Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sulap Sampah Plastik jadi BBM Demi Lindungi Laut Indonesia

23 Juni 2018   21:06 Diperbarui: 1 Agustus 2018   10:24 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir  ini kita dikejutkan oleh berbagai berita mengenai massifnya jumlah  sampah plastik yang merusak ekosistem lautan. Bahkan tak jarang sampai  membuat sejumlah hewan laut mati karena mereka terpaksa menelan sampah  atau terjerat sampah plastik. Bagi saya, fenomena itu sangat mengerikan.  Seakan-akan kehidupan bumi sudah diambang batas kehancuran. 

Tahun  2017 silam, CNN melaporkan kematian seekor paus berparuh cuvier yang  mati di perairan Norwegia. Apa pasal? Ternyata ditemukan sebanyak 30  kantong plastik dan sampah plastik lainnya di perut paus tersebut. Belum  lagi tentang sebuah foto kuda laut yang mengapit sebuah cutton bud,  singa laut yang lehernya terjerat jaring plastik, penyu yang  perkembangan tubuhnya terganggu karena terjebak dalam jaring, dan banyak  kasus lainnya yang sangat menyedihkan. 

Sempat  juga heboh video seorang penyelam yang memperlihatkan betapa kotornya  laut Bali oleh sampah plastik, sampai-sampai jumlah sampal plastik  mengalahkan jumlah ikan di lautan. Atau video seorang penyelam yang  sedang mengumpulkan ratusan botol plastik dari dasar laut untuk dibawa  naik ke daratan. Oh, sungguh kejam ulah manusia yang sudah merusak  keindahan alam. Sesak dada ini saat melihatnya. 

Sampah  plastik yang mencemari lautan kini menjadi perhatian dunia  internasional. Hal yang tak kalah menyedihkan dari pencemaran lautan ini  ternyata menyebutkan Indonesia sebagai penyumbang terbesar kedua sampah  plastik ke lautan, yaitu sebagai 187,2 juta ton. Padahal, selama ini  kita begitu bangga dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan  dengan lautan luas dan gugusan pantai yang indah. Ah, apa asyiknya kalau  ternyata kita berkontribusi pada kerusakan laut yang sudah parah  tersebut. 

Sampah plastik di laut tentu bukan hadir karena bim salabim atau jatuh dari langit. Melainkan karena kita memang tidak  mengelolanya, sehingga sampah yang dibiarkan sembarangan sampai ke laut  melalui aliran sungai. Menurut data dari komunitas Greeneration,  rata-rata orang Indonesia memanfaatkan 700 kantong plastik per tahun.  Belum ditambah botol plastik dan kemasan makanan dari plastik. Maka  bayangkanlah gunungan sampah itu yang kemudian mencemari laut karena  tidak dikelola. 

Terhadap  sampah plastik hasil dari kegiatan sehari-hari maupun industri, jelas  kita harus bertanggung jawab. Bukan saja dengan tidak membuangnya ke  tempat-tempat yang bukan tempat sampah seperti sungai, danau, dan  lautan. Juga harus mampu mengolahnya menjadi manfaat lain. Misalnya  mengubahnya menjadi barang kerajinan daur ulang, atau bahkan bahan bakar  minyak. 

Memang bisa ya sampah plastik jadi bahan bakar minyak atau BBM? Bisa kok. 

Salah satu gerakan  yang mengusung pemanfaatsan sampah plastik jadi BBM adalah Get Plastic (silakan cek di: www.getplastic.org), sebuah gerakan yang  bertujuan  membebaskan Indonesia dari sampah plastik guna menyelamatkan lingkungan  dan kehidupan yang berkelanjutan. Gerakan ini digawangi anak-anak muda  yang peduli akan lingkungan dan keberlanjutan kehidupan. Salah satunya  kesadaran bahwa ketidakmampuan kita tidak menggunakan plastik dalam  kehidupan sehari-hari harus dibarengi dengan kemampuan kita memanfaatkan  sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan. 

Gerakan  ini memang tidak serta merta menyulap seluruh sampah plastik menjadi  BBM seketika. Tapi setidaknya jika semakin banyak masyarakat terlibat  dalam gerakan ini, akan mampu mengurangi jumlah sampah plastik yang  tidak dikelola menjadi BBM. Kualitas BBM yang dihasilkan memang bukan  seperti yang dijual resmi oleh Pertamina, karena memang tujuannya bukan  untuk dijual. Melainkan memberikan alternatif kepada masyarakat untuk  mengkonversi sampah menjadi BBM yang bisa digunakan untuk kendaraan  sendiri atau komunitas. Kan, lumayan untuk menghemat pengeluaran. 

Salah satu upaya sederhana yang dilakukan gerakan Get Plastic adalah melakukan tur Jawa-Bali menggunakan Vespa yang BBMnya berasal  dari olahan limbah plastik. Perjalanan ini seakan hendak membuktikan  bahwa sampah plastik yang kita anggap tidak berguna ternyata sangat  berguna. Perjalanan ini juga sebagai upaya sosialisasi dan pengenalan  kepada publik bagaimana mengubah sampah plastik menjadi BBM. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun