Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

The Power Of Writing: Menulis Dengan Jiwa, dan Mengubah Hidup Dengan Kata

26 Juli 2025   16:24 Diperbarui: 26 Juli 2025   16:24 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Power of Writing: Menulis dengan Jiwa, Mengubah Hidup dengan Kata. Inilah kisah Omjay dengan nama asli dan gelar Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay). Blogger ternama adalah karya omjay Guru Blogger Indonesia.

Ada buku yang hanya kita baca sekali, lalu dilupakan. Ada pula buku yang membekas, menggerakkan, bahkan mengubah cara pandang kita tentang hidup. 

Buku "The Power of Writing" karya Prof. Dr. Ngainun Naim, Guru Besar dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (dulu IAIN), masuk dalam kategori kedua: buku yang menyentuh jiwa, menginspirasi, dan membangkitkan semangat siapa pun yang ingin menjadikan menulis sebagai jalan hidup. Menulis untuk hidup dan hidup untuk menulis. Sebab setiap hari kita menulis.

Sebagai seorang guru, blogger, dan penggiat literasi, saya (Omjay) sudah membaca banyak buku tentang kepenulisan. Namun, The Power of Writing memiliki kekuatan yang berbeda.

Buku ini bukan buku biasa. Ia tidak hanya mengajarkan teknik atau teori. Ia berbicara langsung kepada hati pembaca. Ia membangunkan jiwa-jiwa yang tertidur dan menyadarkan kita bahwa menulis bukan sekadar aktivitas akademik, melainkan sebuah kekuatan perubahan.

Buku yang Menyentuh Jiwa

Sejak halaman pertama, buku ini mengajak kita merenung: mengapa kita tidak menulis? Apa yang membuat kita ragu untuk memulai? Mengapa ide-ide di kepala hanya mampir sebentar lalu menguap begitu saja?

Prof. Ngainun menulis dengan bahasa yang jernih, ringan, dan sangat personal. Tidak ada kesan menggurui. Justru, beliau seperti mengajak kita duduk santai, menyeruput kopi, lalu berbagi kisah dan semangat. Ia tidak bicara dari menara gading akademik, tetapi dari ruang keseharian yang akrab dengan kegelisahan penulis pemula.

Dalam buku ini, kita akan menemukan bab-bab yang membahas:

  • Spirit Menulis: Mengapa menulis itu penting, bukan hanya bagi penulis, tapi bagi dunia?

  • Motivasi Menulis: Apa yang membuat kita harus menulis hari ini, bukan besok?

  • Alasan Menulis: Menggali makna terdalam dari aktivitas menulis.

  • Hambatan Menulis: Membongkar alasan-alasan klise yang sering membuat kita gagal memulai.

  • Strategi Menulis: Tips praktis dan sederhana agar menulis menjadi kebiasaan, bukan beban.

  • Belajar dari Para Tokoh: Kisah-kisah nyata dari penulis besar yang menginspirasi.

Dan yang tak kalah penting, di akhir buku terdapat biodata penulis yang memperlihatkan bagaimana seorang akademisi bisa begitu produktif dan konsisten dalam menulis, meski dengan berbagai kesibukan.

Menghidupkan Kembali Semangat Menulis

Sebagai seorang guru yang juga terus belajar menulis, saya merasa buku ini seperti membangunkan energi lama yang sempat tertidur. Banyak dari kita yang pernah punya semangat menulis tinggi, tapi terjebak dalam kesibukan, kehilangan arah, atau terintimidasi oleh rasa takut: takut salah, takut tidak dibaca, takut dianggap remeh.

Prof. Ngainun Naim hadir seperti seorang mentor yang menepuk bahu kita dengan lembut dan berkata:
"Tulislah. Jangan peduli dulu siapa yang membaca. Tugas kita adalah menulis, bukan menilai karya sendiri."

Salah satu kutipan dalam buku ini yang sangat saya sukai adalah:

"Jangan menunggu sempurna untuk menulis. Karena tulisan yang ditunda, akan menjadi tulisan yang tak pernah ada."

Kalimat ini sederhana, tapi begitu menohok. Sering kali kita ingin semua serba siap sebelum menulis. Padahal, tulisan terbaik justru lahir dari proses---bukan dari rencana sempurna yang tak kunjung dijalankan.

Buku yang Menjadikan Menulis Sebagai Jalan Hidup

The Power of Writing bukan hanya untuk penulis profesional. Justru, buku ini paling cocok untuk guru, mahasiswa, pelajar, blogger, dan siapa saja yang ingin menjadikan menulis sebagai alat untuk tumbuh dan berkembang.

Saya pribadi sudah membuktikannya. Sejak membaca buku ini, saya kembali menekuni rutinitas menulis harian di blog. Saya menyadari bahwa menulis bukan soal bakat, melainkan soal kebiasaan dan kemauan untuk terus belajar. 

Prof. Ngainun Naim menuliskan bahwa menulis akan memperpanjang usia pikiran. Kita boleh menua secara fisik, tapi tulisan akan tetap hidup melampaui usia biologis kita.

Bayangkan, kata-kata yang kita tulis hari ini bisa menginspirasi orang lain 10, 20, bahkan 100 tahun ke depan. Bukankah itu keajaiban?

Menulis adalah Merawat Akal dan Jiwa

Buku ini juga mengangkat dimensi spiritual dari menulis. Dalam beberapa bagian, Prof. Ngainun menyitir ayat Al-Qur'an dan hadis yang menjelaskan betapa pentingnya ilmu, catatan, dan jejak pemikiran. Menulis, menurut beliau, adalah cara untuk merawat akal dan jiwa. Ia bukan hanya soal karya, tapi juga soal keikhlasan dalam berbagi dan menyebarkan kebaikan.

Menulis membuat kita terus berpikir, merenung, dan mengevaluasi. Ia membuat kita lebih jujur, lebih sadar, dan lebih bertanggung jawab atas kata-kata kita. Maka menulis yang baik adalah menulis yang lahir dari hati dan pikiran yang bersih.

Untuk Mereka yang Ingin Menjadi Penulis Terkenal

Buku ini juga membakar semangat bagi mereka yang ingin serius menjadi penulis terkenal. Tapi terkenal dalam makna yang mulia: terkenal karena memberi manfaat, bukan karena sensasi. Prof. Ngainun Naim mencontohkan bahwa penulis yang besar bukan hanya karena tulisannya viral, tapi karena ia konsisten, berkualitas, dan tulus dalam berbagi ilmu.

Ia menyebut nama-nama besar dalam dunia kepenulisan Indonesia dan luar negeri, lengkap dengan pelajaran yang bisa kita ambil dari perjalanan mereka. Inilah bagian yang menjadikan buku ini tidak hanya informatif, tapi juga sangat inspiratif.

Inilah Buku yang Mengubah Hidup

Sebagai penulis blog harian dan pembina literasi, saya dengan tulus merekomendasikan The Power of Writing kepada siapa pun yang masih ragu, takut, atau malas menulis. Bacalah buku ini perlahan, resapi maknanya, dan biarkan setiap halaman menggugah keinginan terdalam Anda untuk mulai menulis.

Buku setebal 230 halaman ini tidak akan membuat Anda langsung menjadi penulis hebat. Tapi ia akan menyalakan api semangat yang lama padam. Dan dari api kecil itu, akan lahir tulisan-tulisan yang mungkin akan mengubah hidup Anda, dan mungkin juga hidup banyak orang.

Terima kasih, Prof. Ngainun Naim.
Buku ini bukan hanya tentang kekuatan menulis, tapi juga tentang kekuatan hati untuk terus memberi makna dalam kehidupan.

Salam blogger persahabatan

Omjay/Kakek Jay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay guru blogger Indonesia/dokpri
Omjay guru blogger Indonesia/dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun