Guru Penggerak Harus Mampu Menggerakkan Dirinya dan Orang Lain. Inilah kisah Omjay kali ini. Semoga kita mampu menjadi guru penggerak yang selalu tergerak, beegerak, dan menggerakkan, serta menjadi teladan buat guru lainnya.
Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, peran guru tidak lagi sebatas pengajar di dalam kelas. Guru kini dituntut menjadi agen perubahan, penggerak, dan inspirator. Istilah "Guru Penggerak" bukan sekadar label, melainkan tanggung jawab besar untuk membawa perubahan positif di lingkungan pendidikan. Namun, sebelum mampu menggerakkan orang lain, seorang guru penggerak harus terlebih dahulu mampu menggerakkan dirinya sendiri.
Menggerakkan Diri: Kunci Awal Perubahan
Perubahan tidak akan pernah terjadi jika seorang guru tidak mau memulai dari dirinya sendiri. Menggerakkan diri berarti memiliki kesadaran untuk terus belajar, reflektif terhadap praktik pembelajaran, dan terbuka terhadap inovasi. Guru penggerak harus mampu membangun motivasi internal, menjaga integritas, serta berani keluar dari zona nyaman demi kemajuan peserta didik dan sekolah.
Guru yang mampu menggerakkan dirinya akan menjadi contoh nyata bagi rekan sejawat dan peserta didik. Ia menjadi cermin semangat belajar sepanjang hayat. Ia tidak menunggu perintah, melainkan bertindak dengan kesadaran penuh akan pentingnya transformasi pendidikan.
Menggerakkan Orang Lain: Menjadi Inspirasi dan Kolaborator
Setelah mampu menggerakkan dirinya, guru penggerak memiliki tanggung jawab moral untuk menggerakkan orang lain. Ini bukan soal memerintah atau mendominasi, melainkan menginspirasi, memotivasi, dan mengajak untuk bergerak bersama. Guru penggerak memahami pentingnya kolaborasi, membangun budaya positif di sekolah, dan menciptakan ekosistem belajar yang menyenangkan.
Menggerakkan orang lain bisa dilakukan melalui berbagai cara: berbagi praktik baik, membimbing rekan guru, menjadi fasilitator pelatihan, hingga menciptakan komunitas belajar. Guru penggerak mampu melihat potensi dalam diri orang lain dan membantu mereka untuk tumbuh bersama.
Menjadi Penggerak, Menjadi Teladan
Guru penggerak sejati adalah teladan. Ia tidak hanya bicara, tetapi juga bertindak. Ia hadir sebagai sosok yang mampu merangkul perubahan, menghadapi tantangan dengan solusi, dan selalu menempatkan kepentingan peserta didik di atas segalanya.
Perjalanan menjadi guru penggerak memang tidak mudah, tetapi sangat mulia. Dibutuhkan komitmen, keteguhan hati, dan semangat untuk terus menebar kebaikan. Dengan menggerakkan diri dan orang lain, guru penggerak berperan penting dalam membentuk generasi masa depan yang lebih cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Nah, semua guru pada dasarnya adalah guru penggerak. Guru harus bisa menggerakkan muridnya untuk belajar sepanjang hayat. Guru harus mampu membuat dirinya menjadi contoh yang baik bagi semua muridnya. Guru kencing berdiri murid kencing berlari. Oleh karena itu setiap langkah dan gerak geriknya akan menjadi contoh buat semua muridnya.
Jadilah guru penggerak yang mampu menggrakkan orang lain untuk selalu berbuat kebaikan dan kebajikan. Menjadi penerang dalam kegelapan. Menjadi patriot harapan bangsa tanpa tanda jasa. Terpujilh wahai engkau bapak ibu guru yang selalu menggerakkan dunia pendidikan untuk lebih maju dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
Demikianlah kisah Omjay tentang guru penggerak yang harus mampu menggerakan dirinya dan orang lain untuk melawan kebodohan dan kemiskinan. Tidak ada orang bodoh kalau dia mau belajar. Tidak ada orang miskin bila dia rajin bekerja dan mau belajar dari pakarnya. Guru harus menjadi pakar dalam bidang masing-masing.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI