Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Biarkan Guru Mengajar Dengan Tenang

19 Juli 2025   21:56 Diperbarui: 19 Juli 2025   21:56 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biarkan guru mengajar dengan tenang/syaiful amri

Seorang kawan pengurus PGRI di Sumatera Utara mengirimkan gambar di atas. Biarkan Guru Mengajar dengan Tenang, Jangan Intimidasi dengan Politik. Bebaskan mereka dari beban di luar kelas. Inilah kisah Omjay atau Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd atau Guru Blogger Indonesia untuk Kompasiana.

Guru adalah pilar peradaban. Dari ruang-ruang kelas sederhana, para guru membentuk masa depan bangsa dengan ketekunan, keikhlasan, dan cinta. Tapi hari ini, ada kenyataan pahit yang diam-diam dirasakan oleh banyak guru: mereka tidak lagi sepenuhnya bebas dalam menjalankan tugasnya.

Mengapa? Karena tekanan politik kian merambah ke ruang-ruang pendidikan. Guru yang seharusnya menjadi sosok netral dan berpihak pada kebenaran, justru dipaksa "memihak" atas nama loyalitas kekuasaan. Lebih dari itu, ada juga yang mengalami intimidasi, pengucilan, bahkan mutasi hanya karena dianggap tak sejalan.

Politik Masuk Kelas? Jangan!

Saya mendengar dan membaca sendiri, ada guru yang takut mengungkapkan pendapat. Ada guru yang memilih tidak hadir dalam kegiatan-kegiatan organisasi tertentu karena khawatir "dinilai tidak loyal." Padahal, bukankah demokrasi menjamin kebebasan berserikat dan berpendapat?

> "Biarkan kami mengajar dengan tenang, tanpa harus dihantui rasa takut akan tekanan dan pengawasan berlebihan," keluh seorang guru di daerah yang enggan disebutkan namanya.

Bagi saya, ini adalah alarm keras. Ketika guru takut berpikir dan takut bersuara, maka pendidikan telah kehilangan maknanya.

Guru Bukan Alat Kekuasaan

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru berhak mendapatkan perlindungan profesi, hukum, dan martabat kemanusiaan. Sayangnya, dalam praktiknya, perlindungan itu belum sepenuhnya hadir, terutama saat bersinggungan dengan urusan kekuasaan.

Guru seharusnya bebas berpikir, bebas berkarya, dan bebas menyampaikan pendapatnya sepanjang tidak bertentangan dengan hukum dan etika. Tapi sayangnya, politik sering kali menutup ruang-ruang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun