Dan sedihnya, mereka yang berhasil dibebaskan seringkali tidak bisa diterima keluarga atau masyarakat asal mereka dengan baik karena stigma yang dilekatkan sebagai korban kekerasan seksual, sehingga proses integrasi menjadi sulit.
DAMPAK KEKERASAN SEKSUAL
Kekerasan seksual memiliki dampak yang kompleks kepada korban. Bahkan secara medis, korban kekerasan seksual berpotensi mengalami depresi, disasosiasi, kehilangan hasrat seksual hingga diabetes tipe 2.
Sebuah artikel di situs WHO bahkan menjelaskan bahwa kekerasan seksual memiliki dampak hebat terhadap kesehatan reproduksi, kesehatan mental, perubahan perilaku hingga dampak fatal seperti komplikasi kehamilan, bunuh diri, aborsi, HIV/AIDS, pembunuhan oleh keluarga (honor killing) hingga bullying pada anak yang lahir sebagai hasil perkosaan.
PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL
Kekerasan seksual, terutama yang dilakukan oleh pelaku yang memiliki hubungan darah dan kekerabatan dengan korban seringkali tidak dilaporkan karena dianggap masalah atau aib keluarga. Padahal, masalah ini jelas-jelas merupakan masalah bersama dan memiliki payung hukum.
Sebuah komunitas tidak saja bertanggung jawab melakukan tindakan pencegahan kekerasan seksual di lingkungannya, tapi juga melaporkannnya ke pihak berwajib jika terjadi. Kekerasan seksual bukanlah urusan domestik sebuah rumah tangga, tapi merupakan tanggung jawab bersama karena berkaitan dengan hak asasi manusia yang dilindungi bahkan oleh hukum internasional.
Masyarakat harus mengubah cara pandang bahwa kekerasan seksual adalah kejahatan serius, dan tidak membiarkan hal demikian terjadi. Juga harus menjadi benteng yang menguatkan kembali korban kekerasan seksual agar bisa hidup normal.Â
Upaya penanganan kekerasan seksual tidak bisa dilakukan sendirian baik hanya oleh keluarga, masyarakat atau lembaga-lembaga terkait, melainkan harus dilakukan bersama-sama. Dalam konteks komunitas atau masyarakat lingkungan tempat tinggal, berikut adalah upaya yang dapat:
1| Melakukan edukasi tentang kekerasan seksual
Seluruh anggota masyarakat dalam lingkungan terdekat misalnya Rukun Lingkungan, Rukun Tetangga atau Rukun Warga memiliki peran sama besar dan sama penting dalam memberikan edukasi kepada warganya mengenai kekerasan seksual. Sehingga satu sama lain dapat saling melindungi dan melakukan kontrol, sehingga tak ada lagi kasus kekerasan seksual dalam sebuah keluarga yang tidak dilaporkan.
2| Mendukung upaya hukum mengenai penghapusan kekerasan seksual
Kita mungkin seringkali kecewa terhadap putusan pengadilan yang menghukum pelaku kekerasan yang seksual dengan hukuman yang ringan karena dianggap tidak sebanding dengan penderitaan korban atau bahkan membebaskan pelaku karena adanya bias gender. Karena itu masyarakat memiliki peran penting untuk mendorong para pemangku kepentingan agar membuat kebijakan yang adil terhadap korban dan pelaku.
3| Memberikan dukungan penuh pada korban untuk hidup normal kembali
Beberapa kasus pemerkosaan yang menimpa pelajar berakhir tragis. Selain si pelaku hanya diberi hukuman ringan, korban malah dipersalahkan sehingga terpaksa keluar dari sekolah, tidak diterima sekolah di sekolah manapun, mengalami trauma, masalah kesehatan, dan sebagainya.Â