Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pelukis dan Penulis

3 Oktober 2012   11:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:18 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://jakartaartaward.files.wordpress.com/2012/10/vani-hidayatur-rohmanunity-115x150cm-acrilyc-on-canvas-2012-vani-hr_366x480.jpg?w=356

Pelukis dan penulis, 2 profesi yang selintas sama. Pelukis mampu menggambarkan apa yang ada dalam alam pikirannya ke dalam sebuah kanvas yang bernama lukisan. Sedangkan penulis harus mampu melukiskan apa yang ada dalam alam pikiran dalam bentuk tulisan. Semuanya memerlukan apa yang disebut kreativitas, dan imajinasi. [caption id="attachment_202396" align="aligncenter" width="602" caption="Omjay Bersama Kang pepih dan rekan penulis"][/caption] Lukisan dan tulisan. Mana yang paling mahal harganya? Pastilah anda akan menebak lukisan yang akan bernilai tinggi, sedangkan tulisan? Eit.....! Nanti dulu. Sebagai seorang penulis anda jangan ngambek dulu. Tulisan anda bisa sangat bernilai harganya dan tak bisa dibeli dengan uang manapun ketika anda menuliskannya dengan hati dan nurani. Itulah mengapa penulis jenis ini tak mencari kekayaan harta, tetapi  kemulian budi. Sukses mulia menjadi tujuan utamanya. Begitupun dengan seorang pelukis. Ketika dia memiliki kemulian budi, maka yang terpancar dari lukisannya adalah sebuah cahaya yang menerangi hati yang melihatnya. Hal itulah yang saya temukan dalam lomba melukis Jakarta Art Award 2012 beberapa waktu lalu di pasar seni Ancol. Pernah terpikirkan oleh saya untuk mengadakan lomba menulis dengan tema "Cinta". Di sana para penulis bebas menuliskan tentang cinta melalui tulisannya. Jakarta Writer Award pun dibuka oleh gubernur DKI Jakarta yang baru, Pak Jokowi. Semoga ini bukan mimpi. Pelukis sudah diapresiasi dengan baik. Penulispun nampaknya harus diperlakukan serupa. Saya bermimpi, ada seorang penulis yang mendapatkan hadiah besar dari tulisannya. Seperti halnya pelukis dengan tema keluarga sakinah yang memenangkan lomba melukis di jakarta art award 2012. [caption id="" align="aligncenter" width="351" caption="http://jakartaartaward.files.wordpress.com/2012/10/sapto-sugiyo-utomo_keluarga-sakinah-crop_361x4801.jpg?w=351"]

[/caption] Pelukis dan penulis. Memang 2 profesi yang berbeda. Bila penulis mengatakan cinta melalui tulisannya, maka pelukis akan mengungkapkannya melalui lukisannya. Itulah yang dilakukan Mai Erard (dari France) dengan karya lukisnya yang berjudul “Love, Love, Love2” [caption id="" align="aligncenter" width="356" caption="Lukisan  Mai Erard "]
http://jakartaartaward.files.wordpress.com/2012/10/vani-hidayatur-rohmanunity-115x150cm-acrilyc-on-canvas-2012-vani-hr_366x480.jpg?w=356
http://jakartaartaward.files.wordpress.com/2012/10/vani-hidayatur-rohmanunity-115x150cm-acrilyc-on-canvas-2012-vani-hr_366x480.jpg?w=356
[/caption] Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun