Kembali Emha menyodorkan guyonannya seputar aksi orang Madura yang masuk ke Senayan secara gratis dan menonton pertandingan bola antara Indonesia melawan Malaysia. Sebelum menonton, orang Madura ini memotong rambutnya dengan gaya cepak tak ubahnya tentara. Saat memasuki pintu pemeriksaan tiket, si orang Madura hanya berujar, “Anggota.” Beberapa polisi curiga. Lantas polisi meminta bantuan personel TNI untuk menyelidiki si orang Madura yang mengaku sebagai “anggota” ini. Seorang anggota intel TNI lantas mendekati si orang Madura.
“Halo ndan (maksudnya komandan),” sapa si intel.
“Lho nama saya bukan Hamdan,” sahut si orang Madura.
“Lho bapak anggota kan?” selidik si intel.
“Iya, saya anggota,” timpal si orang Madura.
“Lho satuannya apa?” kembali si intel bertanya.
“KUD saya!” tukas si orang Madura.
“Itu lho hebatnya orang Madura, cukup jadi anggota koperasi unit desa atau KUD bisa masuk Senayan gratis hanya dengan memberi sikap hormat dan menyebut kata anggota. Hanya orang Madura yang bisa seperti ini,” jelas Emha.
Di mata Emha, sosok Mahfud MD tak hanya bisa disebut sebagai ahli hukum atau ahli konstitusi. Untuk menjadi seorang ahli hukum, lanjut Emha, seseorang cukup belajar hukum, ilmu pendukungnya, berikut filosofi hukum. Bagi Emha, sosok Mahfud MD lebih tepat disebut sebagai ahli keadilan.
Menurutnya, kata ahli berasal dari bahasa Arab yakni ahlun yang berarti tuan rumah. Jadi, ahli keadilan bisa diartikan sebagai tuan rumah keadilan. “Supremasi hukum itu yang memikirkan adalah para pakar hukum. Adapun yang dipikirkan Mahfud MD adalah supremasi keadilan. Orang yang ahli keadilan itu hidupnya adil, hatinya adil, pikirannya adil, sama istrinya adil, dan sama rakyat juga adil,” papar Emha yang disambut tepuk tangan.
Guyonan Emha perihal sikap unik orang Madura bukan hal baru. Di beberapa kegiatan seni budayanya bersama Kyai Kanjeng, Emha selalu menyelipkan kisah orang Madura. Pernah dipaparkannya kisah nelayan Madura yang ditangkap polisi Malaysia yang melanggar batas perairan negara tetangga itu. Singkat cerita, nelayan asal Madura ini ditangkap dan diinterogasi. Terjadilah percakapan sebagai berikut.