Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menikmati Eksotisme Sumba Timur bersama 'Pendekar Tongkat Emas'

23 Oktober 2020   14:55 Diperbarui: 23 Oktober 2020   15:06 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eva Celia dan Nicholas Saputra sebagai pemeran utama film ini. Sumber: mokino.co

Berbulan-bulan lamanya keduanya memisahkan diri dari masyarakat desa demi berlatih dan agar masyarakat tidak tertimpa bahaya, diburu anak buah Biru yang jahat. Saat keduanya telah menguasai jurus Melingkar Bumi, mereka menantang duel Biru demi merebut tongkat emas dan mengembalikan kedamaian di dunia persilatan yang sudah kacau balau karena ulah Biru dan Gerhana.

Pertarungan berlangsung dengan sangat hebat. Kedua pasangan sama-sama kuat dan handal. Pertarungan di mulai di arena Perguruan Tongkat Emas sampai ke gubuk tempat Cempaka dan keempat muridnya tinggal. Pertarungan berlangsung dengan sangat hebat dan keras, sampai akhirnya tongkat emas terlepas dari tangan Biru dan berhasil diraih Dara. 

Dengan jurus Melingkar Bumi serta tongkat emas, Dara dan Elang berhasil menumbangkan Biru dengan jurus yang tidak pernah ia kuasai. Sayangnya, tak lama setelah pertarungan usai, Elang meninggalkan Dara untuk menjalani hukuman karena telah melanggar sumpahnya kepada ayahnya. Film selesai dengan linangan air mata di pipi Dara. 

MENIKMATI ALAM SUMBA TIMUR NAN EKSOTIS 

Oke, plot film ini biasa aja, dan terkesan nggak greget karena terlampau sederhana. Jika cerita-cerita dunia persilatan tanah air biasanya mengambil setting di pulau Jawa dengan eksostisme lain hutan hujan tropis. Maka keputusan menjadikan Suma Timur sebagai setting cerita sesungguhnya bisa memperkaya pengetahuan penonton tentang alam Indonesia di bagian timur. 

Mengejar musuh di alam liar nan eksotis.
Mengejar musuh di alam liar nan eksotis.
Sumpah, yang membuatku sangat terkesan dengan film ini justru bukan ide cerita dan para pemain yang wajahnya sering wara-wiri di televisi, melainkan keindahan alam Suma Timur yang eksotis, liar, sunyi, keras dan magis. Sebagai manusia yang terbiasa dengan eksotisme alam Jawa dan Sumatera, maka aku merasa tersihir dengan seluruh pemandangan yang tersaji dalam film ini: luar biasa menakjubkan dan aku ingin segera berkunjung ke Sumba!

Di alam liar.
Di alam liar.
Menurutku, ada bagian paling mempesona dalam film ini. Yaitu, ketika Elang menyelamatkan Dara dan Angin, lalu membawanya ke kampung terpencil tempat ia tinggal. Menurutku, film ini berhasil menggambarkan keindahan alam pedesaan di Sumba dengan sungai-sungai kecil yang jernih dan bersih, kehidupan kampung yang sederhana, pakaian dan feyen warga yang mencerminkan kedekatan dengan alam yaitu Ikat Sumba, serta bagaimana keras dan liarnya padang rumput nan luas bagai di negeri dongeng. 

Indahnya suasana saat matahari tenggelam.
Indahnya suasana saat matahari tenggelam.
Bahkan, ketika warga kampung harus mengungsi ke tempat baru, rasanya pemandangan yang ditampilkan terlampau indah karena ya, pemandangan alam Indonesia timur adalah suasana baru dalam industri film tanah air. Semuanya indah dan mengesankan! 

Oh ya, sinematografi dan koreografi film ini patut diacungi jempol lho. Biaya produksi film ini menghabiskan Rp. 25 miliar lho dan memang nggak sia-sia sih biaya sebanyak itu dengan kualitas film, meski di pasaran nggak terlalu diminati. Terkait sinematografi yang mantul, ternyata pengambilan gambar menggunakan kamera Red Dragon dengan resolusi 6K (6000x4000) Native Dynamic Range 15+ stop sehingga mampu mereka 120 FPS (Frame Per Second) di 5K dengan sensor yang lebih besar dari Mysterium-X, yang memang bikin puas saat menonton. 

Jadinya, pas nonton aku memang bengong karena tersihir lokasi-lokasi syuting yang indah dan eksotis, yang kupikir harus lebih banyak lagi film Indonesia dibuat di wilayah secantik Sumba Timur ini. Di masa depan, film Indonesia harus lebih keren dari ini! 

NB: Tulisan ini pertama kali dimuat di blog pribadi di: www.wijatnikaika.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun