Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selama 2 Hari bersama Guru-guru Hebat di Talang Babungo

30 Desember 2019   21:26 Diperbarui: 15 Januari 2020   08:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun panitia tak jua memberikan susunan acara. Saya senang-senang saja. Bagi saya tak mengapa. Mungkin panitia sudah memberikannya. MUngkin juga panitia membiasakan diri untuk mengurangi penggunaan kertas. Kata orang Go Green.

Malam hari hujan turun.  Pak Haji Muchtar menjemput kami di rumah homestay nomor 15. Kami diajak makan malam di sekolahnya. Dingin merasuk kulit. Rasanya ingin berselimut dan lekas pergi ke kamar tidur. Tapi perut terasa lapar, makan malam adalah sebuah kebutuhan alami.

Sampailah kami di tempat acara. Tak saya sangka. Banyak guru penyanyi di sini.  Hampir saja saya ikut menyanyi. Namun saya tak berani menampilkan diri. Sebab takut sound system besok tak berbunyi. Suara saya terlalu sumbang untuk menyumbangkan lagu malam itu.

Suara saya ini sumbang dan akan banyak pendengar pergi ke dokter Tehate. Telinga Hidung dan tenggorokan. Hahaha.

Saya nikmati lagu-lagu ini. Suara merdu guru-guru bernyanyi, melupakan sejenak kasedihan berpisah dengan anak dan istri.

Malam semakin larut. Tak ada juga panitia yang menjemput. Kami putuskan berjalan kaki saja.  Badan sehat kaki kuat. Jalan menanjak kami lalui dengan senang hati dengan nafas sedikit ngos-ngosan hehehe.

Saya bersyukur jadi tahu lokasi desa wisata ini. Banyak tanaman dan bunga yang indah di sepanjang jalan.  Saya menyebutnya sepanjang jalan kenangan. Mirip lagu yang baru saja dinyanyikan guru guru hebat di Sumatera Barat. SEPANJANG JALAN KENANGAN. KITA SELLAU BERGANDENG TANGAN.


Malam itu kami tertidur pulas. Sangat pulas. Saya berada di surga yang dirindukan. Penduduknya ramah dan udara dingin seperti di Lembang Bandung. Suara jangkrik dan binatang malam meramaikan suasana malam.

Nasi goreng lezat sudah menunggu di pagi hari.  Sambil makan saya belajar bahasa minang dengan ketiga anak pak Toni. Pinter sekali mereka. Kecil kecil sudah pandai bahasa minang.  Hehehe.

belajar bahasa Minang sambil makan nasi goreng
belajar bahasa Minang sambil makan nasi goreng
Acara workshop dimulai agak terlambat. Saya terlalu asyik dengan anak anak. Lupa kalau hari ini akan menyampaikan materi bagaimana memasarkan buku. Padahal sudah ditunggu para peserta bimtek di SDN 09 Talang Babungo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun