Mohon tunggu...
wiji wahyuni
wiji wahyuni Mohon Tunggu... wiraswasta -

nothing about me. I just like music,reading,writing,and black lover forever.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Rasa Buah-buahan dan Biskuit dalam Kaleng Itu?

1 September 2011   10:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:19 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masa kanak-kanak adalah saat-saat berlebaranku yang tak terlupakan. Setiap hari raya Idul Fitri selalu ramai-ramai bersama teman-teman sebaya berkunjung ke rumah tetangga sekampung tanpa terkecuali.

Biasanya kami hanya bersalam-salaman dengan tuan rumah. Terkadang sempat mencicipi kue-kue yang disuguhkan. Yang kami harapkan biasanya angpao. Rasanya senang sekali jika mendapat angpao. Rasa lelah karena berkeliling kampung pun jadi hilang.

Rumah yang terakhir kami kunjungi saat itu adalah rumah seorang tuan tanah,orang terkaya di kampung kami. Tapi juga sekaligus orang terkikir.

Hari mulai siang,kebetulan tidak ada tamu. Aku dan teman-teman dipersilahkan duduk dulu untuk mencicipi kue-kue. Entah cuma basa-basi atau beneran,kami pun duduk. Kue-kue yang disuguhkan terlihat wah bagi anak-anak kampung seusia kami saat itu.

Belum sempat kami mencicipi kue-kue itu,tiba-tiba ada serombongan tamu yang datang mengendarai mobil bagus,pasti dari kota. Tetanggaku mengajaknya masuk ke ruang tengah. Perhatian kami pun tertuju pada rombongan tamu tersebut yang tengah asyik ngobrol sambil sesekali tertawa-tawa,membuat kami terlupa dengan kue-kue di depan kami.

Tiba-tiba dari dalam muncul seseorang membawa nampan besar berisi buah-buahan yang membuat kami menelan ludah. Ada kelengkeng,anggur merah,apel besar berwarna merah merona,jeruk berwarna oranye kekuningan,beberapa kaleng biskuit yang kesemuanya itu hampir belum pernah kami makan.

Awalnya kami tadi merasa kue-kue yang disuguhkan di meja kami sudah wah. Ternyata masih ada lagi yang lebih wah. Tapi sayang,tidak disuguhkan untuk kami.

Akhirnya aku dan teman-teman pulang tanpa angpao sambil menelan ludah.

Di sepanjang jalan pulang aku tak henti-hentinya membayangkan bagaimana rasa buah-buahan dan biskuit dalam kaleng yang disuguhkan untuk tamu tadi. Selama ini aku hanya tahu rasa kripik singkong atau pisang,rumah tawon,rengginang,dodol dan kue-kue khas kampung lainnya. Buah pun hanya tahu rasa buah belimbing,pisang,mangga dan jambu yang banyak kujumpai di kebun-kebun tetangga.

Sampai sekarang lebaranku saat itu masih saja kuingat. Ada nelangsa yang masih tetap kurasa meski sekarang aku sudah tahu rasa hidangan tuan tanah untuk tamunya yang dari kota.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun