Mohon tunggu...
Dewi Wiatimagma Aliyyi
Dewi Wiatimagma Aliyyi Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 3 orang putra dan putri.

Siapalah aku...? Aku hanyalah sebutir debu hina di lautan semesta-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terpanggang Musim

21 Agustus 2019   14:17 Diperbarui: 21 Agustus 2019   14:25 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di musim yang kian mengering
Isue-isue serupa daun kering
Melayang ringan lantas terbakar
Ketika lidah-lidah kian menjulur
Menarik ekor-ekor api

Di musim yang kian mengering

Topeng-topeng pun laku keras

Menukar muka-muka yang lenyap

Lesap dalam gelap

Di musim yang kian mengering

Bayak tuhan-tuhan baru bermunculan

Merasa lebih tuhan dari Tuhan yang sesungguhnya

Di musim yang kian mengering

Ada harap yang terhantar

Pada ayat-ayat sakral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun