Mohon tunggu...
Wiku Larutama
Wiku Larutama Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Magister Teknik SIstem UGM yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membangun Perekonomian Bangsa dengan Gaya Hidup Hemat Energi

23 November 2018   07:13 Diperbarui: 23 November 2018   08:10 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sejak beberapa abad yang lalu energi merupakan komponen yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia. Berbicara mengenai energi maka tidak akan lepas dengan suatu komponen lain yaitu sumber energi yang menjadi sosok penting terhadap adanya energi di alam ini. Secara garis besar sumber energi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu sumber energi yang terbarukan dan sumber energi yang tidak terbarukan. 

Sumber energi yang terbarukan adalah sumber energi yang dapat diperbaharui dan bisa dipakai tanpa khawatir habis seperti energi surya dan energi panas bumi sedangkan energi yang tidak terbarukan adalah energi yang jumlahnya terbatas dan tidak dapat diperbarui, walaupun ada yang bisa diperbaharui tetapi memerlukan waktu yang sangat lama seperti minyak bumi, batu bara, dan uranium.

Kecenderungan jumlah manusia akan terus mengalami peningkatan sehingga merupakan suatu konsekuensi yang logis karena seiring dengan meningkatnya jumlah manusia maka meningkat pula konsumsi yang dilakukan oleh manusia terhadap sumber daya alam maka dan akan berkurang pula cadangan sumber daya alam yang ada di bumi ini. Hal tersebut pada akhirnya akan memicu para peneliti untuk mengembangkan teknologi untuk dapat menemukan sumber daya alam baru yang dapat digunakan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia. 

Sudah banyak penemuan dilakukan terhadap berbagai macam sumber daya alam namun pada akhirnya keseluruhan sumber daya alam tersebut merupakan sumber daya yang akan habis yang tidak akan bisa kembali ke bentuknya semula. Dari hal tersebut dapat kita lihat bersama bahwa semakin lama sumber energi akan semakin sulit didapatkan. Contoh sederhana yang dapat diambil adalah pada proses pengambilan minyak bumi. 

Pada awal mula pengambilan dan pemanfaatan minyak bumi pengeboran dapat dilakukan terhadap sumber-sumber minyak yang berada dekat dengan manusia namun, jika kita liat kondisi saat ini banyak perusahaan harus bekerja keras mengembangkan teknologi tinggi untuk sekedar mengambil cadangan minyak yang berada di perairan dalam dikarenakan sulitnya mendapatkan sumur minyak baru di daerah daratan.

Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber energi yang sangat besar. Dengan bentangan luas lautan yang dimiliki oleh Indonesia akan dapat memunculkan potensi pembangkit listrik dengan mengandalkan gelombang air laut. Selain itu Indonesia juga memiliki sumber panas bumi yang luar biasa yang potensinya setara dengan 40% panas bumi seluruh dunia. 

Selain kedua sumber tersebut Indonesia juga masih memiliki potensi yang sangat besar untuk pembangkit listrik dengan tenaga surya, angin, serta menggunakan derasnya aliran sungai yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan potensi yang begitu besar maka sudah semestinya Indonesia menjadi negara dengan ketahanan energi yang tinggi, menjadi negara yang dapat berdiri di atas kaki sendiri dalam sektor energi.

Ketahanan energi nasional akan memberikan pengaruh besar tidak hanya terhadap pengembangan teknologi ataupun sekedar penerangan merata terhadap beberapa daerah di Indonesia namun ketahan energi juga dapat memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap sektor perekonomian bangsa. Mengapa demikian? Faktanya, pada saat ini Indonesia masih memiliki ketergantungan terhadap energi fosil terutama minyak bumi yang tinggi dalam pemenuhan konsumsi sehari-harinya yaitu sebesar 96% (minyak bumi 48%, gas 18%, dan batubara 30%) dari total konsumsi. 

Selain itu pemanfaatan energi terbarukan masih belum dapat berjalan sebagaimana yang direncanakan. Dengan kondisi keterbatasan terebut ditambah lagi dengan terus meningkatnya tingkat konsumsi selama 18 tahun terakhir dari bahan bakar fosil tersebut maka impor bahan bakar fosil diperlukan untuk menutupi kekurangan yang ada tersebut. Kondisi ini menyebabkan Indonesia rentan terhadap gangguan yang terjadi di pasar energi global yang akan berdampak juga pada aktivitas perekonomian yang terjadi di Indonesia karena masih sangat bergantung pada penggunaan bahan bakar fosil. 

Sebagai contoh dampak yang terlihat secara nyata adalah kesulitan dari industri jenis manufaktur ataupun proses dalam melakukan produksi karena sebagian besar mesin yang digunakan masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil yang memiliki harga yang cukup tinggi dan pada akhirnya akan berdampak pada daya saing industri di pasar global. Untuk mencapai ketahanan energi nasional terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Hal yang saat ini sedang banyak didengungkan adalah upaya-upaya konversi sumber energi dari bahan bakar fosil menuju alternatif energi lain berbentuk energi baru terbarukan melalui penerapan teknologi tinggi. 

Berbagai upaya penelitian dilakukan untuk dapat membuat sebuah sarana transportasi serta pembangkit listrik dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Dalam "Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025" telah tersusun berbagai macam upaya kebijakan yang dapat mendukung negara Indonesia untuk mencapai tingkat ketahanan energi nasional yang tinggi beberapa contoh program pendukung kebijakan tersebut adalah rasionalisasi harga BBM, penerapan Carbon Tax secara bertahap untuk pengembangan energi bersih, peningkatan kegiatan eksplorasi, peningkatan pemanfaatan gas di dalam negeri, dan pengembangan energi alternatif. Selain itu pada institusi pendidikan juga berkembang inovasi-inovasi dalam mengatasi keterbatasan pasokan bahan bakar fosil Indonesia melalui berbagai jenis penelitian terkait pengembangan pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan dan yang saat ini sedang populer beredar di media adalah pengembangan mobil listrik.

Berdasarkan penjelasan mengenai perancangan kebijakan dan pengembangan teknologi yang dilakukan tersebut maka muncul sebuah pertanyaan "Apakah untuk mencapai ketahanan energi nasional hanya dapat dilakukan menggunakan pendekatan perancangan kebijakan dan pengembangan teknologi tersebut?". Secara nyata masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai ketahanan energi nasional yang akan berdampak pula pada perkembangan perekonomian nasional. Untuk mengatasi keterbatasan sumber energi yang saat ini digunakan di Indonesia dapat dilakukan perbaikan melalui dua sisi yaitu pada sisi pengembangan sumber energi dan alat konversi energi serta di sisi yang lain adalah perbaikan dari segi penggunaan sumber energi yang tersedia. 

Pengembangan sumber energi dan alat konversi dapat berupa peningkatan eksplorasi sumber daya alam yang ada di Indonesia, pencarian energi alternatif yang dapat digunakan, dan peningkatan efisieansi dari alat konversi energi yang digunakan. Beberapa tindakan yang dilakukan tersebut sebagian besar merupakan tindakan yang dilakukan pada level middle management hingga top management dari pemerintah ataupun institusi pendidikan. Berbeda dengan pendekatan melalui sisi pengembangan sumber energi dan alat konversi energi, perbaikan dari segi penggunaan sumber energi merupakan hal yang dapat dilakukan olah setiap warga negara pada setiap lapisan masyarakat. 

Perbaikan penggunaan sumber energi merupakan sebuah upaya untuk mengurangi tingkat konsumsi dari sumber energi yang sebagian besar merupakan sumber energi yang berasal dari fosil. Fakta di lapangan menunjukan bahwa masih terdapat banyak pemborosan dalam hal penggunaan sumber energi fosil untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang kurang produktif. Selain itu pemborosan yang cukup besar juga terjadi pada sektor penggunaan listrik melalui berbagai tindakan yang sederhana namun berdampak cukup besar jika diakumulasikan. 

Contoh aktivitas tersebut adalah membiarkan lampu menyala saat sedang tidak digunakan serta alat-alat elektronik yang tetap dalam keadaan menyala meskipun sedang ditinggalkan pemiliknya. Dari hal-hal tersebut maka dapat dilihar bahwa pemborosan itu merupakan hal yang sangat dekat dengan kita dan cukup sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat sebuah solusi sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemborosan yang terjadi dalam pengguanaan energi yang dapat dilakukan langsung oleh tiap individu dari tiap elemen masyarakat berupa penerapan pola hidup hemat energi. Hemat energi yang dimaksud bukan berarti berhenti untuk menggunakan sumber energi sama sekali namun merupakan sebuah pola pikir untuk selalu bijaksana dalam melakukan penggunaan energi atau mampu menentukan kapan saat yang tepat untuk menggunakan sumber energi untuk melakukan kegiatan produktif.

Beberapa cara dapat dilakukan dalam melakukan penghematan penggunaan sumber energi. Cara-cara yang dilakukan untuk mencapai penerapan gaya hidup hemat energi dapat dirangkum kedalam bentuk aktivitas 6R yaitu ready, rethink, replace, reduce, repeat, remind. Hal pertama adalah ready atau bersiap-siap. Yang dimaksud bersiap-siap di sini adalah melakukan persiapan secara mental untuk melaksanakan gaya hidup hemat energi. Persiapan mental dilakukan dalam bentuk peningkatan keyakinan bahwa kita dapat melakukan perubahan gaya hidup tersebut serta menghilangkan pikiran negatif bahwa melakukan gaya hidup hemat energi itu sulit. Hal ini dapat memberikan motivasi yang besar karena datang dari diri sendiri.

Hal kedua adalah rethink atau memikirkan kembali aktivitas yang akan dilakukan. Memikirkan kembali yang dimaksud di sini dapat berupa melakukan refleksi terhadap diri sendiri apakah aktivitas yang akan dilakukan tersebut merupakan aktivitas penting dan produktif. Selain itu perlu dipikirakan juga seberapa besar kebutuhan dari aktivitas tersebut untuk menggunakan sumber energi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penggunaan energi secara berlebihan sejak awal sebelum aktivitas dilakukan.

Hal ketiga adalah replace atau mengganti aktivitas menjadi bentuk aktivitas lain dan dapat juga diartikan sebagai penggantian alat yang digunakan menjadi alat yang lebih hemat energi. Setelah melakukan banyak pertimbangan terhadap aktivitas yang akan dilaksanakan maka apabila memungkinkan dapat dilakukan penggantian aktivitas tersebut dengan aktivitas yang lain dengan tujuan utama yang serupa namun menggunakan energi yang lebih sedikit. Selain itu penggantian alat yang lebih hemat energi dapat dilakukan jika memungkinkan seperti penggantian lampu neon biasa dengan lampu LED yang digunakan ketika belajar.

Hal keempat yang dapat dilakukan adalah reduce atau mengurangi konsumsi dari energi yang digunakan. Mengurangi konsumsi energi merupakan tindakan yang dilakukan apabila aktivitas yang akan dilaksanakan memang tidak dapat diganti dengan bentuk aktivitas lain atau aktivitas tersebut harus terlaksana sedemikian rupa sehingga tidak dapat diganti. Mengurangi konsumsi energi dapat dilakukan dengan melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut secara hati-hati dan cermat agar tidak ada energi yang terbuang secara percuma.

Hal kelima yang dilakukan adalah repeat atau mengulang kembali tahap-tahap dalam melakukan penghematan energi secara terus menerus. Mengulang tindakan-tindakan penghematan yang dapat dilakukan merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam melakukan pembiasaan terhadap gaya hidup hemat energi. Dengan mengulang terus menerus tahap-tahap penghematan energi maka lama kelamaan aktivitas-aktivitas hemat energi yang dilakukan akan berubah menjadi kebiasaan dan akan menjadi semakin mudah untuk dilakukan karena telah menjadi gaya hidup.

Hal terakhir yang dapat dilakukan adalah remind atau bantuan orang lain sebagai pengingat untuk melakukan gaya hidup hemat energi. Sebagai manusia ada kalanya rasa malas itu muncul untuk melakukan pola hidup hemat energi, oleh karena itu maka kita akan membutuhkan sosok-sosok yang dapat mengingatkan kita agar tetap menjalankan pola hidup hemat energi begitu pula yang kita lakukan terhadap mereka agar tetap berada pada gaya hidup hemat energi. Ketika ada teman untuk melakukan sebuah aktivitas secara bersama-sama maka akan menjadi lebih mudah dan motivasi kita akan tetap terjaga untuk terus menerapkan gaya hidup hemat energi.

Banyak aktivitas untuk melakukan penghematan terhadap penggunaan energi merupakan sebuah aktivitas yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Pergi menggunakan sarana transportasi publik merupakan salah satu contoh sederhana penerapan pola hidup hemat energi. Sebelum menuju ke suatu tempat maka perlu dipikirkan terlebih dahulu apakah tempat yang dituju terjangkau menggunakan akses kendaraan umum. 

Jika lokasi yang dituju dapat diakses menggunakan angkutan umum maka akan lebih baik jika kendaraan yang digunakan untuk pergi ke tempat yang dituju merupakan kendaraan umum karena akan lebih menghemat penggunaan bahan bakar fosil. Seandainya memang tempat yang dituju merupakan tempat yang tidak memiliki akses publik yang baik barulah saat itu kita menggunakan kendaraan pribadi. Contoh lain yang dapat dilakukan adalah tidak membiarkan barang elektronik yang tidak digunakan menyala secara percuma karena hal itu hanya akan menjadi pemborosan saja. 

Beberapa orang yang tinggal di daerah dengan akses terhadap listrik yang mudah maka akan cenderung tidak begitu peka terhadap aktivitas-aktivitas pemborosan listrik yang dilakukan. Padahal kemudahan akses yang diterima oleh sebagian kota besar itu diberikan dengan anggapan bahwa masyarakat kota itu adalah masyarakat yang produktif dan kompensasi atas kemudahan akses tersebut adalah adanya beberapa pengorbanan yang dilakukan oleh daerah-daerah yang belum terjamah akses listrik untuk tetap bersabar hidup dalam gelap bahkan untuk sekedar sebuah lampu penerangan. 

Banyak orang melakukan pemborosan listrik tersebut karena lupa dan secara tidak sengaja melakukan itu. Untuk dapat mengatasi permasalahan lupa tersebut dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana yaitu melalui pengingat-pengingat yang ditempel di sekitar alat elektronik ataupun saklar yang ada di kehidupan kita sehari hari. Pengingat tersebut dapat berupa stiker, memo yang ditempel, atau bahkan berupa wallpaper di ponsel atau komputer yang kita gunakan.

Selain melakukan inisiatif untuk menerapkan gaya hidup hemat energi perlu juga dilakukan pengawalan dan dukungan terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Masyarakat luas dapat terus memantau perkembangan kondisi energi di Indonesia apakah masih langka atau sudah ditemukan sumber energi dan teknologi baru yang dapat digunakan. Selain itu masyarakat juga perlu peka terhadap penyelewangan-penyelewangan yang terjadi di sekitar kita seperti penimbunan BBM atau penyimpangan dari alokasi dana yang ditentukan untuk pengembangan sumber energi karena hal tersebut akan menghambat perkembangan Indonesia yang memiliki ketahanan energi dan pada akhirnya akan berimbas pada lemahnya perekonomian Indonesia di dalam pasar global. 

Untuk membangun perekonomian di Indonesia perlu adanya keseriusan dalam mewujudkan negara Indonesia yang mandiri dalam mengelola sumber energinya dan untuk mencapai hal itu diperlukan peran serta dari setiap warga negara dari setiap elemen masyarakat tidak hanya dari pemerintah saja. Sebagai warga negara Indonesia peran untuk mewujudkan Indonesia yang memiliki ketahanan energi yang baik dapat diambil melalui jalan yang sederhana yaitu melalui perubahan pola hidup yang selama ini masih boros dalam menggunakan energi menjadi pola hidup yang lebih hemat energi. 

Dampak yang dihasilkan dari perubahan pola hidup menjadi lebih hemat energi memang tidak akan terlalu besar apabila dilakukan hanya oleh segelintir orang. Namun, dapat dibayangkan jika perubahan gaya hidup tersebut dilakukan secara besar-besaran oleh setiap warga negara Indonesia maka akan timbul dampak yang signifikan untuk membantu Indonesia untuk mencapai tingkat ketahanan energi yang tinggi. Oleh karena itu sudah saatnya kita bergerak bersama sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia untuk mencapai negara Indonesia yang lebih makmur dan mampu mensejahterakan warganya. 

Sudah bukan saatnya lagi kita untuk saling menunggu pihak mana yang bergerak terlebih dahulu karena kita dapat bergerak bersama menjalankan peran kita masing-masing untuk membangun perekonomian negara kita dan membangun kesejahteraan negara Indonesia. Perubahan tidak akan terjadi jika kita enggan untuk bergerak dan langkah sederhana untuk mengawali sebuah perubahan besar adalah perubahan yang terjadi dari dalam tiap individu dari kita yang berawal dari hal yang kecil hingga akhirnya berkembang menjadi hal yang besar. Perubahan itu dapat dimulai dari perubahan gaya hidup kita untuk lebih hemat energi hingga akhirnya dapat membantu pembangunan ekonomi Indonesia melalui sebuah rutinitas positif karena pada akhirnya apa yang kita semua lakukan akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan negara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun