Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekspor Budaya ala Korea Selatan dalam Menggenggam Pasar Dunia

18 Desember 2019   06:46 Diperbarui: 23 Desember 2019   09:03 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan lupa makan kimchi, biar sehat.


Menanggung beban berat yang begitu dahsyat sejak masih kecil diperparah dengan kerinduan pada ayahnya yang tak pernah ditemukan. Ia menjadi semakin tersiksa manakala sebuah program pencarian keluarga yang hilang akibat perang saudara tidak juga membuat ayahnya ditemukan.

Hingga usia senja, Deok So masih menunggu ayahnya pulang untuk memeluknya dan memujinya karena telah menjadi kepala keluarga sekuat tenaganya. Sumpah, film ini sedih banget karena mengambil inspirasi dari kisah nyata akibat perang saudara yang memisahkan Joseon menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. 

"Beautiful World" adalah drama keluarga yang menceritakan tentang seorang ibu dan ayah yang melakukan advokasi setelah anaknya ditemukan sekarat, karena terjatuh dari atap sekolah dan seisi sekolah menyatakan ia bunuh diri. Pihak sekolah enggan bertanggung jawab atas kejadian dan menyalahkan si anak sekarat karena dianggap gagal mendapat nilai bagus di sekolah.

Sementara di sisi lain, teman si anak yang sebenarnya tahu kejadian sebenarnya dipaksa bungkam oleh kedua orangtuanya karena ia merupakan anak pemilik yayasan, dan bisa mencederai nama baik keluarga mereka.

Karena tidak terima dengan sikap dingin semua pihak atas tindakan bullying di sekolah, maka kedua orang tua ini melakukan sendiri pencarian atas kejadian yang menimpa anaknya dan membuktikan kepada dunia bahwa anak yang mereka besarkan dengan baik dan penuh kasih sayang tidak mungkin bunuh diri. 


Drama keluarga ini sangat apik dalam menampilkan gambaran bullying di dunia remaja Korea Selatan, bisnis pendidikan yang membunuh hati nurani, kekerasan dalam rumah tangga keluarga kaya alias penduduk 1%, perselingkuhan lelaki dengan kekayaan dan kekuasaan, kekerasan seksual orang dewasa kepada anak remaja, pendidikan orangtua yang salah sehingga memaksa anak tumbuh sebagai monster, seorang ibu yang menjadi monster demi menyelamatkan nama baik anaknya, hingga sebuah keluarga kecil yang berusaha mati-matian demi mencari kebenaran atas musibah yang menimpa anaknya; menolak suap untuk menutupi kebenaran dan melawan dunia dengan tenaga yang mereka punya. 

"V.I.P" adalah drama khas pekerja kantoran di kota Seoul yang menceritakan dinamika internal VIP Team, sebuah tim kecil yang mengurus konsumen paling doyan belanja di Sung Un Department Store. Sebenarnya, ceritanya biasa aja. Tapi, plot dan sinematografi dan kekuatan karakter masing-masing pemain bikin geregetan sejak episode pertama.

Ada scene yang bikin pengen aku banting gelas karena sebel banget. Misalnya sama seorang suami yang selingkuh sama anak Vice President dengan alasan kasihan karena kedua ternyata sama-sama anak perempuan selingkuhan alias selir dari ayah masing-masing. Maka, terjadilah perang yang cerdas antara sepasang suami istri di VIP Team yang keduanya melibatkan masing-masing bos mereka yang berkuasa. 


Drama ini sangat cocok dengan gambaran 'beberapa kartu AS' drakor seperti menguasai emosi penonton, eye candy, punya banyak precious moment dan yang pasti pesan tentang gerakan #MeToo dalam melawan kekerasan seksual di lingkungan kerja, perselingkuhan, gossip, dan ambisia. Hal terbaik dari drakor ini adalah tentang 'packaging' sebuah cerita yang sangat bagus dalam melibatkan emosi penonton.

MEMPELAJARI DAN MENGAGUMI BUDAYA BANGSA LAIN BUKANLAH DOSA

Drakor adalah produk budaya sekaligus bisnis Korea Selatan. Kekuatannya memikat masyarakat dunia bahkan membuat sejumlah pemuka agama turun tangan, menganggapnya sebagai produk yang membawa ke jalan dosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun