Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gaji Hakim Naik Banyak, Apakah Gaji Guru Juga Naik dan Bergerak? Dimana Letak Keadilan?

13 Juni 2025   10:36 Diperbarui: 13 Juni 2025   12:53 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay di acara Workshop nasional guru/dokpri

Itu belum termasuk biaya peningkatan kompetensi, membeli buku, mengikuti seminar (yang seringkali dibiayai sendiri), dan pengeluaran insidental lainnya. Jadi ketika guru menuntut gaji Rp25 juta, itu bukan angka mengada-ada. Itu kebutuhan hidup layak, bahkan mungkin batas minimal.

Omjay di acara Workshop nasional guru/dokpri
Omjay di acara Workshop nasional guru/dokpri

Gaji yang layak tidak hanya berdampak pada kesejahteraan guru, tapi juga berdampak pada kualitas pengajaran. Guru yang sejahtera akan lebih fokus mengajar, lebih tenang membimbing siswa, dan lebih bahagia menjalankan tugasnya.

Jadi, ketika negara mampu menaikkan gaji hakim, mengapa tidak bisa untuk guru?

Sudah Saatnya Reformasi Gaji Guru Sekarang Juga

Pemerintah harus mulai melihat profesi guru secara strategis, bukan administratif. Sertifikasi, PPG, dan tunjangan yang bersyarat hanya melahirkan ketimpangan. Ada guru yang sudah mengabdi 20 tahun tapi belum mendapat TPG karena belum lulus PPG---bukan karena tidak layak, tetapi karena sistem kuota dan proses yang rumit.

Lebih baik negara menerapkan satu skema gaji tunggal untuk semua guru aktif: Rp25 juta per bulan. Tanpa syarat sertifikasi administratif yang tidak berdampak langsung ke ruang kelas.

Langkah ini bahkan akan menghemat anggaran pendidikan dari kebocoran program-program tidak substantif dan pelatihan-pelatihan seremonial.

Kata Omjay: "Kami Tak Minta Mewah, Kami Hanya Minta Setara"

Sebagai guru senior yang sudah 35 tahun mengajar, saya---Omjay---merasakan bagaimana perjuangan guru dari zaman Orde Baru hingga kini. Dulu digaji rendah, kini tetap digaji rendah. Dulu diminta loyal, kini diminta profesional, tapi tetap saja dihargai seadanya. Guru hanya dianggap pahlawan pendidikan tanpa tanda jasa.

"Kami tidak ingin dipuja seperti hakim, tidak ingin dihormati seperti jenderal. Kami hanya ingin dihargai seperti manusia profesional. Kalau hakim bisa naik gaji, guru juga bisa. Kalau negara bisa memperhatikan satu profesi, maka seharusnya bisa memperhatikan semua yang menjadi pilar bangsa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun