Pelukis dan penulis, 2 profesi yang selintas sama. Pelukis mampu menggambarkan apa yang ada dalam alam pikirannya ke dalam sebuah kanvas yang bernama lukisan. Sedangkan penulis harus mampu melukiskan apa yang ada dalam alam pikiran dalam bentuk tulisan. Semuanya memerlukan apa yang disebut kreativitas, dan imajinasi. [caption id="attachment_202396" align="aligncenter" width="602" caption="Omjay Bersama Kang pepih dan rekan penulis"][/caption] Lukisan dan tulisan. Mana yang paling mahal harganya? Pastilah anda akan menebak lukisan yang akan bernilai tinggi, sedangkan tulisan? Eit.....! Nanti dulu. Sebagai seorang penulis anda jangan ngambek dulu. Tulisan anda bisa sangat bernilai harganya dan tak bisa dibeli dengan uang manapun ketika anda menuliskannya dengan hati dan nurani. Itulah mengapa penulis jenis ini tak mencari kekayaan harta, tetapi kemulian budi. Sukses mulia menjadi tujuan utamanya. Begitupun dengan seorang pelukis. Ketika dia memiliki kemulian budi, maka yang terpancar dari lukisannya adalah sebuah cahaya yang menerangi hati yang melihatnya. Hal itulah yang saya temukan dalam lomba melukis Jakarta Art Award 2012 beberapa waktu lalu di pasar seni Ancol. Pernah terpikirkan oleh saya untuk mengadakan lomba menulis dengan tema "Cinta". Di sana para penulis bebas menuliskan tentang cinta melalui tulisannya. Jakarta Writer Award pun dibuka oleh gubernur DKI Jakarta yang baru, Pak Jokowi. Semoga ini bukan mimpi. Pelukis sudah diapresiasi dengan baik. Penulispun nampaknya harus diperlakukan serupa. Saya bermimpi, ada seorang penulis yang mendapatkan hadiah besar dari tulisannya. Seperti halnya pelukis dengan tema keluarga sakinah yang memenangkan lomba melukis di jakarta art award 2012. [caption id="" align="aligncenter" width="351" caption="http://jakartaartaward.files.wordpress.com/2012/10/sapto-sugiyo-utomo_keluarga-sakinah-crop_361x4801.jpg?w=351"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI