Salah satu perjuangan besar PGRI adalah mengawal sertifikasi guru dan tunjangan profesi agar tepat sasaran. Meski tidak jarang muncul hambatan birokrasi, PGRI tidak berhenti menjadi jembatan antara suara guru dan pemerintah. Karena bagi PGRI, pendidikan bermutu tidak mungkin tercapai jika guru masih dibebani dengan masalah kesejahteraan dan ketidakpastian status kerja.
PGRI pun rajin mengingatkan publik bahwa guru bukan hanya "pahlawan tanpa tanda jasa," tetapi profesi yang mulia sekaligus harus dihargai secara layak.
Program Presiden Prabowo: Makan Bergizi Gratis
Di tengah perjuangan guru dan organisasi profesi, harapan baru muncul dari kebijakan pemerintah, khususnya program Presiden Prabowo Subianto. Salah satu program andalan yang menyentuh langsung dunia pendidikan adalah Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam pelaksanaan MBG masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sebab adanya ditemukan keracunan MBG dan menjadi bahan evaluasi bersama agar segera dibenahi dan tujuannya tercapai. Tak perlu ada pemberhentian total MBG.
Program ini menggantikan istilah lama "makan siang gratis" agar lebih menekankan kualitas gizi daripada sekadar kenyang. Tujuan MBG jelas: memastikan setiap anak Indonesia mendapat asupan gizi yang cukup agar bisa tumbuh sehat, aktif, dan cerdas.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan asupan gizi seimbang akan lebih fokus dalam belajar, jarang sakit, dan memiliki prestasi akademik lebih baik. Dengan MBG, pemerintah tidak hanya memberi makan, tetapi juga membangun fondasi generasi emas 2045 yang kuat secara fisik dan mental.
Meski program ini membutuhkan biaya besar dan infrastruktur distribusi yang rapi, semangat di baliknya patut diapresiasi. Pendidikan bermutu tidak bisa dilepaskan dari kesehatan siswa. Dengan tubuh sehat, anak-anak bisa menyerap ilmu dengan maksimal.
Sinergi untuk Indonesia Emas 2045