Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selama 2 Hari bersama Guru-guru Hebat di Talang Babungo

30 Desember 2019   21:26 Diperbarui: 15 Januari 2020   08:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari bersama Guru Guru Hebat.

Saya menangis haru. Sebab saya telah bertemu guru-guru hebat negeri ini. Meski singkat tapi padat. Syarat dengan pembelajaran yang bermakna dalam kehidupan saya. Sebuah kisah nyata yang ingin saya bagikan kepada para pembaca.

Sungguh saya tak mengira akan dibawa ke desa wisata. Sebuah desa yang belum saya kenal sebelumnya. ebuah desa wisata yang sudah terkenal di manca negara. Sudah banyak orang dari luar negeri berkunjung ke desa wisata ini.

Pikir saya,  panitia akan membawa kami ke hotel bintang lima. Dimana semua serba dilayani oleh petugas hotel yang ramah. Tidur di kasur yang empuk dengan televisi berbagai chanel. Tinggal klik, saya bisa menikmati siaran televisi dari berbagai negara.

Pikiran saya berubah. Setelah tahu dibawa oleh panitia ke desa wisata. Talang Babungo kecamatan Hiliran Gumanti kabupaten Solok Sumatera Barat, menjadi tempat terasyik kami menikmati liburan akhir tahun 2019. Saya belum tahu desa ini sebelumnya.

Pertama kali datang,  dingin menusuk tulang. Hujan rintik rintik menyambut kedatangan kami. Pak Toni tuan rumah menyambut kami dengan penuh kehangatan. Hampir saja kami tersesat, karena hari sudah larut malam. Banyak penduduk desa sudah tertidur lelap.

Sampailah kami di homestay. Tempat kami menginap selama acara. Bicara sebentar langsung  masuk kamar. Kami berempat langsung tertidur nyenyak. Perjalanan lebih dari 8 jam membuat kami kelelahan.

Esoknya suara adzan subuh membangunkan kami, tapi kaki ini tak sanggup melangkah ke masjid. Pertama karena belum tahu. Kedua karena tak ada orang yang bisa saya ajak pergi ke masjid. Saya orang baru dan belum melapor kepada pengurus RT. Bisa-bisa saya dituduh maling nantinya, hahaha.

Usai sholat subuh saya tidur lagi. Terdengar suara adzan subuh untuk kedua kalinya. Waduh ternyata saya salah, itu panggilan sholat pertama seperti di Mekah. Artinya kita siap-siap bangun dan melaksanakan sholat subuh.

Akhirnya saya sholat subuh lagi.  Terus kemudian tertidur lagi.  Mirip mbah Surip.  Bangun tidur... Tidur lagi... Hehehe.

Saya terbangun dari tidur. Padahal saat itu bidadari cantik hendak menciumku. Hampir bibir bertemu bibir. Namun sayang, suara obrolan di luar kamar membangunkan guru tambun ini. Hihihi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun