Saat berangkat ke sekolah, uang dikantong celanaku tinggal Rp. 4.000,- (empat ribu rupiah). Padahal nanti malam masih ada kegiatan rapat yang dilaksanakan oleh komunitas blogger bekasi. Saya beranikan diri ini meluncur ke sekolah, karena ada rapat mendadak yang harus saya hadiri hari ini. Di tengah jalan, salah seorang tim penyusun buku memberikan kabar baik. Buku TIK SMP yang kami susun kembali turun royaltinya. Ini adalah ketiga kalinya kami mendapatkan royalti buku. Alhamdulillah.
Dengan senyum penuh kemenangan, saya datangi bagian keuangan. Rupanya sudah menunggu pula para penulis buku lainnya. Saya pun disodorkan amplop yang berisi uang. Oleh petugas pembayaran saya diminta untuk membaca jumlah royaltinya, dan menanda tangani persetujuannya. Anggota tim penyusun buku memberikan kewenangan kepada saya untuk mewakili mereka. Kami bertiga menyusun Buku TIK SMP kelas 7, 8, dan 9.
Allahu akbar. Puji syukur saya ucapkan kepada Allah. Hasil jerih payah kami menyusun buku Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk siswa kelas 7, 8, dan 9 telah dibayar royaltinya oleh penerbit. Kami pun diminta untuk menyempurnakan kembali buku-buku itu di tahun ajaran baru. Sebab materi TIK senantiasa berkembang dan terus berkembang seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kepala pengembang pendidikan pun mengingatkan saya untuk segera merivisi buku kami.
Kami harus akui, tidak mudah membuat buku. Apalagi buku-buku pelajaran TIK yang diperuntukkan untuk anak-anak sekolahan di tingkat SMP. Namun, berkat kerjasama yang baik antara pihak pengembang pendidikan Labschool dengan Penerbit Rajagrafindo, buku ini dapat diterima dengan baik dan mencapai oplah penjualan yang cukup besar. Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Allah. Semoga kekurangan-kekurangan yang ada dalam buku itu dapat segera kami perbaiki di liburan sekolah ini.
Buat teman-teman guru, mari kita menulis buku. Dengan menulis buku, kita akan semakin siap dalam memberikan materi kepada para peserta didik kita. Kita pun menjadi tertantang untuk menguasai materi pelajaran yang akan kita sampaikan.
Membuat buku bukan berarti guru diminta untuk berjualan buku. Tetapi dengan membuat buku, para guru akan menguasai materi yang diampunya. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Itulah pesan sahabat Ali yang terkenal itu. Dengan menulis buku, kita akan semakin memahami materi yang akan kita sampaikan kepada para peserta didik.
Akhirnya, saya ingin menyampaikan kabar gembira ini kepada teman-teman pembaca. Membuat buku itu memang sulit pada awalnya, tetapi di dalam kesulitan itu akan ada kemudahan ketika kita saling berkolaborasi dengan teman sejawat. Kolaborasi itu dahsyat, dan kita pun akan saling melengkapi. Setiap orang anggota tim akan saling memberikan kontribusinya. Itulah indahnya kolaborasi. Buku yang kita susun pun akan memberikan nilai tambah, karena disusun oleh para pakar di bidangnya. Tak aneh bila pembaca akhirnya tertarik dan membeli buku-buku kami. Terima kasih atas kenikmatan berkolaborasi yang saling membahagiakan ini. Wahai para guru, yuk kita menulis buku!
Salam Blogger Persahabatan