Omjay sendiri lebih suka disebut guru pelopor perubahan. Sebab guru seperti itulah yang memimpin perubahan di kelasnya.
Guru seperti itu akan selalu melayani siswanya dengan sepenuh hati. Semua diperlakukan dengan kasih sayang yang sama dan perhatian yang sama.
Ibarat anak kandung, cintanya kepada siswa tak lekang oleh panas dan tak lekang oleh waktu. Guru yang seperti itu biasanya akan dirindukan oleh siswanya.
Perlu anda ketahui. Panggilan murid untuk sekolah TK dan SD. Panggilan siswa untuk sekolah SMP dan SMA serta SMK. Panggilan mahasiswa untuk mereka yang belajar di kampus atau perguruan tinggi. Jadi kalau Omjay menulis siswa, karena Omjay mengajar di SMP. He-he-he.
Omjay tidak tahu, apakah program dosen penggerak juga menggunakan LMS dan ada lokakarya seperti guru penggerak? Apakah juga ada wawancara dan praktik mengajar seperti guru penggerak? Omjay belum tahu, karena program dosen penggerak di kampus merdeka belum banyak omjay ketahui.
Omjay perlu banyak membaca dan mencari tahu tentang dosen penggerak. Dosen penggerak juga diperbolehkan merekam ceramahnya sebelum mengajar di kelas, supaya tidak “buang-buang” waktu di kelas. Jadi di kelas bisa langsung sesi diskusi maupun kerja kelompok.
Dosen penggerak selalu belajar dan mau mencari lebih tahu jawaban dari seluruh pertanyaan mahasiswanya, daripada memberikan ceramah di kelas.
Dosen penggerak kalau melihat kapabilitas mahasiswanya melampaui ilmu dirinya, maka dia akan merasa bangga, bukannya justru merasa terancam.
Dosen penggerak harus memiliki kebiasaan untuk terus mencari ilmu baru dan mencari pihak-pihak lain yang mampu mendukung pembelajaran mahasiswa di kelasnya.
Selain itu, juga memiliki kebiasaan mengerjakan proyek penelitian dengan melibatkan mahasiswanya guna memberikan mereka pengalaman yang bisa dirasakan langsung.
Dosen penggerak juga memberikan informasi tentang seminar dan pelatihan yang berkualitas untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa.