Mohon tunggu...
Managing The Nation
Managing The Nation Mohon Tunggu... Konsultan - Managing The Nation
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Managing The Nation ini adalah sebuah halaman blog di kompasiana yang memuat pemikiran sederhana seorang warga negara indonesia. Seorang anak desa yang lahir tanggal 4 Mei 1978 di kawasan pesisir selatan Kota Yogyakarta. Pendidikan S1 Program Studi Manajemen dan S2 Program Studi Magister Manajemen. Terjun ke dunia kewirausahaan mulai tahun 1999 melalui beberapa usaha yang dirintis saat itu. Memiliki pengalaman di bidang fintech dan investasi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Karier di Perusahaan Private Equity dan Peluang Investasi di Indonesia

18 Maret 2020   15:28 Diperbarui: 18 Maret 2020   15:44 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Hari ini sepuluh tahun yang lalu. Pekerjaan di kantor sedang longgar, bisa browsing santai ini. Biasa, Blomberg TV menemani. Bisnis.com, kompas.com dan tidak lupa Linkedin, sosial media yang wajib bagi saya. Untuk membangun komunitas profesional kata temen saya, dan ternyata benar, saat ini sudah 22 ribu temen saya dari seluruh dunia. Profesional semua, kecuali saya.

Dari beberapa inbox di Linkedin, ada satu yang sangat menarik bagi saya saat itu. Dari seorang temen lama di Linkedin. "Hallo Pak, saya Barnxy Yiu, apakah Bapak membutuhkan modal untuk usaha Bapak? 

Saat ini kami di China sedang mengembangkan program OBOR, mungkin bisa sebagai alternatif investasi dalam mengembangkan usaha Bapak, "kata Pak Barnxy memperkenalkan diri. OBOR, hah, program sabuk ekonomi China dengan total investasi 250 milyar USD. Hampir 4000 triliun dengan nilai tukar rupiah saat ini. Dari pertemuan awal di Linkedin tersebut berlanjut dengan meeting kami di Jakarta bersama Head of Investment saya. 

Selang seminggu berlalu. Seorang teman baru dari Jepang datang ke Indonesia. Pak Yusuke Higaki, Head of Investment Japan Infrastructure Cxxp. Ngobrol panjang lebar kami di Grand Indonesia Jakarta sore itu. Termasuk saya sampaikan juga hasil pertemuan saya dengan Pak Barnxy Yiu terkait dengan program beliau. "Oh Pak, kami di JIC juga menyiapkan dana yang sama, Kami menyediakan 150 miliar USD untuk pembangunan Asia, "kata Pak Yusuke Higaki menambahkan. Hampir 2000 triliun rupiah, dan beliaupun siap untuk membantu saya dalam membangun Indonesia.

Dari pertemuan saya dengan dua kolega saya tersebut, tergambar bagaimana peluang investasi yang sangat besar di Indonesia. Apalagi mereka menyatakan untuk siap berkolaborasi dengan kami.

Hari ini sepuluh tahun yang lalu itulah hari dimana saya memantapkan diri untuk terjun di perusahaan private equity dan juga investasi lainnya. Untuk membangun negeri tercinta ini. Banyak orang yang menilai bahwa pekerjaan ini mudah dan banyak uang. Benar kata mereka, bekerja dibidang ini memang banyak uang. 

Banyak uang sekali, bahkan ribuan triliun siap dikucurkan, namun tetap kembali pada tanggung jawab, ini adalah uang yang harus dipertanggungjawabkan kepada investor. Bagaimana seseorang CEO harus bertanggungjawab atas uang ribuan triliun yang bukan milik sendiri? Tentunya harus didukung oleh tim yang sangat kuat.

Anda ingin bergabung dalam tim kami? Peluang karir dibidang ini sangat terbuka lebar. Namun demikian apabila Anda tertarik untuk berkarir di dunia private equity dan investasi, Anda perlu memperhatikan realita yang ada di lingkungan kerja yang sebenarnya.

1. Bisa bekerja sampai 120 jam dalam seminggu

Bekerja di perusahaan private equity dan investment yang masih junior, waktu normal kamu bekerja adalah 80 sampai 100 jam dalam seminggu. Bahkan beberapa ada yang sampai 120 jam bahkan lebih. Sebagai pembanding, normalnya karyawan kantoran bekerja 40 jam dalam seminggu.

2. Nggak jauh berbeda dengan sales

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun