggunakan akalnya" (GOETHE)

Ketidakpastian

Masa lalu itu pasti karna masa lalu telah terjadi dan masa depan itu tidak pasti karna masa depan belum terjadi. Kita hidup selalu dihantui oleh ketakutan akan masa lalu dan masa depan. jika ditelusuri lebih dalam, masa lalu memberikan pembelajaran dan masa depan hanya memberikan harapan yang sifatnya terbilang semu. Ajaran ini sejalan dengan zen Buddhist.

Ditengah mewabahnya corona virus kita dihantui oleh ketakutan dan ketidakpastian, bahkan sering kali ketidak pastian dan ketakutan itu membuat kita stres dan depresi atau mungkin gangguan Psikologi lainnya, yang sungguhnya itu semua menyerang rohani dan berdampak pada jasmani kita.

"Penderitaan adalah pohonnya dan hikmah adalah buahnya, tetapi seringkali kebanyakan orang tidak bisa memetik hikmahnya."

Lalu apa hikmahnya dan bagaimana cara kita mengambil hikmah dibalik pandemi virus korana covid-19 ini?

Semakin dekat dengan keluarga.
Tentu saja selalu ada hikmah dibalik suatu peristiwa. Mungkin sebagaian banyak orang tidak memiliki waktu luang sebelum mewabahnya virus corona ini, mungkin kita selalu jauh dari keluarga dan kerabat dirumah. tetapi ketika mewabahnya virus corana ini dan bermunculannya hastag #dirumahaja dimedia masa kita, kita semakin dekat dengan keluarga.

Menjaga diri dan lebih menghargai arti kehidupan.
Kita selalu sibuk dengan perkerjaan, bekerja dari pagi buta hingga larut malam, Sering kali kita tidak memiliki waktu luang untuk mandi, berolah raga ataupun mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna, selama ini kita tidak sempat bahkan tidak peduli dengan kesehatan jasmani dan rohani kita. Mulai saat ini kita harus lebih bijaksana dalam menghargai kehidupan. Ingat ya Kamu jangan lebay, baru batuk dikit aja langsung mikirin hidup, hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun