Kita tengok pula bagaiamana pengangguran, kemiskinan, kekurangan pangan di mana-mana. Pengemis, gelandangan dan anak-anak terlantar juga semakin meningkat jumlahnya.
Dari sini lah kita mesti berfikir akan makna dari kemerdekaan itu sendiri. Perayaan 17-an, pesta rakyat dan entah apa lagi kita biasa menyebutnya, hanya sebatas isapan jempol semata. Kemerdekaan hanya milik para penguasa dan berharta saja. Pesta rakyat tetap hanya menjadi simbol serta ritual tahunan semata tanpa makna. Ritual tersebut tidak bisa dinikmati oleh pedagang kaki lima, buruh tani serta petani kecil dan sebagainya. Kemerdekaan itu tetap saja SEMU.
Tsz. Wan Shan, 5 Agustus 2010
Aliyah Purwati (Zando Aurelia)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI