Mohon tunggu...
Wiendra Perdana
Wiendra Perdana Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dan Lingkungan

praktisi pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dan lingkungan yang pasti seorang MILANISTA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Di Otto, Seedorf dan Sejumput Asa

4 Maret 2014   16:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:16 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13939010471311304451

[caption id="attachment_298387" align="aligncenter" width="300" caption="acmilan.com"][/caption]

Il rossoneri tumbang lagi kemaren malam. Ya, superioritas Kaka, semangat Afrika Utara ala Taarabt, dan perjuangan Abbiati belum mampu membendung ‘dewi fortuna’ nya Juventus. Milan bermain layaknya pesaing kuat peraih scudetto musim ini dengan 22 tendangan ke gawang Buffon, tapi 0-2 memang membuat wajah milanisti penuh keheranan.

Tapi sudahlah, setiap kekalahan ada hikmahnya, allenatore Milan pun berujar, hanya tank baja yang bisa menghancurkan Juventus. Sekarang Milan atau mungkin mayoritas milanisti berhitung, untuk musim ini apalagi peluang Milan untuk membuat tim ini tidak bermain dalam dua ajang saja musim depan (serie A dan Coppa Italia)?

Tanpa menafikan Liga Eropa, Milan harus meraih Di Otto (meminjam la decima istilah madridista untuk peraih jawara Liga Champion yang kesepuluh, bagi Milan yang kedelapan) agar bisa tampil lebih pada musim depan. Jangan memikirkan dulu laskar Guardiola, pasukan Ancelotti, atau Messi dengan blaugrana nya, didepan mata tundukkan keangkuhan Vicente Calderon dengan membawa pulang kemenangan dengan catatan Milan minimal memasukkan dua gol. Jika menilik penampilan terakhir Atletico Madrid melawan Real Madrid, memang beralasan jika mengatakan berat. Tapi kita kembali kepada kata bola itu bundar. Dan sutradara dalam misi ini tidak lain adalah Seedorf.

Mengutip ungkapan Balotelli, Seedorf kakak yang baik, menggambarkan bahwa Seedorf memiliki kemampuan dalam memberikan motivasi kepada ‘adik-adiknya’ dan hal tersebut yang hilang sewaktu Milan dipoles Allegri. Lihatlah, Milannya Seedorf bermain militan, pantang menyerah, di luar kesalahan dan blunder kecil yang dilakukan. Tapi asa itu selalu ada jika mau objektif melihat style Milan bermain.

Dalam beberapa hari kedepan, disaat second leg, Atletico Madrid kemungkinan akan bermain lebih terbuka, karena bermain di kandang tentunya Simeone ingin menambah aggregat skor untuk memastikan tempat di perempat final. Dalam leg pertama, kita lihat Milan ditunggu masuk oleh Atletico, kemudian mereka mencari celah dalam serangan balik. Sekarang, menarik ditunggu apakah Milan akan melakukan kontra strategi? ataukah melayani dengan terbuka? tentunya ramuan Seedorf dan totalitas punggawa Milan akan menjawab asa milanisti.

Seedorf, dalam melatih memang pelatih kemaren sore, tapi aura Liga Champion ibarat nafas hidupnya.Seedorf sebagai pemain mampu menjuarai empat kali  Liga Champion dengan tiga klub berbeda,Madrid,Ajax dan dua kali bersama Milan.Mampukah Milan menjadi ‘Milan’? tunggu episode selanjutnya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun