Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ayam Suwir Obat Mujarab Covid-19

5 Desember 2020   00:10 Diperbarui: 5 Desember 2020   11:05 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay di Puskesmas Jatibening

Hari ini, Jumat 4 Desember 2020, saya ikut menjalani test swab yang ketiga di Puskesmas Jatibening, Kota Bekasi. Pukul 08.00 wib saya sudah berada di lokasi Puskesmas. Ada beberapa orang yang nampaknya juga akan mengikuti test swab. Saya belum ada yang kenal siapa saja mereka.

Petugas puskesmas Jatibening memanggil saya. Beliau menyerahkan dokumen hasil test swab anak dan istri saya. Juga obat yang harus dimakan istri tercinta. Hasil test swab kedua, istri masih positif covid-19, sedang anak saya Berlian sudah Negatif Covid-19.

Ayam Suwir Buatan Ibu Belen
Ayam Suwir Buatan Ibu Belen
Saya menjadi teringat apa saja yang dimakan oleh anak saya Berlian. Ayam Suwir Ibu Belen adalah makanan kegemarannya. Berlian tidak suka makan sayur dan buah. Jadi kalau makan hanya makan nasi dan ayam suwir saja. Potongan daging ayam yang dikasih sambal dan enak sekali rasanya. Saya menduga, ayam suwir inilah yang membuat Berlian sembuh dari Covid-19. Hehehe.

Seorang kawan Alumni IKIP Jakarta mengingatkan omjay. "Hati-hati nulis artikel itu, harus ada data ilmiah yang jelas dan akurat, bukan praduga, atau asumsi pikiran sendiri", begitulah beliau mengingatkan saya.

Teman alumni lainnya ikut menimpali di WA Group, Setuju bu...

Kadang pengalaman pribadi dibuat tulisan, kebetulan penulisnya sdh terkenal, bisa jd yg ngefans bisa jd _takliq (maaf) buta..._ Jd bisa dianggap benar...

Di dunia kesehatan, sebuah pengalaman pribadi dan turun-tenurun disebut empiris tdk ada bukti ilmiah dan tentunya tidak bisa dijadikan bahan pembenaran utk sebuah terapi pengobatan...

Kembali ke ayam suwir jika kaidahnya utk dimakan agar kenyang dan sehat, tentunya bisa berakibat perbaikan atau bisa meningkatkan sistem imun/kekebalan...

Rumusnya kata seorang dokter, pakai masker dan makan kenyang...

Hampir 20th berkecimpung di dunia medis, virus hanya bisa dilawan oleh sistem kekebalan yg ada di diri sendiri...
Karena memang Allah sdh menciptakan tubuh kita dgn sangat sempurna...
Rumit dan kompleks jika dijelaskan 🙏

Jika pun ttp kena, itu sdh kodarullah... Al Khair Khiratullah...

Tinggal kita mampu atau mau tidaknya merawat agar tetap sehat...

Keep cuci tangan (wudhu lbh afdol), istirahat, makan (sing penting wareg), jaga jarak, olga dan jangan merokok...

In Syaa Allah itu bagian dari bentuk rasa syukur atas karunia Allah berupa tubuh yang sehat...

Haadanallah 🙏🙏🙏

Kawan alumni lain juga ikut memberikan komentarnya.

Mungkin sambalnya yang penuh vitamin c, maka Berlian jadi lebih cepat pulih. Cabe diketahui memiliki kandungan vitamin C paling tinggi di antara sayuran. Selain itu, usia Berlian masih junior, kemampuan pembentukan imunitasnya 2 atau 3 kali lebih tinggi dari yang sudah senior.
Tapi tetap semangat Om Jay. Virus macam apapun, dalam persepsi saya, tdk mampu mengalahkan semangat sembuh paripurna Om Jay sekeluarga.

Aamiin Allohumma Aamiin ...

💪💪💪

Kembali ke laptop. Saya duduk sebentar di kursi tunggu pasien. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya memanggil saya untuk bersiap diri diambil ingusnya sedikit di hidung sebelah kiri. Sakit rasanya tapi tak lama. Seperti digigit semut saja. Saya merasakannya sebentar tadi pagi. Kemudian dokter menyuruh saya pergi dan tidak kemana-mana lagi.

Omjay test Swab yang Ketiga
Omjay test Swab yang Ketiga
Namun, di tengah jalan ban motor ternyata kempes, dan saya harus cari bengkel tambal ban di jalan yang saya lalui. Alhamdulillh ada tukang tambal ban yang buka. Angin pun ditambah dan motor agak enakan ketika dibawa pergi. Sayangnya bensinnya mau habis, terpaksa saya mampir dulu di pom bensin dan mengisinya.

Sebenarnya, petugas tambal ban tadi mengatakan kalau ada bocor kecil dalam ban motor. Kalau ditambal tentu memakan waktu yang lama. Bagi saya yang masih dalam posisi orang dalam pengawasan Positif Covid-19, kurang nyaman rasanya bila harus menunggu lama. Saya putuskan untuk ditambah saja anginnya dengan biaya dua ribu rupiah saja. Murah sekali ya!

Hari ini Omjay tes swab ketiga di puskesmas Jatibening Bekasi.  Mohon doanya hasilnya nanti negatif covid-19. Aamiin. Bila nanti sudah negatif hasilnya, omjay mau menengok rumah kami dulu di Wanaraja Garut. Sudah lama ingin ke sana dan menikmati udaranya yang sejuk.

Seorang tetangga mengirimkan video dari dokter Tirta di Tiktok. Kata beliau kalau mau sembuh dari Corona ya makan yang banyak. Tidur nyenyak, makan enak. Omjay setuju  dengan dokter Tirta, makan yang bergizi dan bernutrisi, Imun harus dijaga dan bukan hanya menjaga 3M. Selalu mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker. Tapi yang penting jangan lupa makan kalau imun kita ingin selalu prima dan sehat.


Anak saya Berlian malah sukanya makan ayam suwir yang dimasak Ibu Belen, hasilnya sekarang alhamdulillah sudah negatif. Berlian gak makan apa-apa selain makan nasi dan ayam suwir, karena itu diduga ayam suwir adalah obat Covid-19 yang mujarab, hehehe.

Alhamdulillah hari ini masih bisa berbagi ilmu dan pengalaman di saat masih menjalani isolasi mandiri di rumah. Terimakasih Ibu @Ida Afriliana yang sudah mengundang Omjay menjadi narsum webinar di https://youtu.be/P_TTL_EQvnw.

 Ayo Ikut Webinar

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA -- PRODI D3 TEKNIK KOMPUTER
Mempersembahkan Pengabdian masyarakat melalui Webinar dengan tema "PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI  GUNA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU/DOSEN UNTUK MODEL PEMBELAJARAN JARAK JAUH"

Kegiatan akan dilaksanakan pada:
Hari & Tgl : Jum'at, 4 Desember  2020
Waktu : 14.00.00 WIB s/d Selesai
Platform : Zoom Meeting
   Meeting Id : 463 889 8435
   Password : 123456
 

Narasumber 1:
Wijaya Kusumah,S.Pd,M.Pd
Guru TIK LabSchool dan Kepala Humas Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) Pusat
 

Narasumber 2 :
Ida Afriliana, ST, M.Kom ( Dosen Politeknik Harapan Bersama )
 

Moderator
Mia Nurul Azmi, S.Pd ( Dosen Politeknik )
Supporting Tim PKM :
Moh.Fiqih Erinsyah ( Mahasiswa Prodi D3 Teknik Komputer )

 Kontribusi
 Free Pendaftaran
 Free E-Certificate

Pendaftaran : http://bit.ly/39qQJfY

 Contact Person:
 Adi Candra Kusuma, M.Pd (0823-14803073)
Selamat bergabung ya!

Omjay, Guru Blogger Indonesia
Omjay, Guru Blogger Indonesia
Senang sekali masih bisa berbagi ilmu dan pengalaman secara virtual di saat masih terpapar virus corona. Buat kawan-kawan yang membutuhkan narsum, jangan sungkan menghubungi omjay. Untuk biodata Omjay sebagai narasumber dapat dibaca klik http://wijayalabs.com/about.

Hampir semua yang omjay lakukan, biasanya omjay tuliskan di kompasiana.com. Menulis itu adalah suatu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup. Membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh. Tuliskan dengan sepenuh hati agar bermakna. Mulailah dengan kata penuh makna. Samudera hati akan terlihat dan terpancar dari tulisanmu.

Buku Samudera hati
Buku Samudera hati
Menulis memang banyak tantangan. Tantangan-tantangan itulah yang harus terus dimotivasi oleh diri sendiri dengan melakukan aksi yang akan dapat menghasilkan karya-karya unggul. Demikian juga seperti tantangan atau kesulitan mengelola blog adalah belajar untuk konsisten dengan konteks penyebabnya yang sering terjadi yaitu kewajiban tugas utama, mengajar atau mendidik. Kita sering lelah, dan kecapekan kalau menulis di malam hari.

Wahai guru Indonesia, tetaplah menulis apa pun kondisinya, apa pun medianya. Menulislah di mana saja, apalagi ketika kita sudah punya blog. Mari kita isi blog kita dengan tulisan-tulisan yang bisa menjadi sejarah. Dengan begitu kita bisa dikenang tidak hanya sepanjang hayat tetapi sepanjang zaman. Sebagai penyegaran blog dapat dijadikan media/komunitas menulis. Blog bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan, yaitu bisa untuk pembelajaran jarak jauh.

Mari mengambil tips dan trik dari seorang Cikgu Tere: Jauhkan HP (kecuali sangat dibutuhkan) ketika sedang menulis. Menulislah dahulu, baru diedit, dan bekerjasamalah dengan orang terdekat di rumah.

Ambil kesempatan yang ada. Selagi ada kesempatan menulis, mulailah segera menulis. Beri target untuk tdisesuaikan dengan outline yang telah dibuat. Catat referensi, setelah memiliki outline dan target, selanjutnya mencari referensi yang sesuai dengan outline yang ada.

Disiplin soal waktu harus diperhatikan. Point ini yang agak susah dilakukan. Terkadang outline sudah bagus, target sudah ada, referensi sudah lengkap, tapi dalam perjalanan terkadang merasa jenuh.dan malas datang melanda. Akhirnya berhenti menulis.

Untuk solusinya, kita dapat menentukan waktu tersendiri untuk menulis. Waktu yang bebas, ternyaman, dan menyenangkan. Memiliki skala prioritas dalam pembagian waktu. Tulis setelah semua proses selesai. Setelah semuanya selesai, proses terakhir yaitu menuliskan isi buku yang sesuai dengan outline yang ada.

Pada akhirnya dengan belajar dari pengalaman atau CLBK (Coba, Lakukan, Budayakan, dan Konsisten). Seperti kata Omjay, guru blogger Indonesia. "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi". 

"Tuailah hasil selama masih sanggup". Hal ini dilaksanakan dengan CLBK, yaitu: 

  1. Pertama Coba, tak akan ada usaha yang berhasil tanpa mencobanya dahulu. Demikian juga menulis, harus dicoba terus. 
  2. Kedua Lakukan, setelah mencoba kita akan menemukan rasa dan keunikan tulisan kita. Dengan demikian kita akan harus terus melakukan menulis agar ide kita tidak mengendap seiring berjalannya waktu. 
  3. Ketiga Budayakan, menulis harus menjadi budaya kita menjadi bagian dari cara hidup kita yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Budayakan menulis sehingga menjadi panggilan beraktivitas setiap hari bagi anda sebagai seorang pendidik. 
  4. Keempat Konsisten, tak ada karya yang terselesaikan dengan baik tanpa konsistensi. Konsisten dalam menulis adalah misi untuk mencapai visi seorang penulis, yaitu menghasilkan sebuah karya tulisan yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang.

Teacher Writing Camp 6 UNJ
Teacher Writing Camp 6 UNJ
Kita harus berlatih menulis dan terus mengupgrade diri. Kita tidak boleh takut apa yang akan terjadi tentang tulisan kita. Saya banyak belajar dari kegiatan teacher writing Camp yang setiap tahun kita selenggarakan di Kampus UNJ Rawamangun. Kendala dalam menulis dan menerbitkan buku pasti ada, tapi semoga kita dapat melalui semua prosesnya dengan indah. Aamiin

Ingatlah selalu pesan sahabat Rasulullah,

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak." Ali bin Abi Thalib

Semalam, saya membuka link Youtube kompasiana yang dibagikan Mas Nurul Pengelola Kompasiana.com di status facebooknya. Saya langsung klik dan menontonnya sampai habis. Tak terasa saya sudah lama juga menulis di kompasiana.com. Lamanya sama dengan usia kompasiana yang sekarang sedng melaksanakan Kompasianival 2020 hari kedua. Ayo kita tonton siaran ulangnya sambil makan nasi dan ayam suwir, hehehe.


Salam Blogger Persahabatan

OMJAY

Guru Blogger Indonesia

Blog http://wijayalabs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun