Menjadi petani muda ala Sekolah Seniman Pangan memang seru. Para petani muda bukan saja disiapkan lahan seluas 1 hektar sebagai arena belajar bersama, juga didukung berbagai fasilitas seperti food laboratorium alias dapur modern milik Javara di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.Â
Food Laboratorium ini merupakan satu fasilitas dari training center milik Javara, di mana para siswa dilatih mengolah bahan pangan langsung dibawah asuhan seorang food technologist. Bersama food technologist inilah para siswa belajar cara mengembangkan hingga pengemasan produk, sampai produk tersebut siap dijual ke pasar.Â
Hal lain yang memanjakan siswa SSP adalah dibangunnya sebuah kafe bernama Kafe Pemula, di mana kafe ini dibuat sebagai sarana menjual produk-produk yang dihasilkan SSP kepada publik.Â
Para siswa dapat belajar bagaimana tanaman yang selama ini mungkin mereka lihat tidak bernilai guna, kini bisa dibuat menjadi menu yang bernilai jual. Mereka juga belajar bagaimana memberikan pelayanan kepada konsumen, termasuk bercerita mengenai kisah dibalik setiap makanan yang dihasilkan dan dijual.Â
Percaya atau tidak, SSP ini sangat unik. Compound SSP sendiri diracang oleh Yu Sing dan studio Akonama (Akar Anomali) yang sangat memperhatikan hubungan harmonis antara rancang bangun dan lingkungan. Bangunan itu bukan baru, melainkan renovasi bangunan ala BTN untuk sekolah petani dengan anggaran ketat.
 Sang arsitek mengembalikan fungsi dinding, jendela, atap, lantai sebagaimana fungsinya sehingga penghuninya dapat berinteraksi dengan alam, pepohonan, angin, hujan dan ruang luar dengan gembira.Â
Wajar sekali jika hasilnya sangat memikat dan membuat siapa saja yang singgah kesana akan merasa betah sekaligus merasa nyaman lagi damai. Segala sesuatunya sederhana, sebagaimana kehidupan para petani yang tinggal di desa-desa.Â
Ya, sangat masuk akal sih. Terlebih mereka yang menjadi siswa di SSP merupakan petani, nelayan, pekebun atau perimba yang datang dari berbagai wilayah perdesaan di Indonesia.Â