Mohon tunggu...
Widya Sari
Widya Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi/Mercu Buana. Nim 43221010015. Dosen Apollo, Prof. M,Si.AK

Nama : Widya Sari Nim : 43221010015 Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Prodi : S1 Akuntansi Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Teori ERG Alderfer terhadap Motivasi Diri pada Pencapaian Prestasi Diri Tiap Individu

27 September 2022   12:07 Diperbarui: 28 September 2022   22:09 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : KAJIANPUSTAKA.COM

Terkadang kita bertemu dengan beberapa jenis individu atau manusia yang memiliki semangat juang untuk meraih impiannya, meski seringkali terus - menerus mengalami kegagalan, tetapi ia masih terus bangkit. Sedangkan ada beberapa individu, yang meski telah mengalami kegagalan, maka ia kan menyerah, putus asa, dan tidak akan atau belum tentu untuk bangkit naik ke atas tempat atau posisi yang lebih tinggi, untuk meraih tujuan yan diharapkan. ada banyak biografi tokoh di dunia yang menginspirasi.  

Sebelum kita membahas mengenai pengaruh teori ERG aldelfer terhadap motivasi diri pada pencapaian prestasi diri tiap individu, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu masing-masing pengertian dari individu, motivasi, teori ERG, prestari diri, dan cara untuk meningkatkan prestasi serta agar terus berpikir positif.

Apa itu individu?

Kata individu berasal dari bahasa Yunani, yaitu individuum yang artinya tidak terbagi. Maka dengan demikian, manusia sebagai individu adalah makluk yang tidak dapat dibagi tidak terikat dari organisasi, sehingga dinyatakan berdiri sendiri. Manusia di anugerahi akal dan pikiran di dalam menentukan tujuan dan arah hidup yang ingin dicapai dari masing-masing individu. Di dalam menentukan arah dan tujuan tersebut tentunya terdapat motivasi diri, yang menentukan pencapaian tujuan individu di dalam memperoleh dan meningkatkan prestasi diri yang diharapkan.

Lalu, apa yang dimaksud motivasi?

Cukup banyak definisi motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, berikut ini ialah beberapa pengertian motvasi menurut para ahli yaitu, Kata motivasi berasal dari bahasa latin movere yag berarti dorongan atau menggerakkan. Sedangkan menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Morgan et al. (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002: 151) menjelaskan bahwa : "motivasi merupakan kekuatan yang mengendalikan dan menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu". Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak. Dari pengertian para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kondisi psikologis yang berasal dari internal dan eksternal diri manusia, yang mendorong individu untuk mengarahkannya mencapai tujuan yang diharapkan.

Faktor internal yang mempengaruhi motivasi ialah faktor yang berasal dari dalam tubuh atau diri individu. Berikut ini ialah faktor internal yaitu sebagai berikut :

(a) Pandangan seseorang terhadap diri sendiri, yang berarti bahwa pandangan atau streotipe seseorang terhadap diri kita sendiri dapat mempengaruhi pola pikir kita mengenai diri kita.

(b) Harga diri

(c) Harapan pribadi, yang mengartikan mengenai harapan, impian, keinginan, yang ingin dicapai atau yang diharapkan oleh diri sendiri untuk diperoleh.

(d) Kebutuhan diri sendiri yang ingin dicapai. Tentunya para pembaca telah mengetahui apa itu kebutuhan. Kebutuhan adalah sesuatu yang tentunya harus terpenuhi oleh tiap -- tiap individu.

(e) Keinginan diri sendiri yang ingin dicapai. Keinginan atau seseuatu yang ingin dicapai atau diraih oleh masing -- masing individu

(f) Kepuasan kerja terhadap diri sendiri. Di dalam faktor internal motivasi diri diperlukan adanya kepuasan kerja terhadap diri sendiri, dikarenakan agar individu merasa bersyukur terhadap proses yang telah dilakukan sehingga dapat dimungkinkan individu yang bersangkutan untuk naik menuju kategori selanjutnya.

(g) Prestasi kerja yang dihasilkan. Dengan memiliki prestasi kerja maka individu akan dapat dengan terus memotivasi dirinya untuk meningkatkan maupun mengembangkan diri menuju kategori selanjutnya

Selain terdapat faktor internal, terdapat pula faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu, bisa berupa dari faktor lingkungan, orang lain, maupun kebudayaan. Berikut ini faktor ekternal yang mempengaruhi motivasi ialah, sebagi berikut :

(a) Jenis dan sifat pekerjaan serta latarbelakang pendidikan. Perbedaan pekerjaan dan latarbelakang pendidikan dapat membedakan motivasi individu dikarenakan jika individu memiliki pekerjaan yang baik, gaji atau upah sesuai UMR, dan memiliki latarbelakang pendidikan yang baik serta tinggi dapat memotivasi individu tersebut untuk terus mengembangkan dirinya, begitupula sebaliknya.

(b) Kelompok lingkungan. Lingkungan tempat individu tumbuh dan berkembang dapat mempengaruhi motivasi diri dari masing - masing individu, dikarenakan tentunya manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat lepas dari interaksi sosial disekitarnya.

(c) Organisasi. Organisasi menjadi salah satu faktor ekternal penentu motivasi diri individu yang bergaul danberinteraksi dengan lingkungan sekitar dan manusia - manusia yang terdapat di dalamnya.

(d) Situasi lingkungan pada umumnya. Situasi lingkungan mempengaruhi motivasi diri setiap individu, tentunya individu yang tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang tidak mendukung dan terdapat konflik akan berbeda dengan individu yang hidup dan berkembang pada lingkungan yang memadai, mendukung, memberikan perhatian penuh, dan damai.

(e) Sistem imbalan atau feedback yang berlaku di dalam kelompok sosial dan cara penerapannya. Bagaimana dari masing -- masing individu diperlakukan dan menerima perlakuan yang sesuai sebagaimana mestinya pasti mengalami perbedaa. Misalkan antara individu yang terlahir dari keluarga kaya, serta individu yang terlahir dari keluarga yang tidak mendukung secara finansial. Pada saat yang bersamaan, individu si kaya akan memperoleh feedback yang diharapkan yaitu bersekolah sampai dengan jenjang yang paling tinggi, begitupula bagi individu yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, seringkali ditemui beberapa anak miskin, yatim piatu, yang memaksakan diri untuk mecari pekerjaan tetapi memliki kendala pembatasan umur.

Mengapa motivasi diri sangat penting?

Motivasi diri adalah tindakan yang sangat penting karena dengan mememiliki  motivasi di dalam diri seseorang maka akan semakin mendekatkannya kepada tujuan yang diharapkan. Memiliki motivasi yang besar, maka indvidu tersebut akan memiliki visi yang jelas, yang mengarahkannya pada tujuan. Perlunya motivasi diri pada setiap individu adalah untuk membantu mengarahkan diri terhadap tujuan sehingga dengan demikian individu tersebut akan memperoleh prestasi yang sesuai dengan tujuannya. Motivasi yang besar serta di dukung dengan visi yang jelas, menjadi kunci sukses dan keberhasilan seseorang karena adanya rasa kepercayaan diri, dan berpikir positif yang muncul dari dalam dirinya yang mendorongnya untuk mengambil langkah maju, dan keputusan yang tepat.

Setiap individu memiliki tujuan yang diharapkan, tetapi sedikit sekali manusia yang bisa meraih tujuan yang mereka harapkan, karena kurangnya motivasi diri di dalam diri mereka, sehingga mereka cenderung kurang untuk mengeksekusi tindakan per tindakan yang akan menjadi tangga atau pilar mereka di dalam hasil akhir yaitu meraih prestasi.

Pengaruh teori ERG Alderfer terhadap motivasi diri pada pencapaian prestasi diri tiap individu?

Cukup banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi dibidangnya. Teori-teori yang membahas mengenai motivasi cukup banyak dipelajari pada ranah atau lingkup manajemen, yaitu manajemen sumber daya manusia, dan psikologi. Tentunya hal ini bertujuan untuk mempelajari tingkah laku manusia sebagi individu, bagaimana manusia tersebut mampu memaksimalkan potensi di dalam dirinya untuk meraih tujuan serta memperoleh prestasi yang diharapkan pada hasil akhir yang dilakukan, serta tindakan yang dilakukan di dalam memmotivasi diri apakah sesuai dengan teori -- teori motivasi yang ada.

Pada kesempatan ini penulis akan mengambil teori ERG Alderfer dikarenakan, pada teori ini adanya sebuah perkembangan ilmu atau ilmu murni dari teori yang sudah ada sebelumnya, serta ini adalah satu dari sekian teori yang mengklasifikaksikan kategori atau tingkatan kebutuhan manusia menjadi tahap yang lebih sederhana, tidak kaku, dan cenderung naik turun atau adanya perubahan secara fluktuatif yang didasarkan dari pengaruh internal dan eksternal.

Clayton Paul Alderfer adalah seorang pakar psikologi dari Amerika Serikat yang mengembangkan teori milik Maslow. Jika di teori Maslow ini membagi kebutuhan individu menjadi lima jenis, yaitu :

  • Kebutuhan fisiologis (phisiological needs), yang berupa kebutuhan dasar dari manusia meliputi : sandang, pangan, papan, makanan, dan minuman.

  • Kebutuhan rasa aman (safety needs), yang memberikan perlindungan rasa aman tanpa adanya kekhawatiran dari masing -- masing individu.

  • Kebutuhan sosial (social needs). Pada hakikatny manusia adalah makhluk sosial sehingga yang menjadi salah satu kebuthan dasar manusia ialah berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga manusia -- manusia ini akan membentuk kelompok -- kelompok kerja.

  • Kebutuhan penghargaan (esteem needs), yaitu kebutuhan yang meliputi rasa dihormati, dihargai akan pencapaian prestasi yang diperoleh, serta kemampuan yang dimiliki. Maka jika pada kebuthan ini terpenuhi, individu tersebut akan terus berusaha untuk menaikan kebutuhan selanjutnya. Penghargaan ini terdiri dari, pujian, pengakuan, piagam, tanda jasa, hadiah, kompensasi, insentif, dan status.

  • Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs). Yaitu kebutuhan yang mampu menyediakan kebuthan yang berada dibawahnya.

Sumber : Kitapunya.net
Sumber : Kitapunya.net

Pada teori Maslow, jika kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi maka kebuthan selanjutnya menjadi dominan, serta kebuthan sebelumnya sudah tidak dapat termotivasi lagi denganasumsi kebutuhan sebelumnya sudah tercapai. Begitu pula untuk kategori kebutuhan selanjutnya. Tetapi Alderfer berpendapat lain mengenai teori tersebut. Alderfer telah mengembangkan dan merevisi teori Maslow, sehingga membentuk teori ERG, yaitu :

  • E = Existence = berkaitan dengan keberadaan kebutuhan bahan baku atau bisa diartikan kebutuhan paling utama dari individu, yang meliputi physicological needs, dan safety and security needs. Kedua kebutuhan itu bersifat wajib dan harus terpenuhi karena menyangkut nyawa tiap individu, sehingga kedua kebutuhan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah.

  • R = Relatedness = Bekaitan dengan hubungan antar individu atau lingkungan sekitar atau bisa diartika pula sebagai hubungan interpersonal, yang terdiri dari Social needs (interaksi dengan individu atau lingkungan sekitar) dan esteem needs (kebutuhan penghargaan, ialah kebutuhan untuk dihargain, dinilai baik, dan dihormati oleh orang lain).

  • G = Growth = self-actualization yaitu pengembangan diri sendiri, dengan cara megeksploitasi diri. Kebutuhan self-actualization akan muncul jika kebutuhan sebelumnya telah terpenuhi.

Sumber : Laptrinhx.com
Sumber : Laptrinhx.com

Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, pengaruh teori ERG terhadap motivasi diri pada pencapaian prestasi diri tiap individu, yaitu :

  • Jika pada kebutuhan dasar atau awal atau kebutuhan Existence dari individu tidak terpenuhi dengan baik dan dengan seharusnya, maka semakin besar pula keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai contoh, jika seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal dan makanan maka, dikarenakan keterbatasan uang yang dimiliki. Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi  maka akan menebabkan yang bersangkutan meninggal atau berada dalam keadaan bahaya.  Maka yang akan terlitas di benak dan otaknya adalah bagaimana cara untuk memperoleh makanan dan tempat tinggal, sehingga akan mengorbankan kebutuhan yang lainnya.

  • Jika kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi maka akan timbul keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Contohnya, ialah jika seseorang telah mendapatkan kebutuhan yang paling dasar meliputi kebutuhan Existence, seperti, tempat tinggal, makanan dan minuman, pakaian, kesehatan, dan rasa aman. Maka individu yang bersangkutan akan meningkatkan kebutuhannya yaitu membangun hubungan antarindividu atau lingkungan di sekitarnya atau kebutuhan Relatedness seperti bersosialisasi, dan menikah. Kebutuhan ini menjadi kebutuhan atau hal yang lumrah dikarenakan manusia sebagai mahkluk sosial tidak mampu hidup seorang diri.

  • Jika pada tahap tertentu, di atas kebutuhan dasar individu, kebutuhan tersebut tidak terpenuhi atau tidak tercapai, maka individu yang bersangkutan, akan mengalami fase frustasi -- regresi, yang menyebabkan individu tersebut akan terus menerus memuaskan kebutuhan yang berada di bawahnya, dengan asumsi jika kebutuhan yang erada di atasnya masih belum tercapai. Sebagai contoh, ialah jika seorang karyawan tidak memperoleh wadah untuk mengembangkan bakat dan minat yang sesuai dengan dirinya, maka karyawan tersebut akan terlebih dahulu untuk terus -- menerus memuaskan kebutuhan relatedness, atau hubungan keterikatan interpersonal, sampai kebutuhan growthnya tercapai.

Oleh sebab itu, terdapat tiga klasifikasi di dalam teori ERG Aldelfer yaitu :

  • Kepuasan -- peningkatan, yang berarti jika kebutuhan sebelumnya telah tercapai atau terpenuhi sehingga menimbulkan kepuasan maka individu tersebut akan menaikan kebutuhan yang lebih tinggi.

  • Frustasi - regresi yaitu jika kebutuhan seseorang pada tahap Relatedness tidak tercapai maka individu tersebut akan menurunkan kebutuhannya pada tahap sebelumnya, samapi kebutuhan pada tingkat growth tercapai.

  • penguatan bersama antar kebutuhan yaitu adanya korelasi bahwa kebutuhan sebelumnya berkaitan dengan kebutuhan selanjutnya sehingga akan menciptakan hubungan yang saling berkaitan sehingga memotivasiindividu untuk terus meningkatkan kebutuhan yang ingin dimilikinya.

Bagaimana meningkatkan motivasi diri?

Cara untuk membangkitkan rasa motivasi di dalam diri seseorang ialah membaca biografi tokoh-tokoh terkenal yang sesuai dengan bidangnya, menentukan minat dan bakat masing-masing individu sehingga tujuan yang diharapkan menjadi jelas, serta perlunya disiplin waktu di dalam kehidupan sehari - hari tidak hanya yang berada pada lingkup publik, seperti, kampu, maupun sekolah.

Kemudian, bagaimana pengaruh teori ERG yang dikemukakan oleh Alderfer dapat mempengaruhi motivasi diri pada individu?

            Pada teori Alderfer dijelaskan bahwa jika kebutuhan dasar dari individu sudah terpenuhi maka, akan timbul perasaan termotivasi di dalam pemenuhan kebutuhan pada tingkat atau kategori selanjutnya. Lalu, jika individu tersebut mengalami suatu kendala atau hambatan baik yang berupa dari dalam maupun luar diri sendiri maka akan menyebabkan penurunan di dalam motivasi untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya, sehingga individu tersebut cenderung akan memuaskan kebutuhan sebelumnya.

Lalu bagaimana motivasi yang telah dibangun dapat menghasilkan prestasi yang sesuai?

Sumber : Ngaderes.com
Sumber : Ngaderes.com

Prestasi ialah hasil usaha atau kerja keras yang dicapai baik oleh individum dan kelompok. Dengan kata lain, hasil atau tindakan individu atau kelompok di dalam berusaha dapat menghasilkan prestasi yang sesuai. Pencapaian prestasi ini tentunya harus diimbangi dengan kualitas diri, seperti kemampuan dan minat bakat dari masing --msing individu, memotivasi diri untuk terus berusaha dan bangkit dari kegagalan, serta menetapkan tujuan yang diharapkan. Prestasi yang diperoleh menjadi hasil akhir di dalam pencapaian tujuan, dikarenakan pencapaian tujuan dilihat dari prestasi yang diperoleh.

Dengan demikian, untuk memperoleh tujuan yang diharapkan, setiap indvidu harus memetakan konsep prestasi dan tujuan seperti apa yang diharapkan, bagaimana cara untuk memotivasi diri agar terus mengarah kepada tujuan dan prestasi tersebut, serta melakukan evaluasi diri untuk mengetahui segala bentuk kekurangan dan kelebihan serta faktor penghambat di dalam meraih prestasi tersebut. Pahami betul kebutuhan dari diri sendiri.

Sebagai contoh,  mengambil dari lembaga Pendidikan Tinggi Universitas Mercu Buana

Jika dilihat dari kategori Existence, Universitas Mercu Buana diwajibkan untuk memberikan perlindungan keamanan dan psikologis kepada mahasiswa/I Universitas Mercu Buana selama mengikuti kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler yang diadakan Universitas Mmerc Buana, serta memberikan pelayanan administrasi, kesehatan/asuransi, beasiswa, pembinaan mahasiswa serta informasi yang dibutuhkan dengan mengikuti tata cara yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku.Pernyataan ini tercantum di dalam Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Mahasiswa pada pasal 3 mengenai Hak Mahsiswa.

Pada Relatedness terdapat hubungan interaksi baik dari individu terhadap ;ingkungannya, individu dengan individu, maupun individu dengan kelompok. Pada universitas Mercu Buana, pihak kampus tentunya berusaha untuk menghadirkan suasana pembelajaran yang kondusif, baik, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan yang sewajarnya, sehingga di dalam hal ini, mahasiswa pula dapat menggunakan fasilitas yang diberikan sebagaimana mestinya. Dengan demikian maka akan tercipta rasa saling memiliki untuk menjaga fasilutas kampus, membangun relasi yang baik sebagai sesama almamater Universitas Mercu Buana, serta memanfaatkan organisasi yang berada di lingkup universitas dan fakultas sampai dengan program studi untuk mewadahi aspirasi teman -- teman universitas, saling berdiskusi, dan mengakrabkan diri. Pemberian pengakuan terhadap mahasiswa/I yang erprestasi juga tidak kalah penting, sehingga dapat memotivasi teman- teman Universitas Mercu Buana untuk saling berkompetensi secara sehat, dan meraih prestasi yang lebih baik dan berkembang lagi.

Pada kategori kebutuhan self-actualizationadalah kategori tertinggi. Tentunya jika ktegori -- kategori sebelumnya telah dipenuhi atau tercapai maka dengan demikian dapat dimungkinkan untuk mencapai tahap self-actualization. Seperti dengan melakukan diskusi interaktif, mengembangkan softskill, kreativitas, daya berpikir analisis, produktif dan problem soving sehingga dengan  demikian pada tahap ini dapat meningkatkan skill maasiswa/i. Tentunya jika mengharapkan mahasiswa untuk mencapai pada kategori self-actualization diperlukannya peran semua pihak, dukungan dari pihak terkait, adanya kerjasama yang berkelanjutan, dan pemberian peluang yang sesuai, sehingga sulit bagi pemilik rumah jka menyediakan peluang kepada mahasiswa agar semakin bertumbuh, tetapi jika pertumbuhan pada perusahaan mengalami penurunan, maka akan muncul regresi yang bersifat fluktuatif.

Dengan adanya teori ERG ini dapat mengukur, mengetahui, serta menganalisis posisi individu yang bersangkutan berada pada tahap yang mana, apa yang diharapkan oleh individu, bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut, apakah tujuan yang diaharpkantelah sesuai dengan kemampuan atau proses yang dilakukan, serta tentunya diharapkan tidak terjadi penurunan kebutuhan. Dari teori ERG ini dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan dari masing -- masing indvidu, bersifat progresif, serta fleksibel.

Teori ERG Aldelfer menjadi teori yang mudah untuk diterapkan sesuai dengan tujuan dan kepentingan masing -- masing individu, bersifat fleksibel dan tidak kaku. Teori ini tidak jauh berbeda dengan teori milik Maslow. Dimasa depan teori ataupun ilmu pengetahuan mengenai motivasi diri yang erat kaitannya dengan manajemen dan psikologi akan terus mengalami perubahan.

Demikian tulisan yang penulis buat, tentunya penulis berharap bahwa dengan apa yang disampaikan oleh penulis di dalam artikel bacaan ini dapat dengan mudah dipahami, serta memberikan kontribusi ataupun pengaruh di dalam kehidupan sehari -- hari bahwa motivasi di dalam diri sendiri memiliki pengaruh terhadap teori ERG yang dikemukakan oleh Alderfer terhadap capaian prestasi masing --masing individu sesuai dengan tujuan yang telah dibuat. Bahwa motivasi erat kaitannya terhadap berbagai macam teori salah satunya ialah teori Alderfer, yang merupakan hasil perbaikan teori sebelumnya.

Daftar Pustaka

Jodenmot. (2013, January 12). Motivasi Guru: Teori ERG. Retrieved September 25 , 2022, from Jodenmot: https://jodenmot.wordpress.com/2013/01/12/motivasi-guru-teori-erg/

Krestyawan, R. (2021, November 20). Teori Motivasi ERG part 1. Retrieved September 25, 2022, from Manajemen SDM From A to Z: http://manajemen-sdm.com/motivasi-kerja/teori-motivasi-erg-part-1/

Ruswanti, E., Rosita, A. R., & Januarko, U. (2013, Mei). APLIKASI TEORI KEBUTUHAN ERG ALDERFER TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM HIDAYATULLAH YOGYAKARTA. Forum Ilmiah, 10.

Sari, E., & Dwiarti, E. (2018). PENDEKATAN HIERARKI ABRAHAM MASLOW PADA PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. MADUBARU (PG MADUKISMO). Pendekatan Hierarkhi Abraham, 6.

Sri Anah, S. M. (n.d.). Tujuan Hidup dan Motivasi. In PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun